Tinggal di pelosok Kabupaten Bangkalan Madura membuat saya sering nggak relate dengan apa yang dikeluhkan orang-orang di media sosial. Bagi saya, hal-hal yang ramai diperbincangkan itu terasa sangat jauh, hampir mustahil dijangkau dan ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga soal keuntungan dan kemudahan yang bisa didapatkan orang-orang yang tinggal di kota besar. Jelas belum pernah—atau hampir nggak mungkin—terealisasikan selama saya masih hidup di sini.
Maka izinkan saya berbagi cerita mengenai suka dan duka tinggal di pelosok Kabupaten Bangkalan Madura. Daerah pelosok yang jauh dari ingar bingar kehidupan dunia urban.
Daftar Isi
Sukanya tinggal di pelosok Kabupaten Bangkalan Madura
#1 Nggak ada macet
Macet sudah jelas jadi makanan harian orang-orang yang hidup di kota besar. Bahkan untuk jarak yang sekiranya dekat, terkadang harus ditempuh dalam waktu 1-2 jam di jalan. Saya sering kali melihat teman-teman yang tinggal di beberapa kota besar mengeluh soal ini dan merasa umur mereka hanya habis di jalanan karena terjebak macet.
Di tempat tinggal saya, di Kabupaten Bangkalan Madura, tentu saja macet jarang ditemui. Paling mentok macet terjadi kalau menjelang Lebaran saja. Itu pun karena orang-orang yang merantau ke kota pulang kampung ke sini.
#2 Sumber air melimpah dan udara bersih
Sumber air dan udara di tempat tinggal saya tentu saja masih bersih dan jauh dari polusi. Air untuk sumber kehidupan berasal langsung dari sumber mata air. Air sungainya masih jernih dan banyak ikannya. Pepohonan masih hijau dan sawah masih terbentang luas. Yah, asalkan nggak ada yang ujug-ujug membangun pabrik dan membuang limbahnya di sungai, menebang pepohonan, dan mendirikan bangunan-bangunan beton dan berasap di atas sawah, semua bakalan aman.
#3 Biaya hidup murah
Biaya hidup di pelosok Kabupaten Bangkalan Madura itu murah. Penjual makanan di tempat tinggal saya misalnya, rata-rata mematok harga murah karena bahan baku makanannya juga mereka peroleh dengan harga murah. Bahkan di pasar, berbekal uang lima ribu rupiah sudah bisa dapat sebungkus nasi lengkap dengan lauk pauknya, lho. Bandingkan dengan di kota besar, uang lima ribu rupiah kadang cuma cukup buat bayar parkir.
Baca halaman selanjutnya
Duka tinggal di pelosok Kabupaten Bangkalan Madura…