ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sulitnya Hidup Bertangga dengan Orang yang Tidak Paham Adab

Dani Ismantoko oleh Dani Ismantoko
3 Oktober 2020
A A
radha krishna Sulitnya Hidup Bertangga dengan Orang yang Tidak Paham Adab terminal mojok.co

Sulitnya Hidup Bertangga dengan Orang yang Tidak Paham Adab terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Di SD kita sudah diberitahu oleh guru bahwa manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak bisa hidup sendiri. Saling membutuhkan satu sama lain. Semenjak manusia baru mengenal batu sebagai media untuk menulis sampai bisa membuat smartphone yang membuat siapapun saja bisa menulis sambil boker, manusia selalu hidup berkelompok. Bahkan se-antisosial apa pun, kita bakal dihadapkan dengan pilihan hidup bertetangga.

Dulu ada suku-suku, kabilah-kabilah. Sekarang, di Indonesia khususnya, kita mengenal dusun atau kampung sebagai salah satu komunitas terkecil. Di dalamnya ada RT dan mungkin juga ada RW (untuk RW tidak pasti di setiap daerah ada). Di wilayah RT inilah kita hidup berdampingan dengan keluarga lain yang biasa kita sebut sebagai tetangga.

Hidup bertetangga itu bisa dikatakan gampang-gampang susah. Gampang karena asalkan antara satu tetangga dan tetangga lain tidak saling mengusik dan sportif untuk saling membantu jika ada salah satu tetangga yang membutuhkan bantuan. 

Susah karena kita tidak tahu isi hati tetangga kita yang terkadang, jika mood tetangga sedang tidak baik, bisa melakukan hal-hal yang mengusik kita. Walau kita sudah berusaha untuk tidak mengusiknya.

Saya hidup di antara tetangga yang aneh. Kompleks rumah di sekitar saya cukup padat ssehingga supaya ada akses, antara satu orang dan orang lain harus merelakan sedikit tanahnya untuk dilewati, walaupun tidak bisa resmi disebut jalan. 

Di selatan rumah saya, yang tanahnya sempit itu, kok bisa tetangga saya malah membuat kandang sapi di depan rumahnya yang seharusnya untuk jalan? Ya memang, ada sedikit sisa. Tetapi kalau sapi dikeluarkan dari kandang, entah itu berjemur atau supaya mendapat udara yang segar. Jarak yang tadinya jalan bisa tertutup sapi, dong. Belum lagi persoalan tlethong yang memang bau banget.

Masih perihal bau tlethong sapi. Dulu ketika saya menikah, tentu saja kami membuat acara di halaman rumah karena tidak kuat menyewa gedung. Banyak keluhan dari tamu dan ustaz yang memberikan ceramah pada acara nikahan saya. Para tamu mengeluh bau tlethong sapi. Begitu juga ustadznya. Sebelum ia pulang, ia mengatakan kalau ia mengakhiri ceramahnya karena tidak kuat bau tlethong sapi. Kalau saya pribadi yang setiap harinya memang berhadapan dengan tlethong sapi, rasanya sudah terbiasa. Tetapi, mereka yang tidak terbiasa, ya seperti itu, pasti akan mengeluh. Dan, tentu saja itu sedikit memalukan.

Tidak cukup sampai di situ. Sebelah timur rumahnya si pemilik sapi, ada yang beternak lele. Lokasinya bersebelahan dengan kandang sapi tersebut. Dan yang menyebalkan adalah si pemilik tidak tertib dalam menguras air di kolam lele itu. Menurut kepala dukuh di tempat saya, setiap 15 hari harusnya dikuras supaya baunya tidak menyengat. Dan saya berkali-kali mencium bau yang selevel dengan comberan paling menjijikkan yang pernah saya hirup.

Masih ada lagi. Di sebelah barat rumah pemilik sapi ada tempat yang seharusnya ia relakan untuk dijadikan akses keluar masuk, tapi malah ditutup. Padahal keluarga kami sudah memberikan akses untuk keluarga tersebut. Terasa sangat tidak fair.

Coba bayangkan, Anda hidup di antara bau tlethong sapi, bau kolam lele, dan minim akses keluar masuk seperti yang saya alami. Mau protes sudah pasti akan menimbulkan masalah. Bagaimanapun yang mereka pakai adalah tanah mereka sendiri. Tetapi, bukankah kemampuan dasar untuk peka dalam hidup bertetangga itu penting? Apakah suatu perbuatan mengganggu atau tidak harusnya kita otomatis paham? 

Selain itu, bukankah jalan-jalan di dusun itu ada karena ada orang-orang yang merelakan sedikit tanahnya untuk jalan? Tetapi, kalau tidak protes dan tidak didiskusikan satu sama lain hidup kok ya terasa menyebalkan. Setiap pagi sebelum berangkat kerja rasanya pengin marah dan ngata-ngatain tetangga yang menyebalkan itu.

Dalam keadaan ini saya merasa bahwa kodrat manusia yang katanya sebagai makhluk sosial ini terasa begitu menyebalkan. Saya bukan Nabi Ayub yang memiliki kesabaran luar biasa, tetapi dalam keadaan ini saya dituntut untuk punya kesabaran selevel Nabi Ayub. Semoga saja bisa.

