Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Sering Terjadi di Lowongan Kerja: Lowongannya Marketing, Ternyata Nyarinya Sales 

Ahmad Zulfiyan oleh Ahmad Zulfiyan
16 Juli 2020
A A
info loker marketing sales lowongan kerja php penipuan telemarketing

marketing sales lowongan kerja php penipuan telemarketing Alasan Kenapa Telemarketing Jadi Pekerjaan Sejuta Umat

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika mencari kerja beberapa kali saya kecele. Posisi yang saya lamar tak sesuai keinginan. Bukan, bukan saya yang tidak bisa membaca informasi rekrutmen kerja. Saya berani bersumpah telah membaca semua informasi lowongan kerja yang terpampang. Posisi dan prasyarat aplikasi kerja sudah saya baca dan saya paham. Ini murni kesalahan pihak perusahaan, pihak yang membuat pengumuman rekrutmen kerja tersebut.

“Lowongan Kerja untuk Posisi Marketing,” tulis mereka di sisi paling atas poster pengumuman. Oke, saya tertarik. Ini satu-satunya posisi kerja yang bisa saya lakukan. Selain punya latar belakang pendidikan yang relevan, saya juga pernah bekerja di posisi tersebut. Ini angin segar bagi saya untuk mengais rupiah. Malu minta uang ke orang tua terus.

Saya kemudian membaca tulisan di bawahnya. Di sana tertulis persyaratan yang perlu saya penuhi jika ingin melamar kerja. “Minimal lulusan S1/D3 dari kampus terakreditasi.” Oke, saya bisa melamar. “Punya pengalaman kerja di posisi yang sama menjadi nilai tambah.” Ya, saya punya. “Menyukai tantangan.” Oh, saya banget. “Dapat bekerja dalam tekanan.” Nggak yakin, sih. Namun, gas dulu, lah. Dipikir nanti.

Saat lanjut membaca, persyaratan terakhir bikin saya mengernyitkan dahi. “Wajib memiliki kendaraan pribadi dan SIM C.” Saya berhenti membaca dan menatap bingung ke depan. Saya berusaha menerka maksud HRD menyelipkan persyaratan ini untuk posisi marketing. Apakah seorang marketeer –seseorang yang bekerja di bagian marketing– harus memiliki motor dan SIM C? Untuk apa?

Kalau maksud perusahaan agar saya lebih hemat, saya sangsi. Sekarang ojek daring menyediakan banyak sekali diskon. Pun, ada angkutan umum seperti busway atau angkot yang tarifnya nggak semahal taksi atau jet pribadi. Saya pun mengurungkan niat untuk melamar posisi tersebut. Bisa-bisa saya tekor. Masa harus beli motor dulu baru bisa kerja?

Lain waktu, saya diundang wawancara kerja. Beberapa hari sebelumnya saya memang melamar untuk posisi marketing. Iya, posisi yang sama dengan cerita saya sebelumnya. Namun, lamaran ini untuk perusahaan berbeda. Saya memutuskan melamar karena tak ada yang aneh dengan persyaratan kerja yang tertulis di poster pengumuman.

Saya optimistis diterima. Bukannya jemawa, perusahaan ini tak sebesar perusahaan sebelumnya. Pun, dari cara mereka merespons lamaran saya, tampaknya mereka tertarik dengan saya. Biasanya, perusahaan akan merespons lamaran saya minimal setelah satu minggu. Kalau yang ini, saya hanya perlu menunggu dua hari untuk diundang wawancara. HRD yang menelepon saya pun ramah sekali. Wajar dong saya GR?

Waktu wawancara pun tiba. Seperti dugaan saya, HRD sangat ramah, lebih ramah dari teman saya saat ngutang. Wawancara berjalan lancar. Seolah seperti sedang kongkow dengan teman di kedai kopi favorit. Saya menikmati sekali sesi tersebut, sampai HRD yang ramah tadi bertanya satu hal kepada saya: bagaimana cara kamu menjual produk kami agar mencapai target?

Baca Juga:

Loker Management Trainee Membuat Orang Biasa Susah Masuk Perusahaan Impian: Nggak Semua Orang Ingin Jadi Manajer!

Realitas Pahit Lulusan Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Prodi Laris yang Susah Cari Pekerjaan

Ketertarikan saya turun drastis. Saya ingin segera balik badan dan pulang ke kos. Bagaimana mungkin seorang marketeer diberikan tugas seorang sales? Pola seperti ini saya temui beberapa kali. Tidak semua, memang. Namun, hal ini menunjukkan kalau masih ada orang, bahkan HRD sekali pun, yang tidak memahami perbedaan marketing dan sales.

Meski berada dalam satu proses bisnis yang sama, secara teori, keduanya berbeda. Biasanya, marketing adalah proses yang dilalui sebelum seorang sales menjual produknya. Saya tak ingin membahas ini lebih jauh. Jika kamu ingin tahu, Google sudah menyediakannya untuk kamu. Gratis.

Bagi sebagian orang, mungkin hal ini tak masalah. Apa pun pekerjaannya, harus disyukuri. Masih banyak orang di luar sana yang ingin bekerja tapi belum dapat kerjaan, lho. Betul, sih. Namun, alangkah baiknya jika kita mendapat pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan kita, kan?

Saran saya, sebelum membuka lowongan pekerjaan, terutama untuk posisi marketing, pelajari lebih dulu apa itu marketing. Kalau ingin membuka lowongan posisi sales, pelajari dulu apa itu sales. Dua hal ini juga berlaku jika perusahaan ingin membuka lowongan untuk posisi lain. Bukannya apa-apa. Kasihan, kan, kalau ada orang yang butuh banget kerjaan buat bayar kosan tapi kecele?

BACA JUGA Apa yang Sebenarnya Dipelajari di Program S-3 Marketing Harvard? dan tulisan Ahmad Zulfiyan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Desember 2021 oleh

Tags: Lowongan Kerjamarketingpelamar kerjasales
Ahmad Zulfiyan

Ahmad Zulfiyan

Ahmad Zulfiyan adalah pelajar sepanjang hayat. Tertarik pada isu sosial dan pendidikan.

ArtikelTerkait

Dear Pelamar Kerja, Nggak Bisa Bahasa Inggris saat Wawancara Kerja Bukanlah Suatu Dosa terminal mojok

Dear Pelamar Kerja, Nggak Bisa Bahasa Inggris saat Wawancara Kerja Bukanlah Suatu Dosa

18 Juni 2021

Tips bagi Pelamar Kerja agar Nggak Lupa Nama Perusahaan yang Dikirimi CV Saat Ada Undangan Wawancara

10 Juni 2021
5 Rekomendasi Situs Buat CV Gratis yang Bikin HRD Auto Ngelirik. Job Seeker Wajib Tahu!

5 Rekomendasi Situs Buat CV Gratis yang Bikin HRD Auto Ngelirik. Job Seeker Wajib Tahu!

31 Desember 2023
doa masuk pasar jualan online trik tips strategi marketing laku shopee cara menjaid star seller mojok

5 Promo Paling Ampuh buat Menaikkan Penjualan Olshop

27 April 2020
4 Website Lowongan Kerja Berbasis Universitas yang Cocok buat Fresh Graduate

4 Website Lowongan Kerja Berbasis Universitas yang Cocok buat Fresh Graduate

4 Juni 2023
Derita Lulusan S2, Susah-susah Kuliah Ujungnya Jadi Budak Profesor dan Terjebak Pinjol Mojok.co

Kuliah S2 Itu (Amat) Penting, tapi Tidak Semua Orang Membutuhkannya

19 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.