Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Culture Shock Orang Bandung Saat Berkunjung ke Kalimantan: Harus Banget nih Naik Speed Boat di Sungai Barito?

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
28 Februari 2024
A A
Culture Shock Orang Bandung Saat Berkunjung ke Kalimantan: Harus Banget nih Naik Speed Boat di Sungai Barito?

Culture Shock Orang Bandung Saat Berkunjung ke Kalimantan: Harus Banget nih Naik Speed Boat di Sungai Barito? (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Bepergian ke mana-mana dengan speed boat di Sungai Barito Kalimantan merupakan culture shock bagi saya, orang Bandung, yang mudah mengakses jalur darat. Ternyata, saya masih begitu asing dengan Indonesia.

Beberapa minggu yang lalu, saya berkunjung ke Kabupaten Murung Raya, salah satu kabupaten di Kalimantan Tengah untuk sebuah pekerjaan. Perjalanan ke sana sangat melelahkan, tapi asyik. Saya harus dua kali naik pesawat. Pesawat pertama yang saya naiki adalah pesawat rute Jakarta-Banjarbaru Kalimantan Selatan, sedangkan pesawat kedua yang harus saya naiki adalah pesawat rute Banjarbaru-Muara Teweh Kalimantan Tengah.

Apakah saya sudah tiba di Kabupaten Murung Raya? Tentu saja belum! Dari Bandar Udara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh, saya harus melanjutkan perjalanan dengan speed boat menyusuri Sungai Barito selama kurang lebih dua jam perjalanan untuk mencapai tujuan saya.

Daftar Isi

  • Transportasi air di Kalimantan bukan hal asing
  • Begini rasanya naik speed boat di Sungai Barito
  • Bosan
  • Sungai Barito ninggal kenangan

Transportasi air di Kalimantan bukan hal asing

Sebagai orang yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di Kota Bandung, tentu saja moda transportasi air seperti speed boat adalah hal yang sangat asing bagi saya. Namun bagi masyarakat Muara Teweh dan sejumlah wilayah lainnya di Kalimantan, hal tersebut bukanlah hal baru bagi mereka.

Kalau di Pulau Jawa kita menggunakan ojol untuk bepergian, masyarakat Kalimantan banyak yang menggunakan perahu untuk bepergian, apalagi di Sungai Barito. Bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menyusuri sungai sudah mereka lakukan selama berabad-abad mulai dengan menggunakan perahu dayung hingga perahu mesin.

Transportasi air jadi andalan masyarakat Kalimantan karena infrastruktur jalan maupun jembatan masih sangat terbatas. Kalaupun akses jalannya sudah ada, waktu tempuh bisa sangat lama. Bisa satu hari satu malam bahkan lebih! Makanya moda transportasi air jadi andalan.

Begini rasanya naik speed boat di Sungai Barito

Bagi saya, pengalaman menyusuri Sungai Barito merupakan pengalaman baru yang langsung tersimpan di core memory otak saya. Campuran rasa kagum, cemas, hingga rasa tak sabar.

Pertama, saya kagum dengan betapa luasnya wilayah Indonesia. Lebar Sungai Barito nggak ada apa-apanya dibandingkan dengan Sungai Cikapundung maupun Sungai Citarum (ya iyalah). Sungai Barito sangatlah luas. Lebar rata-ratanya 650 hingga 800 meter dan panjang sungainya sendiri adalah 1.090 kilometer.

Sepanjang perjalanan, saya melihat puluhan kapal tongkang pembawa muatan batubara yang melintas. Saya juga melihat speed boat mulai dari berukuran kecil hingga berukuran besar ukuran di kiri dan kanan yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk bepergian. Banyak juga anak-anak yang berenang dan bermain di pinggir sungai. Saya juga melihat berbagai primata seperti monyet yang beraktivitas di pepohonan pinggir sungai.

Kedua, saya merasa cemas. Saya cemas speed boatnya tiba-tiba mogok. Di kota, kalau kendaraan kita mogok kita bisa menelpon montir untuk datang dengan segera atau pahit-pahitnya, minta diderek ke bengkel terdekat. Di sini? Selain jauh dari mana-mana, sinyal smartphone pun nggak ada sekalipun kamu pakai Telkomsel!

Saya juga cemas speed boat tiba-tiba terbalik atau tenggelam meskipun seluruh penumpang menggunakan pelampung dan saya bisa berenang. Bukannya takut ada buaya atau hewan lainnya. Saya takut kalau hal tersebut terjadi, bagaimana nasib smartphone, laptop, dan barang-barang yang saya bawa? Yah, ketakutan-ketakutan pada umumnya.

Bosan

Ketiga, saya benar-benar nggak sabar untuk cepat sampai tujuan. Selain karena sudah capek dua kali naik pesawat dan belum ditambah perjalanan dari Bandung ke Bandara Soekarno – Hatta, perjalanan dengan speed boat di Sungai Barito sangatlah membosankan.

Mungkin 15 menit pertama penumpang akan merasa excited melihat pemandangan alam maupun kehidupan masyarakat di pinggir sungai. Tapi lama-lama ya bosan juga. Di pesawat, bus, atau kereta, kita tinggal main handphone, baca buku, atau bahkan tidur. Di speedboat, sekadar ngobrol aja nggak bisa kita lakukan saking berisiknya mesin speed boat!

Sungai Barito ninggal kenangan

Kalaupun kalian bukan orang yang gampang bosan, tubuh kalian lama-lama pasti protes juga. Angin speed boat ini benar-benar kencang. Ibarat mengendarai sepeda motor sport dengan kecepatan tinggi tapi nggak pakai jaket sama sekali. Belum lagi risiko mabuk perjalanan yang bisa membuat sebagian orang jadi mual-mual hingga muntah.  Makanya, saya benar-benar ingin cepat sampai di tujuan.

