Saya yakin banyak orang akan setuju kalau Warung Madura disebut sebagai penyelamat saking lengkapnya barang-barang yang dijual di sana. Terlebih, barang-barang dijajakan dengan harga yang relatif murah dibanding minimarket atau toko kelontong lain.
Sudah banyak tulisan di Terminal Mojok yang membahas keunggulan warung ini dibanding jaringan minimarket besar seperti Indomaret dan Alfamart. Itu mengapa, di tulisan ini saya ingin membahas sebaliknya. Memang, warung ini begitu lengkap. Namun, saya akan lebih terbantu kalau warung milik orang-orang Pulau Garam ini menjual beberapa barang ini:
Daftar Isi
#1 Camilan dalam kemasan toples atau kaleng
Sejauh pengalaman saya jajan di warung Madura, sangat jarang warung yang menjajakan camilan dalam kemasan toples atau kaleng. Camilan yang saya maksud adalah roti-roti kering seperti Khong Guan, Astor, atau Tanggo. Kebanyakan warung menjual camilan dalam ukuran yang lebih kecil.
Saya paham, kemasan eceran yang murah memang cocok dengan pangsa pasar Warung Madura. Namun, saya harap warung Madura tetap menjual 1 atau 2 jenis camilan atau kue yang dijual dalam ukuran besar seperti toples atau kaleng. Produk seperti ini akan jadi penyelamat ketika tiba-tiba kedatangan tamu.
#2 Sirop
Di beberapa warung Madura yang sering saya datangi, mereka tidak menjual sirop. Entah apa alasannya, padahal kalau dipikir-pikir, produk sirop relatif mudah didapat daripada Kopikap yang ikonik itu. Mungkin, sirop dalam kemasan botol kaca nggak cocok untuk pasar warung Madura. Namun, sekali lagi, saya rasa tidak ada salahnya menjual satu atau dua merek sirop dengan rasa yang banyak digemari masyarakat. Jelas ini akan menolong orang-orang yang tiba-tiba kedatangan tamu atau tiba-tiba memerlukan sirop untuk bingkisan.
#3 Topping roti tawar
Sejauh pengalaman saya jajan di warung Madura, tidak banyak yang warung yang menjual topping atau isian roti tawar seperti selai berbagai rasa, choco chips, dan meses. Rasanya ada yang kurang, warung ini menjual roti tawar, tapi tidak menjual topping pelengkapnya. Andai saja pelengkap roti ini dijual di sana, saya tidak perlu lagi repot-repot ke Indomaret ataupun Alfamart untuk membelinya.
#4 Sampo Selsun
Sebelum saya dihujat, saya menyadari sampo yang mengandung sulfida ini pasarnya sangat tersegmentasi. Mereka yang membeli sampo ini biasanya punya persoalan dengan ketombe yang membandel. Itu mengapa, produk ini biasanya dijual di apotek atau beauty store. Penjelasan ini mungkin cukup untuk menjelaskan kenapa produk ini tidak ada di warung Madura. Terlebih, harga sampo Selsun lebih mahal dari kebanyakan merek sampo lain.
Akan tetapi, saya melihat tren baru beberapa waktu belakangan. Semakin banyak orang yang mencari atau membutuhkan sampo satu ini. Jadi, mungkin tidak ada salahnya warung ini mulai menjual sampo Selsun.
#5 Jedai dan bando
Jedai dan bando terdengar sepele memang, tapi dua barang ini begitu dibutuhkan oleh mereka yang berambut panjang. Sayangnya, benda-benda ini jarang saya temui di warung Madura. Padahal, berdasar cerita banyak kawan, pernak-pernik kecil semacam itu sering hilang sehingga mereka berulang kali membelinya. Itu mengapa, sangat disayangkan kalau warung Madura tidak memanfaatkan peluang ini untuk berjualan jedai dan bando.
#6 Jarum dan benang jahit
Selain jedai dan bando, barang yang dianggap remeh lain yang sering diperlukan adalah jarum dan benang jahit. Saya dulu pernah berpikir kalau jarum dan benang jahit itu dijual di warung Madura. Namun, saya salah. Saya mampir ke beberapa warung dan mereka tidak menjualnya.
Padahal, kalau dipikir-pikir lagi, dua benda “kecil” ini bisa membuat warung Madura lebih unggul daripada Indomaret dan Alfamart lho. Sebab, di dua jaringan minimarket besar itu sangat jarang juga ditemukan jarum dan benang jahit, paling hanya peniti saja.
Di atas beberapa barang yang saya harap warung Madura menjualnya. Kalau warung kecil ini bisa menjual barang-barang di atas, saya yakin semakin kuat kedudukan warung Madura di hadapan jaringan minimarket besar dan toko kelontong lainnya. Kalau menurut kalian, warung milik orang Pulau Garam ini seharusnya menjual apa lagi?
Penulis: Marselinus Eligius Kurniawan Dua
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Barang yang Tidak Pernah Saya Sangka Warung Madura Menjualnya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.