• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sri Sultan HB II: Saksi Bubarnya VOC, Bapak Pembangunan Jogja, dan 3 Kali Naik Takhta

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
20 Agustus 2020
A A
sri sultan hb ii cerita hidup geger sepoy geger spei spehi mojok.co

sri sultan hb ii cerita hidup geger sepoy geger spei spehi mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Umumnya seorang raja hanya sekali naik takhta. Kepemimpinannya akan berakhir ketika wafat atau menyerahkan takhta kepada putra mahkota. Tapi, ada satu raja di Indonesia yang pernah tiga kali naik takhta. Bahkan kenaikan takhta ketiga terjadi saat berusia 76 tahun. Blio adalah Sri Sultan Hamengkubuwana II yang dijuluki Sultan Sepuh.

Saya punya kedekatan pribadi dengannya. Saya sendiri adalah keturunan kedelapan Sri Sultan HB II. Tepatnya, keturunan dari putranya yang bernama K.G.P.A. Mangkudiningrat. Sejak kecil saya selalu mendapat cerita tentang keistimewaan HB II dan memang, ia adalah sultan yang unik dibanding sultan lain.

Hamengkubuwana II lahir dengan nama kecil Gusti Raden Mas Sundoro. Mas Sundoro adalah putra kelima dari pasangan Pangeran Mangkubumi dan G.K.R. Kadipaten. Menurut web resmi kratonjogja.id, Mas Sundoro tidak lahir di Jogja, melainkan di Gunung Sindoro, Temanggung, pada 7 Maret 1750. Lahirnya ia di Gunung Sindoro disebabkan sang ibunda sedang mengungsi akibat Keraton Mataram tengah berperang melawan VOC.

R.M. Sindoro baru bisa menikmati indahnya Jogja setelah Perjanjian Giyanti (1755) yang memecah Kesultanan Mataram menjadi Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Bersamaan dengan perjanjian tersebut, ayah R.M. Sindoro diangkat menjadi Sri Sultan Hamengkubuwana I. Mas Sundoro sendiri diangkat sebagai adipati anom pada usia lima tahun, kemudian ditunjuk sebagai putra mahkota setelah kakaknya, Gusti Raden Mas Ento, wafat.

Kiprah Mas Sundoro dimulai saat terjadi geger di Keraton Jogja dan Surakarta pada 1774. Geger ini diakibatkan ramalan akhir abad yang menyatakan akan ada sebuah kerajaan yang runtuh. Mas Sundoro tidak tinggal diam. Ia segera menulis kitab Suryaraja yang berisi gugurnya ramalan akhir abad. Naskah ini kini dikeramatkan sebagai pusaka bergelar Kanjeng Kyai Suryaraja.

Tidak hanya menulis, Mas Sundoro juga memulai kiprah sebagai bapak pembangunan. Pada tahun 1785, Mas Sundoro memprakarsai pembangunan Benteng Baluwarti. Dinding tebal yang melingkari area Keraton Jogja sampai hari ini tersebut bertujuan menggagalkan pembangunan Benteng Rustenburg yang diprakarsai Komisaris VOC Nicolaas Hartingh.

Mas Sundoro naik takhta pada 2 April 1792 dengan gelar Sri Sultan Hamengkubuwana II. Masa bertakhtanya penuh agenda pembangunan. Dalam Serat Rerenggan Kraton dan Babad Suryaning Alaga, tercatat HB II membangun 13 pesanggrahan atau vila. Dua pesanggrahan yang telah direnovasi adalah Pesanggrahan Rejawinangun (situs Warungboto) dan Pesanggrahan Gua Seluman.

Namun, megaproyek HB II adalah menyelesaikan pembangunan Istana Air Tamansari. Kompleks pesanggrahan seluas 10 hektare ini mulai dibangun pada era HB I. Sayang sekali, hampir seluruh bangunan karya HB II hancur saat gempa besar melanda Jogja pada 1867. Tapi, tidak dapat dimungkiri HB II layak digelari Bapak Pembangunan Jogja.

Selain proyek monumental, HB II juga menjadi saksi dari banyak peristiwa besar. Saya hanya membahas beberapa saja yang berpengaruh besar pada Keraton Jogja.

