Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Sinetron

Si Doel Anak Sekolahan Episode 4, Musim 3: Mandra Belajar Membaca

Dini N. Rizeki oleh Dini N. Rizeki
9 Juli 2020
A A
si doel anak sekolahan episode 4 musim 3 mandra belajar baca mojok.co

si doel anak sekolahan episode 4 musim 3 mandra belajar baca mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Si Doel Anak Sekolahan episode 4 dibuka dengan Mandra yang sedang belajar membaca. Belajar mengeja karena memang Mandra kurang mengenal huruf, dia berhenti sekolah di bangku kelas 2 SD. Mandra belajar memakai buku-buku bekas Atun sekolah dulu, Doel duduk di sebelah Mandra sedang menulis surat lamaran kerja sembari sesekali mengajari Mandra. Berulang kali Mandra salah mengeja, berulang kali juga fokus Doel terpecah. Bukannya mengeja huruf per huruf, Mandra malah berusaha menerjemahkan gambar yang ada dengan seenaknya sendiri. Hadeeeh, Bang.

Atun keluar dari kamar sambil membawa foto almarhum Babe untuk diletakkan di atas TV, lalu dia minta tolong ke Mandra buat bukain perban di kepalanya. Tapi Mandra bilang lebih baik besok saja dibukanya. Mandra malah minta ke Atun buat dipinjamin buku-buku yang lain lagi, kalau bisa yang ada gambar lalu lintas, katanya. Supaya dia nggak salah kalau lagi narik opelet.

Ada suara mobil berhenti di halaman rumah, ternyata Sarah yang datang. Doel dan Mak Nyak sedang salat. Sarah sempat melihat surat-surat lamaran kerja yang masih ada di meja makan. Sepertinya Sarah mengenali satu alamat.

Sarah ada di kamar Mak Nyak, dia menanyakan kondisi Mak Nyak dan mengajaknya untuk check-up. Mak Nyak bilang mending Sarah izin dulu saja ke Doel karena sekarang Mak Nyak nurut saja apa kata Doel.

Di teras, Mandra ngotot tentang batu giok susu milik Babe. Mandra bilang dia pengin bawa itu batu ke Jatinegara buat dipecah jadi dua atau tiga bagian. Doel bilang, itu bukan batu giok susu melainkan bola golf.

“Hah? Bola golep? Bola kok begini? Bohong kali lu!” Mandra tidak percaya dengan omongan Doel.
“Abang kalo dibilangin ngotot aja,” kata Doel.
“Jadi ini beneran bola?”
“Iye, itu mainan orang kaya.”
“Maenan orang kaya? Bujug! Orang kaya bolanya kecil banget. Biasanya kalo orang kaya resepnya yang gede-gede yak? Nah ini segede telor ayam. Gedean juga bakso urat.”

Sarah menyusul ke teras, dia izin pada Doel buat bawa Mak Nyak check-up besok. Doel pasrah saja. Mungkin dia pikir percuma juga menentang maunya Sarah.

“Kata Ibu, kamu telat datang ya ke kantor yang manggil kamu kerja ya?” tanya Sarah.
“Iya,” jawab Doel.
“Terus?
“Ya ngelamar lagi.”

Baca Juga:

Semakin Dewasa, Saya Semakin Relate dengan Mandra “Si Doel Anak Sekolahan”

Mandra, Sebenar-benarnya Sadboy dalam Si Doel Anak Sekolahan

Sarah terlihat menarik napas dalam.

“Kenapa? Kamu mau bantu aku lagi ya?” tanya Doel.
“Kamu nggak bakal mau kan?” Sarah balik bertanya.
“Bukan nggak mau, aku cuma nggak mau dikasihani.”
“Aaah, udahlah nggak usah ngomongin kerjaan!” kata Sarah sambil berdiri dari tempat duduknya.

Doel ikut berdiri di dekat Sarah.

“Mau ke mana?”
“Mau pulang!”
“Ngambek?”
“Nggak!”

Jawaban Sarah ini malah ditertawakan oleh Doel. Unyu sekali.

Pagi hari berikutnya, kesibukan mulai terlihat di rumah Doel. Doel sedang mencuci opelet, Mas Karyo sedang membantu Atun membuka perban di kepalanya. Dalam keadaan seperti itu, Mas Karyo masih sempat-sempatnya ngejelekin Andre. Sa ae ni, Mas Karyo.

Doel memang berniat narik opelet lagi hari ini, tapi Mandra menolak mentah-mentah. Dia ogah kalau harus balik jadi kernet lagi. Mas Karyo mengambil kesempatan dengan menawarkan diri jadi kernetnya Doel. Doel mengiyakan setelah tahu kalau Mandra benar-benar nggak mau balik ngernet. Mandra lebih memilih asyik belajar membaca di bale-bale Babe.

