Jika kalian mendengar daerah bernama Solo Baru, di pikiran kalian mungkin begini, “Emangnya Solo rebranding? Apa ada dualisme kota kayak klub bola mana gitu?”
Bila iya, saya perlu luruskan sedikit. Solo Baru, biasa disingkat Soba oleh orang-orang, merupakan salah satu wilayah di kecamatan Grogol, yang mana terletak di pinggiran Sukoharjo dan berbatasan dengan Kota Solo. Daerah ini dikenal sebagai kota satelit dan modern di Sukoharjo.
Solo Baru menjadi pusat keramaian karena memiliki berbagai infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan oleh masyarakat yang mungkin tidak didapatkan di pusat Sukoharjo. Selain itu, aktivitas ekonomi dan bisnis kerap terjadi di wilayah ini.
Saya sendiri bertempat tinggal di daerah ini juga. Tiap kali saya lewat Sukoharjo, terutama pusatnya, saya merasa aneh. Kok bisa ya daerah satelitnya malah jauh lebih bagus daripada pusatnya. Maksudnya, kan pusat harusnya jauh lebih baik ya kan. Memangnya, bagaimana bisa daerah satelit ini sebegitu pesat majunya?
Berawal dari ide gila
Dulu, wilayah Solo Baru hanyalah hamparan sawah dan pohon-pohon besar. Tidak seperti sekarang yang dipenuhi oleh bangunan besar. Sekitar 1990-an, sebuah perusahaan PT Pondok Solo Permai mempunyai ide untuk membuat kota mandiri di sekitar Solo. Awalnya, idenya hanya sebatas untuk mendirikan permukiman. Tetapi, banyak kalangan yang menyebut gagasan tersebut adalah ide gila.
Walaupun begitu, PT Pondok Solo Permai tetap mendirikan pemukiman modern, tepatnya di Madegondo, Grogol. Salah satu alasan kenapa dipilih Madegondo karena wilayah tersebut paling dekat dengan Solo dan mudah dikembangkan.
Awalnya nama yang dipilih bukanlah Solo Baru, tetapi Grogol Indah, Grogol Permai, Sukoharjo Indah, dan Sukoharjo Permai. Tetapi, akhirnya dipilihlah nama Solo Baru.
Solo Baru, kawasan bisnis dan perumahan elit
Ketika tiba di Solo Baru, jangan kaget apabila Anda disambut oleh gedung-gedung tinggi nan menjulang. Daerah ini memang kawasan bisnis dan perumahan elit. Banyak pengusaha dan investor tertarik mendirikan usaha-usaha mereka di sana. Seperti hotel, apartemen, mall, restoran, salon, dll karena lokasinya berdekatan dengan Solo yang saat itu telah maju perekonomiannya.
Selain itu, Solo Baru memiliki kawasan khusus bagi perumahan elit dan mewah yang mayoritas menjadi tempat tinggal bos-bos cindo. Yap, di Solo Baru, jumlah populasi cindo memang cukup melimpah, oleh karena itu kegiatan bisnis merajalela di sana.
Kondisi ini berbeda dari wilayah Pusat Sukoharjo yang minim perbisnisan dan gedung-gedung tinggi. Adanya gedung-gedung untuk kegiatan operasional pemerintah sih.
Baca halaman selanjutnya
Kota yang cantik dan kawasan asyik buat nongski