Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Suka Duka Tinggal di Pelosok Kabupaten Bangkalan Madura

Siti Halwah oleh Siti Halwah
20 Maret 2023
A A
Suka Duka Tinggal di Pelosok Kabupaten Bangkalan Madura

Suka Duka Tinggal di Pelosok Kabupaten Bangkalan Madura (Syafii Muhammad via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Dukanya tinggal di pelosok Kabupaten Bangkalan Madura

#1 Fasilitas umum kurang memadai

Tinggal di pelosok Kabupaten Bangkalan Madura memang nggak bakalan kena macet, tapi bukan berarti kami yang tinggal di sini nggak butuh fasilitas umum macam transportasi publik. Percayalah, kami yang tinggal di pelosok kabupaten justru paling membutuhkan transportasi publik yang memadai.

Ketika kenaikan harga bensin terjadi, pemerintah mungkin berharap orang-orang berpindah haluan dari naik kendaraan pribadi ke kendaraan umum seperti angkot (karena hanya angkot yang ada dan banyak tersedia di sini). Sayangnya, tetangga saya yang masih duduk di bangku SMP-SMA malah nekat naik motor ke sekolah diam-diam. Kenapa? Ya karena ongkos angkot naik tiga kali lipat.

Dari yang biasanya ongkos ke SMP bolak-balik hanya dikenakan dua ribu rupiah, naik menjadi enam ribu rupiah. Ongkos ke SMA lebih parah lagi, yang biasanya PP enam ribu rupiah, bisa jadi dua belas ribu rupiah. Dan sebelnya ini semua rata, seolah para sopir angkot di sini bersekongkol membuat aturan ini karena nggak ada pengawasan dari pemerintah kabupaten. Selain itu, angkot di sini rata-rata milik pribadi.

Seandainya angkot gratis atau bus jemputan sekolah bisa hadir di daerah sini, setidaknya akan memudahkan anak sekolah dan warga untuk bepergian.

Selain perkara transportasi umum, beberapa waktu lalu seorang teman saya yang tinggal di kota memberi tahu bahwa sistem perpustakaan di sana sudah digital. Katanya, bukan cuma buku-bukunya yang tersedia versi digitalnya, tapi proses peminjamannya juga bisa dilakukan secara digital. Belum lagi lagi koleksi buku di perpustakaan kota tersebut melimpah dan update. Lokasi perpusnya juga mudah dijangkau dan nyaman.

Setelah mendengar cerita teman saya, saya cuma bisa iri. Boro-boro di kabupaten pelosok bisa merasakan hal serupa, lha perpustakaan di sini koleksi bukunya lawas semua. Sudah gitu lokasinya juga sulit diakses, tempatnya kurang nyaman, buku-bukunya berdebu, dan kadang masih harus ditambah bonus pustakawannya jutek banget.

#2 Hiburan yang terbatas

Apa sih hiburan yang ada di pelosok kabupaten? Nggak banyak—kalau nggak mau dibilang nggak ada. Di tempat saya tinggal, di pelosok Kabupaten Bangkalan Madura, hanya ada stadion (iya, saya tahu stadion bukan tempat buat cari hiburan, tapi kami nggak punya pilihan lain), TRK (taman rekreasi kota) yang danaunya berwarna hijau lumut dan permainannya nggak asyik, pantai (yang banyak sampahnya), kolam renang (cuma kolam biasa tanpa banyak wahana di dalamnya), dan satu mal (yang hanya terdiri dari tiga lantai dan nggak banyak tenant di dalamnya). Sedih, kan?

Jadi, kalau mau nonton film di bioskop, saya dan teman-teman masih harus ke pulau seberang yang kotanya lebih maju. Mau cobain makanan kekinian? Ke pulau seberang dulu. Mau beli alat elektronik? Tentu saja juga harus ke pulau seberang. Pokoknya apa pun masalahnya, pulau seberang solusinya!

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

#3 UMR rendah

Duka terakhir yang saya rasakan selama tinggal di pelosok Kabupaten Bangkalan Madura adalah soal UMR dan beban kerjanya. Duh, kerja di pelosok kabupaten beneran bikin ngenes, deh. Udah UMR-nya minim, eh rata-rata gaji yang diberikan malah di bawah UMR dengan beban kerja yang nggak manusiawi.

Kadang gaji yang ditawarkan di sini malah hanya berdasarkan kesepakatan bersama. Kalau kerjaannya nggak diterima, nanti malah nganggur dan jadi beban orang tua. Tapi kalau diterima ya gimana. Terima nasib saja lah.

Begitulah suka duka tinggal di pelosok kabupaten. Tentu saja belum semua saya ceritakan di sini. Masih ada beberapa suka dan duka lainnya yang saya rasakan. Meski begitu, saya tetap senang bisa tinggal di sini. Semoga saja besok-besok akses hiburan tak terbatas lagi, fasilitas umum makin diperbaiki, dan tentu saja UMR-nya bisa naik lagi.

Penulis: Siti Halwah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Bangkalan Kota Zikir dan Selawat: Bukan Sok Alim, tapi Ada Maksudnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 20 Maret 2023 oleh

Tags: Kabupaten Bangkalanmadura
Siti Halwah

Siti Halwah

menulis untuk eksis

ArtikelTerkait

Membaca Peluang Suara Ganjar-Mahfud di Madura: Apakah Putra Madura Bisa Berjaya di Tanah Sendiri? universitas trunojoyo madura

Membaca Peluang Suara Ganjar-Mahfud di Madura: Apakah Putra Madura Bisa Berjaya di Tanah Sendiri?

24 Oktober 2023
Bagi Orang Madura, Surabaya Adalah Surga Dunia

Bagi Orang Madura, Surabaya Adalah Surga Dunia

10 April 2023
Orang Madura Bukannya Nggak Paham Aturan, tapi Jalur Motor Jembatan Suramadu Terlalu Sempit hingga Terpaksa Menggunakan Jalur Mobil Mojok.co

Orang Madura Bukannya Nggak Paham Aturan, tapi Jalur Motor Jembatan Suramadu Terlalu Sempit hingga Terpaksa Menggunakan Jalur Mobil 

6 Januari 2024
Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat  

Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat  

17 Agustus 2024
Nggak Ada Wedding Organizer di Madura karena Orang Madura Nggak Butuh

Nggak Ada Wedding Organizer di Madura karena Orang Madura Nggak Butuh

29 Agustus 2024
Pilu Calon Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang Terjebak UKT Tinggi: Dilanjut Ekonomi Tak Mumpuni, Ditolak Nggak Bisa Kuliah di Kampus Negeri

Pilu Calon Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang Terjebak UKT Tinggi: Dilanjut Ekonomi Tak Mumpuni, Ditolak Nggak Bisa Kuliah di Kampus Negeri

11 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.