BACA JUGA Menjadi Ketua Pemuda Dusun itu Kutukan, Begini Alasannya dan tulisan Dani Ismantoko lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2020 oleh

Tags: bertetanggaKehidupan Sosial
Dani Ismantoko

Dani Ismantoko

Penulis yang kadang-kadang jadi guru MI

ArtikelTerkait

Suka Duka Bertetangga dengan Warung Kopi

Suka Duka Bertetangga dengan Warung Kopi

27 September 2023
Punya Tetangga Bengkel Motor Nikmat Sekaligus Menyedihkan

Punya Tetangga Bengkel Motor Nikmat Sekaligus Menyedihkan

13 Februari 2024
tukang masak

Pesta, Peran Penting Tukang Masak dan Kebaikan yang Kalian Peroleh

13 Juli 2019
Tidak Semua Setan Betah di Kota Jakarta, Tidak Semua Malaikat Nyaman di Jogja mojok.co/terminal

Tidak Semua Setan Betah di Kota Jakarta, Tidak Semua Malaikat Nyaman di Jogja

16 Maret 2021
jangan bilang

Kalimat Andalan Sebelum Curhat: “Jangan Bilang Siapa-Siapa Ya?”

10 Juni 2019
Pengalaman Berurusan dengan Pak RT Overproud Jabatan dan Multipresence terminal mojok.co

Pengalaman Berurusan dengan Pak RT Overproud Jabatan dan Multipresence

20 September 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Bukan Sekretaris, tapi Tugas Bendahara Adalah yang Terberat di Masa Sekolah terminal mojok.co

Tak Peduli Apa Latar Belakangmu, Literasi Keuangan Itu Penting!

Bukan Sekretaris, tapi Tugas Bendahara Adalah yang Terberat di Masa Sekolah terminal mojok.co

Polemik BLT Dana Desa di Kampung Saya Bikin Ketua RT Mengundurkan Diri

grammar yang baik code switching skor toefl 550 aplikasi belajar bahasa inggris grammar toefl bahasa inggris cara belajar bahasa inggris mojok.co

TOEFL Itu Nggak Sulit asal Cara Belajarnya Benar

Terpopuler Sepekan

UIN Jakarta, Kampus Islam yang Hobi Melahirkan Orang Terkenal. Kampus Lain Mana Bisa?

UIN Jakarta, Kampus Islam yang Hobi Melahirkan Orang Terkenal. Kampus Lain Mana Bisa?

9 Juni 2025
5 Jajanan Anak Indomaret yang Bikin Anak Merengek, Kinder Joy Bukan Satu-satunya! alfamart

Orang Kerja di Indomaret dan Alfamart Tidak Pantes Dihina, Justru Mereka Sebenar-benarnya Pejuang!

12 Juni 2025
Tuban, Kota Elite Branding Sulit: Kabupaten yang Takdirnya Memang Sulit Terkenal, Diusahain pun Percuma

Tuban, Kota Elite Branding Sulit: Kabupaten yang Takdirnya Memang Sulit Terkenal, Diusahain pun Percuma

7 Juni 2025
4 Cara Cerdas Memilih Bakpia Jogja Berkualitas untuk Dijadikan Oleh-Oleh Mojok.co

4 Cara Cerdas Memilih Bakpia Jogja Berkualitas untuk Dijadikan Oleh-Oleh

8 Juni 2025
Janji Jiwa, Raja Kopi Kekinian yang Mulai Ditinggalkan karena Tak Lagi Konsisten

Janji Jiwa, Raja Kopi Kekinian yang Mulai Ditinggalkan karena Tak Lagi Konsisten

10 Juni 2025
Pertama Kali Naik Bus Bagong ke Malang Jadi Pengalaman Paling “Membagongkan” dalam Hidup Mojok.co

Pertama Kali Naik Bus Bagong ke Malang Jadi Pengalaman Paling “Membagongkan” dalam Hidup

9 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jS-m10azBto

DARI MOJOK

  • Mahasiswa Baru Kaget Pertama Kali Ngopi di Coffee Shop Jogja, Niat Nugas Malah Boncos dan Malu karena Nggak Tahu Espresso
  • Merelakan Gaji Besar dari Perusahaan di Dubai daripada Mental Rusak karena Tekanan Hidup dan Pilih Slow Living di Gunungkidul
  • Orang Kaya Naik Bus Ekonomi: Coba-coba Berujung Tersiksa, Dimaki Pengamen sampai Tahan Kencing Berjam-jam
  • Lulusan SMK “Hanya” Jadi Karyawan Alfamart dan Indomaret: Sekolah Harus Tetap Bangga, Karena Sukses Tak Dilihat dari Status
  • Coba-coba Naik KA Airlangga Jakarta-Surabaya: Bahagia Tiketnya Cuma Seharga 2 Porsi Pecel Lele, tapi Berujung Tak Tega sama Penumpangnya
  • Lulusan SMA-SMK Awalnya Malu Tak Kuliah dan Kerja di Alfamart-Indomaret, Direndahkan Guru Sendiri tapi Kini Merasa Lebih Terhormat

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.