Peristiwa pertama adalah bubarnya VOC pada 31 Desember 1799, tepat di menjelang pergantian abad. Bubarnya VOC diikuti dengan pengangkatan Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal Hindia Belanda, yang kelak kondang sebagai Tuan Besar Guntur yang memimpin proyek pembangunan Jalan Raya Pos (Jalan Daendels).

Bubarnya VOC menjadi sumber masalah baru bagi HB II. Pertama, terjadi perubahan sistem kumpeni menjadi sistem pemerintahan kolonial. HB II menolak perubahan ini. Namun, Raja Surakarta Pakubuwana IV berharap besar dari kedatangan Daendels. Ia ingin Daendels membantu Surakarta menaklukkan Jogja.

Untuk melawan kekuatan Belanda, HB II berkonspirasi dengan Raden Ronggo yang merupakan menantunya. Namun, Belanda sukses menumpas pemberontakan Raden Ronggo. Dari jasad Raden Ronggo, ditemukan cap berlogo kesultanan. Barang bukti ini digunakan Belanda sebagai alasan untuk mengudeta HB II.

Pada bulan Desember 1810, Daendels menyerbu Yogyakarta. HB II diturunkan dari takhta dan digantikan putranya, Gusti Raden Mas Suraja yang bergelar Sri Sultan Hamengkubuwana III. Belum sempat HB III menyelesaikan perjanjian baru dengan Belanda, Keraton Jogja mengalami peristiwa besar kedua, yaitu pendudukan Inggris.

Pada 1811, pemerintah Belanda atas Hindia Belanda direbut Inggris. HB III pun turun takhta kembali menjadi putra mahkota. Peristiwa ini memberi kesempatan untuk HB II kembali bertakhta. Naik takhta yang kedua ini digunakan HB II untuk menyingkirkan musuh politiknya. Patih Danureja II dibunuh di depan Sitihinggil (tempat singgasana berada). Danureja II dibunuh karena menyebabkan lengsernya HB II.

HB II juga melakukan pembersihan besar-besaran. Pembersihan berdarah ini juga mengancam sang putra mahkota. Terjadi juga konflik dengan Inggris. Semua diawali dengan masalah posisi tempat duduk Gubernur Letnan Raffles yang lebih rendah dari singgasana sultan. Konflik yang sifatnya simbolis ini berujung pada peristiwa ketiga, Geger Sepoy pada 1812.

Geger Sepoy (atau geger Spei atau Geger Sepehi) adalah penyerangan oleh Inggris dan Keraton Mangkunegaran ke Keraton Jogja. Geger Sepoy memberi kerusakan besar bagi Keraton Jogja. Pojok Beteng Wetan Lor, bagian dari Benteng Baluwarti hancur. Banyak harta kekayaan dan karya sastra Keraton Jogja dijarah. HB II juga diasingkan ke Pulau Penang hingga tahun 1815.

HB III kembali bertakhta. Pada tahun 1816, pemerintahan Inggris mengembalikan wilayah Hindia Belanda kepada Belanda. HB II yang dianggap masih berbahaya segera dibuang kembali. Ada silang pendapat mengenai lokasi pembuangan HB II. Sebagian berpendapat bahwa HB II dibuang ke Ambon, lalu dipindahkan ke Inggris. Ada yang berpendapat HB II dibuang ke Inggris atas inisiatif pribadi.

Meskipun telah dibuang serta dilupakan, pada akhirnya HB II kembali bertakhta. Pada masa pemerintahan HB V (cicit HB II), terjadi peristiwa besar yang disebut Perang Jawa atau Pemberontakan Diponegoro. Perang yang terjadi pada 1825-1830 ini sangat merugikan pihak Belanda dan Keraton Jogja. Untuk meredam pemberontakan, Belanda berinisiatif mendatangkan HB II kembali ke Jogja. HB II kembali bertakhta pada 20 September 1826, pada usia 76 tahun

Kembalinya HB II pada takhta Keraton Jogja melemahkan perlawanan Diponegoro. Rakyat bersimpati kepada sang Sultan Sepuh, termasuk Diponegoro sendiri. Namun, HB II mangkat (meninggal) pada 3 Januari 1828 karena radang tenggorokan dan usia yang sudah lanjut.