Setelah kurang lebih dua jam menyusuri Sungai Barito Kalimantan, akhirnya speed boat saya berhenti di jetty di mana saya akan kembali melanjutkan perjalanan via darat dengan menggunakan mobil selama kurang lebih 1,5 jam perjalanan untuk tiba di Kabupaten Murung Raya.

Seperti itulah pengalaman saya naik speed boat menyusuri Sungai Barito. Di satu sisi, saya merasa bahwa hal tersebut merupakan pengalaman yang menarik yang nggak bikin saya bosan. Namun di sisi lain, saya merasa bahwa hal tersebut merupakan pengalaman buruk yang ingin cepat-cepat saya lupakan.

Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kondisi Geografis Pulau Kalimantan: Letak, Bentang Alam, hingga Keragaman Hayati

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Februari 2024 oleh

Tags: Bandungculture shockkalimantanspeedboatsungai barito
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

Kota Bandung yang Semakin Terasa Asing (Unsplash)

Kota Bandung yang Semakin Terasa Asing

15 Januari 2023
Cicalengka, Kecamatan Potensial di Kabupaten Bandung yang Tidak Bisa Disepelekan Mojok.co

Cicalengka, Kecamatan Potensial di Kabupaten Bandung yang Tidak Bisa Disepelekan

5 Januari 2025
Teras Cihampelas Bandung: Habiskan Dana Puluhan Miliar untuk Pembangunan, Kini Mati Suri

Teras Cihampelas Bandung: Habiskan Dana Puluhan Miliar untuk Pembangunan, Kini Mati Suri

22 September 2024
Jalan Dipati Ukur Bandung Bener-bener Nggak Keurus. Udah mah Semrawut, Kumuh, Ada yang Jualan Amer Pula

Jalan Dipati Ukur Bandung Bener-bener Nggak Keurus. Udah mah Semrawut, Kumuh, Ada yang Jualan Amer Pula

29 Agustus 2024
kedai kopi

Nasib Kedai Kopi di Bulan Ramadan

7 Mei 2019
Kiaracondong Bandung Memang Terkenal karena Lampu Merah Terlama, tapi Punya Banyak Kelebihan untuk Ditinggali

Kiaracondong Bandung Memang Terkenal karena Lampu Merah Terlama, tapi Punya Banyak Kelebihan untuk Ditinggali

6 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Universitas Kuningan (UNIKU), Kampus dengan Biaya Terjangkau dan Segudang Prestasi yang Nggak Banyak Orang Tahu

Universitas Kuningan (UNIKU), Kampus dengan Biaya Terjangkau dan Segudang Prestasi yang Nggak Banyak Orang Tahu

5 Juli 2025
UNS, Kampus Terbaik di Solo yang Bikin Salah Paham (Unsplash) kampus di Solo

7 Keanehan Kampus di Solo: dari Logo yang Unik hingga Letak Kampus yang Nggak Sesuai Ekspektasi

9 Juli 2025
Guru Ngaji Cabul Bikin Hidup Sesama Guru Ngaji Menderita, Orang-orang Jadi Curiga dan Mem-bully dengan Panggilan "Walid" Mojok

Guru Ngaji Cabul Bikin Hidup Sesama Guru Ngaji Menderita, Orang-orang Jadi Curiga dan Mem-bully dengan Panggilan “Walid”

7 Juli 2025
Rest Area Heritage Banjaratma, Bekas Pabrik Gula yang Kini Jadi Kasta Tertinggi Rest Area di Tol Trans Jawa Mojok.co

Rest Area Heritage Banjaratma, Bekas Pabrik Gula yang Kini Jadi Kasta Tertinggi Rest Area di Tol Trans Jawa

5 Juli 2025
3 Varian Indomie yang Bikin Saya Menyesal Telah Mencicipinya karena Bikin Ketagihan, Eh Malah Sekarang Langka di Pasaran Mojok.co

3 Varian Rasa Indomie yang Bikin Saya Menyesal Telah Mencicipinya karena Bikin Ketagihan, Eh Malah Sekarang Langka di Pasaran

3 Juli 2025
4 Pantai di Malang Sebaiknya Dihindari Wisatawan yang Baru Pertama Kali Berkunjung karena Perlu Persiapan Matang Mojok.co

4 Pantai di Malang Ini Sebaiknya Dihindari Wisatawan yang Baru Pertama Kali Berkunjung karena Perlu Persiapan Matang

3 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=ek8g_0FrLQM

DARI MOJOK

  • Smartfren Luncurkan “Sarah”: Asisten Virtual AI yang Siap Layani Pelanggan 24 Jam Setiap Hari, Bukan Sekadar Chatbot
  • Bahu-membahu Dampingi UMKM Jawa Tengah agar Tembus Pasar Internasional
  • Festival Literasi Jogja 2025 Ajak Masyarakat Berpikir Aras Tinggi di Tengah Tantangan Literasi Indonesia di Tingkat Dunia
  • Peliknya Program KKN Kebangsaan yang Dianggap Nggak Memberikan Solusi, Malah bikin Beban untuk Warga
  • Kasus Kaca Kereta Api Dilempar Batu Adalah Pertanda Orang Indonesia Memang Belum Siap (dan Nggak Pantas) Dapat Hal-hal yang Baik
  • Riset Kampus di Indonesia Cuma Jadi Sampah Ilmiah, Alarm Serius buat Binus hingga Unair yang Masuk Daftar Red Flag

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.