“Sepak bola wanita itu membosankan, mainnya lemot, tidak kompetitif. Ia tidak seseru sepak bola pria.” Kalimat semacam ini mungkin jadi kalimat yang paling sering keluar dari mulut orang yang baru melihat sepak bola wanita, atau bahkan tidak mengetahuinya. Kalimat seperti itu tidak sepenuhnya keliru, jika mengingat kenyataan bahwa sepak bola adalah olahraga yang maskulin dan laki-laki sekali, serta belum banyak yang tahu kalau ini dilakukan oleh wanita.
Secara profesional dan skala besar, sepak bola wanita memang baru dikenal secara masif pada era 90-an. Ini ditandai dengan digelarnya ajang Piala Dunia Wanita pertama pada 1991. Piala Dunia Wanita pertama ini digelar di Tiongkok, dengan total 12 negara yang bertanding di putaran final. Di edisi pertama Piala Dunia Wanita ini dimenangkan oleh Amerika Serikat. Ia berhasil mengalahkan Norwegia di partai final. Ini juga jadi gelar pertama bagi sepak bola wanita Amerika Serikat, sekaligus mengawali kesuksesan negara adidaya itu.
Namun, apakah benar bahwa ia membosankan dan tidak seseru sepak bola pria? Nyatanya tidak, kok, sebab ternyata sepak bola ini jauh dari kata membosankan. Ia menghadirkan permainan sepak bola seperti pada umumnya, kompetitif, atraktif, sekaligus menyenangkan. Meski masih agak sepi peminat, nyatanya ia sangat menyenangkan untuk diikuti.
Saya akan mulai tulisan ini dengan bagaimana pertemuan saya dengan olahraga ini. Ketika tim sepak bola wanita Amerika Serikat sedang jaya-jayanya dengan bintang-bintangnya seperti Megan Rapinoe, Alex Morgan, dan Hope Solo, mata semua orang seakan tertuju ke sana, termasuk saya. Saya yang selama ini hanya mengikuti sepak bola pria, langsung tertarik dengan sepak bola wanita sejak momen itu.
Apalagi saya sebagai fans Chelsea FC. Ternyata, klub asal London itu punya tim wanita yang juga sangat keren, tidak kalah dengan tim prianya. Meskipun saya tahu cabang olahraga itu ketika hype timnas wanita Amerika Serikat, tapi berkat tim wanita Chelsea lah saya menjadi semakin tertarik dan memutuskan untuk jatuh cinta dan mengikutinya, terutama tim wanita Chelsea.
Ketika banyak orang di luar sana menganggapnya membosankan, saya malah melihat sebaliknya. Ia menyajikan permainan yang sangat menarik, sangat taktis dan dinamis. Bahkan, ia bisa lebih keras dari sepak bola pria. Mau bukti? Coba saja tonton di YouTube, dengan memasukkan kata kunci “best play women football” atau “most brutal women football.” Di sana kamu akan mengetahui sisi menarik dan keras dari cabang olahraga ini.
Dari menonton video tersebut, kita juga bisa tahu, sama seperti sepak bola pria, cabang olahraga ini juga menghadirkan permainan yang atraktif. Adu skil, adu taktik, adu permainan indah, hingga adu gol-gol ciamik juga kerap terjadi. Soal kompetitif atau tidak, silakan buktikan sendiri kenyataan tentang betapa kompetitifnya cabang olahraga ini.
Kamu tahu nama Sam Kerr? Ia adalah pemain timnas Australia yang menjebol gawang timnas wanita Indonesia sebanyak lima kali dalam satu pertandingan (timnas wanita Indonesia kalah 18-0). Selain menjadi andalan timnas Australia, dia juga merupakan pemain andalan tim wanita Chelsea di Barclays FA Womens Super League, sekaligus menjadi top skor sementara dengan 16 gol di musim ini.
Atau apakah kamu tahu bahwa pertandingan El Classico yang mempertemukan tim wanita Barcelona vs tim wanita Real Madrid dihadiri oleh 91.553 penonton pada akhir Maret lalu? Iya, itu adalah pertandingan sepak bola wanita yang menjadi salah satu pertandingan yang masuk daftar pertandingan dengan penonton terbanyak sepanjang massa. Bayangkan saja, sepak bola wanita yang katanya membosankan itu kok bisa-bisanya ditonton 90 ribu orang lebih di satu pertandingan?
Mungkin kamu masih awam dengan sepak bola wanita. Maka dari itu, saya sarankan untuk perlahan mengikuti cabang olahraga ini. Cara paling mudah adalah coba kamu cek apakah tim jagoanmu punya tim wanita. Kalau ada, coba saja ikuti dari sana. Kalau masih penasaran, kamu bisa mulai coba mengikuti akun Twitter @womensfootie_id untuk tahu sedikit banyak soal olahraga wanita ini. Ikuti, dan saya bisa jamin, kamu akan jatuh cinta dengan sepak bola wanita.
Penulis: Iqbal AR
Editor: Audian Laili
BACA JUGA Sepak Bola Menjelang Magrib Adalah Olahraga Paling Fair Play di Dunia