Atun kesal melihat Doel yang masih harus narik sambil mengirimkan surat lamaran kerja.

“Udah, Bang. Nyogok aja nyogok!” kata Atun.
“Nggak bisa gitu, Tun. Lu inget nggak apa kata Babe? Kita hidup kudu jujur, jujur. Nggak dapet kerja bukan dosa, Tun. Tapi kalau kita hidup nggak jujur hidup kita nggak bakal bener. Lu denger tuh apa kata Babe. Bukan cuma dengerin, jalanin!” kata Doel.

Belum sempat Doel sarapan, ada Andre datang bersama Sita dan Raka. Lagi-lagi kedatangan Sita dan Andre untuk meminta maaf atas semua yang sudah terjadi. Doel dan Mak Nyak menerima dengan hangat tapi tidak dengan Atun. Atun tidak mau keluar menemui Andre, dia hanya diam di dalam rumah sementara Doel bicara dengan Sita dan Andre.

Tak lama kemudian, ada Sarah datang. Dia mau menjemput Mak Nyak untuk diajak ke dokter. Setelah menyapa Andre dan Sita, Sarah masuk ke dalam mencari Mak Nyak. Sarah bahkan menggantikan Mak Nyak membuat minuman untuk tamu. Saat Sarah dan Mak Nyak sudah siap berangkat, Zaenab dan Babenya datang. Mengucapkan bela sungkawa seadanya bahkan hanya sebentar, Babe Zaenab buru-buru berangkat lagi ke pabriknya dengan alasan Ahong sudah menunggu.

Sarah berangkat, Zaenab sudah pergi, Doel pun pamitan pada Andre dan Sita kalau dia harus berangkat narik opelet juga, takut kesiangan. Sita mengerti dan bilang mereka juga harus cepat-cepat kembali ke rumah sakit karena sebenarnya Andre belum boleh keluar hanya tadi kabur sebentar untuk datang ke rumah Doel. Andre sempat beberapa kali menanyakan Atun, tapi Atun tetap tidak mau keluar sampai Andre berlalu.

Setelah rumah sepi, Atun bertanya ke Mandra,

“Bang tadi Bang Andre ngapain?”
“Nggak tahu, minta maaf kali,” jawab Mandra.
“Minta maaf apaan?”
“Lu nggak boleh gitu, ‘Tun! Orang dateng kagak ditemenin!”
“Biarin!”

Akang Karedit datang, setelah berbasa-basi ternyata si Akang tidak tahu kalau Babe Sabeni sudah meninggal. Saat akhirnya diberi tahu oleh Atun, si Akang kaget. Dia menangis. Menyesal katanya tidak bisa lagi bertemu Babe. Sebelum pergi, Akang Karedit menitipkan seprai buat Mak Nyak. Dia tidak bisa memberi apa-apa selain itu, katanya sambil menangis.

Akhir Si Doel Anak Sekolahan episode 4 ini adalah saat Mandra lagi-lagi batal belajar membaca karena ada Lala datang minta bantuan. Ban sepedanya kempes lagi. Mandra berinisiatif mengajak Lala ke bengkel saja untuk memperbaiki sepedanya. Lala setuju. Mandra meminjam uang ke Atun sekadar buat beli es selama nunggu di bengkel, katanya.

Daftar sinopsis sebelumnya: Si Doel Anak Sekolahan musim 1, Si Doel Anak Sekolahan musim 2, dan Si Doel Anak Sekolahan musim 3.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Januari 2022 oleh

Tags: review sinetronSi Doel Anak SekolahanSi Doel Anak Sekolahan Musim 3
Dini N. Rizeki

Dini N. Rizeki

Seorang yang menulis supaya tetap waras.

ArtikelTerkait

sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19 kang bahar

Preman Pensiun Episode 33, Musim 1: Akhir Perjalanan Jamal Meneror Warga

24 Juni 2020
si doel anak sekolahan episode 38 musim 3 doel nembak sarah mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 38, Musim 3: Doel dan Sarah Bicara dari Hati ke Hati

22 Agustus 2020
si doel anak sekolahan episode 30 musim 3 mandra merayu nunung mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 30, Musim 3: Awal Romansa Mandra dan Nunung

8 Agustus 2020
Harta, Takhta, dan Sinetron 'Ikatan Cinta' yang Menyatukan Kita terminal mojok.co

Ikatan Cinta Adalah Fifty Shades of Grey Versi Indonesia

10 Desember 2020
Saya Menyesal Pernah Meremehkan Rano Karno terminal mojok

Saya Menyesal Pernah Meremehkan Rano Karno

5 September 2021
Semakin Dewasa, Saya Semakin Relate dengan Mandra “Si Doel Anak Sekolahan” Mojok.co

Semakin Dewasa, Saya Semakin Relate dengan Mandra “Si Doel Anak Sekolahan”

12 Januari 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.