Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Stop Ejekan yang Mengarah ke Rasis Terhadap Bahasa Ngapak

Amrizal Kukus oleh Amrizal Kukus
9 September 2019
A A
ngapak

ngapak

Share on FacebookShare on Twitter

Siapa yang tidak tahu bahasa banyumasan atau biasa disebut bahasa Ngapak? Bahasa ini dituturkan oleh beberapa kabupaten di sekitar Gunung Slamet antara lain: Banyumas, Purwokerto, Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, Tegal, Pemalang dll.

Sadar nggak sih kalau ejekan menjurus rasisme ke bahasa ngapak belakangan ini terjadi secara sangat terstruktur, sistematis, dan masif di dunia televisi dan media sosial. Gara-gara ejekan ini, terjadi sebuah fenomena yang mana ada kecenderungan generasi muda menjadi malu untuk menuturkan bahasa ngapak karena mereka beranggapan bahasa ngapak nggak gaul, rendahan, lucu, pokoknya nggak banget lahhh.

Mulai sekarang, saya mohon sekali tolong hentikan segala bentuk ejekan yang mengarah kepada rasisme terhadap bahasa ngapak karena:

Pertama, Itu tuh nggak lucu! Mungkin buat kalian yang mendengarkan kami ngomong ngapak dengan logat khas seperti ini, menurut kalian itu lucu, tapi tolong dong, hargai kekhasan kami ini! Jangan dijadikan bahan bercandaan terus-terusan. Misal nih, jangan mentang-mentang kami ngapak, terus kami harus ngomong “nyong kencot” buat jadi bahan ketawaan kalian.

Kedua, tolong panggil temanmu dengan namanya. Jangan menyengaja memanggil dengan panggilan “nyong”, atau “kowe” kalau tujuannya untuk mengejek. Orang tua itu sudah memberi nama dengan penuh doa dan harapan, bukan buat diolok-olok kayak gitu.

Ketiga, bahasa ngapak itu bahasa Jawa Kuno, dia sudah ada jauh sebelum bahasa Jawa lain. Jadinya, nggak sopan kalau kalian malah mendiskreditkan bahasa ngapak.

Keempat, orang ngapak terkenal dengan blakasuta dan cablaka, artinya mereka itu tidak suka basa-basi. Ketika berbicara, mereka menyampaikan fakta yang apa adanya.

Kelima, kalian harus memikirkan bahwa perilaku iseng melalui ejekan yang sering mengarah kepada rasisme itu membahayakan bahasa ngapak yang sudah semakin sedikit orang yang menuturkannya. Anak-anak di perkotaan Purwokerto misalnya, mereka malu menuturkan bahasa ini. Hal ini juga diamini oleh tokoh penting Banyumas yaitu Ahmad Tohari. Beliau mengatakan begini:

“Dalam kenyataan sehari-hari keberadaan basa banyumasan termasuk dialek lokal sungguh terancam. Maka kita sungguh pantas bertanya dengan nada cemas, tinggal berapa persenkah pengguna basa banyumasan 20 tahun ke depan? Padahal, bahasa atau dialek adalah salah satu ciri utama-suatu suku bangsa. Jelasnya tanpa basa banyumasan, sesungguhnya wong penginyongan boleh dikata akan terhapus dari peta etnik bangsa ini.”

Kekhawatiran lainnya yang muncul adalah bacaan teks-teks lama Banyumasan seperti babad-babad Kamandaka, misalnya, malah lebih banyak ditulis dalam dialek Jawa wetanan. Jadi, hal yang juga penting untuk menjadi perhatian kita adalah menyediakan teks yang cukup mewakili budaya dan semangat wong penginyongan.

Saya menulis itu bukan untuk pansos atau ingin viral. Inyong kuwe wis bosen de ledeki kari agi ngomong.

Waktu lagi presentasi misalnya, padahal saya sudah berbicara pakai Bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi karena saya masih kelihatan logat ngapaknya, jadinya malah ditertawakan karena terlihat lucu.

Baca Juga:

10 Kosakata Pemalang yang “Ajaib” hingga Bikin Bingung Banyak Orang

Purwokerto Tidak Pernah Biasa Saja: Setelah Paksel, Hadirlah Paksu alias Ngapak Sunda

Mohon diperhatikan teman-teman, kita harus selalu menghargai lawan bicara kita. Termasuk jika dia punya logat khas ngapak karena ini bagian dari keragaman budaya Indonesia. Ingat, pelangi tidaklah indah jika hanya satu warna.

Kesuwun atensine dulur-dulur kabeh wis mampir lapake inyong, pangapurane bae nek ana salah penulisan sebebe nyong wong bodo sing terus sinau babagan kiye. Mayuh pada lestarikna bahasa kebanggaane dewek, nek udu dewek sapa, nek udu siki kapan maning.(*)

BACA JUGA  Gugatan Orang Ngapak yang Didiskriminasi Saat Bulan Puasa atau tulisan Amrizal Kukus lainnya. Follow Twitter Amrizal Kukus.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 September 2019 oleh

Tags: bahasa ngapakdiskriminasi ngapak
Amrizal Kukus

Amrizal Kukus

ArtikelTerkait

Lebih Beringas dengan Umpatan Khas Banyumas. Terminal Mulok #07 mojok.co/terminal

Lebih Beringas dengan Umpatan Khas Banyumas. Terminal Mulok #07

18 Maret 2021
Penyakit Orang Ngapak yang Malu Menuturkan Bahasa Ngapak

Istilah “Adoh Ratu Perek Watu”, Penyebab Orang Malu Menuturkan Bahasa Ngapak

15 Juli 2023
brebes bahasa ngapak mojok

Orang Brebes Pasti Bisa Bahasa Ngapak? Tentu Tidak!

12 Januari 2021
Panduan Menjadi Pendatang yang Cepat Betah di Purwokerto (Unsplash) ngapak

Purwokerto Tidak Pernah Biasa Saja: Setelah Paksel, Hadirlah Paksu alias Ngapak Sunda

7 September 2025
Tips Berbicara seperti Native Speaker Bahasa Jawa Banyumasan

Tips Berbicara seperti Native Speaker Bahasa Jawa Banyumasan biar Cepat Akrab

19 Juli 2024
Derita Jadi Warga Banyumas: Bangga dan Fasih Bahasa Ngapak, Dituduh Nggak Bisa Bahasa Jawa

Derita Jadi Warga Banyumas: Bangga dan Fasih Bahasa Ngapak, Dituduh Nggak Bisa Bahasa Jawa

25 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.