HB II menjadi satu-satunya sultan Jogja yang dimakamkan di Kotagede, kompleks pemakaman Panembahan Senopati, pendiri Kesultanan Mataram.

Ada dua alasan mengapa ia tidak dimakamkan di Imogiri seperti sultan lain setelah Sultan Agung Hanyokrokusumo. Alasan pertama adalah Perang Jawa masih berkecamuk. Apalagi pusat perlawanan ada di Selarong yang dekat dengan rute pengantaran jenazah. Alasan kedua yang menjadi buah bibir adalah permintaan Sultan HB II sendiri. Ia enggan dimakamkan di kompleks yang sama dengan HB III, putranya yang ia anggap berkhianat. Sebuah sikap yang khas dari HB II: keras dan menolak kompromi, bahkan sampai liang lahat.

Sumber gambar: Wikipedia

BACA JUGA Jadi Raja Mataram Itu Enak Ya, Mak? dan tulisan Prabu Yudianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Agustus 2020 oleh

Tags: keraton yogyamataramsultan hb II

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Naracela di negeri Do It Yourself. Musuh romantisasi dan upah murah Daerah Istimewa. Sunset di tanah monarki.

ArtikelTerkait

Penggambaran Nafsu Manusia dalam Lakon Pewayangan terminal mojok.co

Pangeran Mangkubumi dan Lima Wayang Misterius

8 Oktober 2020
retno gumilang mataram ki ageng mangir mojok

Retno Gumilang, Ratu Malang yang Bernasib Malang

26 September 2020
sultan agung sejarah kelam penaklukan gelar bangsawan mojok

Jejak Hitam Sultan Agung dalam Penaklukan Giri Kedaton

25 September 2020
Puputan Bayu Saat Mataram dan VOC Membantai 72 Masyarakat Blambangan MOJOK.CO

Amangkurat II, Raja Mataram Anak Emas VOC

17 September 2020
senjata biologis VOC jakarta mojok mumpung belum

Gara-gara Senjata Biologis VOC, Jakarta Pernah Dijuluki sebagai Kota Tahi

25 Agustus 2020
Puputan Bayu Saat Mataram dan VOC Membantai 72 Masyarakat Blambangan MOJOK.CO

Puputan Bayu: Saat Mataram dan VOC Membantai 72.000 Masyarakat Blambangan

30 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
3 Tipikal Admin Media Sosial yang Bikin Mangkel terminal mojok.co

Selain Uji Klinis Vaksin Corona, 6 Hal Ini Sempat Bikin Indonesia Disorot Media Asing

Jika BTS Tampil di Grammy Awards 2021, Mereka Perlu Belajar dari Via Vallen terminal mojok.co

Bukan Cocoklogi Illuminati, Inilah Penyebab BTS Bisa Sangat Populer

jangan sampai salah menyebut kepanjangan singkatan UNS universitas sebelas maret mojok.co

Survival Kit Pertama untuk Maba UNS Agar Tak Terjerumus Kesulitan Hidup



Terpopuler Sepekan

4 Alasan Wajib Pakai Telkomsel meski Cuma Kartu Cadangan Terminal Mojok Farzand01 Shutterstock
Gadget

Telkomsel, Provider Seluler yang Diskriminatif

oleh Muhammad Arif Prayoga
4 Februari 2023

Kok bisa harga-harganya beda?

Baca selengkapnya
5 Dosa Tukang Tambal Ban yang Perlu Banget Kalian Ketahui

5 Dosa Tukang Tambal Ban yang Perlu Banget Kalian Ketahui

5 Februari 2023
Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema (Unsplash)

Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema

3 Februari 2023
Sebagai Warga Surabaya, Saya Setuju Ibu Kota Jawa Timur Pindah ke Malang Terminal Mojok

Sebagai Warga Surabaya, Saya Setuju Ibu Kota Jawa Timur Pindah ke Malang

5 Februari 2023
4 YouTuber Berkualitas yang Bakal Bikin Pinter Kaum Micin

4 YouTuber Berkualitas yang Bakal Bikin Pinter Kaum Micin

5 Februari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=FyQArYSNffI&t=47s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!