Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Senandika Tak Berujung: Passion itu Makanan Kaleng Macam Apa, sih?

Ulfa Setyaningtyas oleh Ulfa Setyaningtyas
10 Juni 2019
A A
passion

passion

Share on FacebookShare on Twitter

Passion, maksud yang paling cocok dalam Bahasa Indonesia adalah renjana (kata yang kurang umum digunakan, biasanya digunakan oleh para seniman, penyair, penulis atau orang-orang yang gemar mendalami sastra dan bahasa). Secara umum, passion dipahami sebagai sebuah gairah atau dorongan keinginan yang sangat kuat terhadap sesuatu, sesuatu yang kamu banget deh, simpelnya.

Banyak orang yang terkadang masih sulit menemukan apa yang di sebut “passion“, salah satunya adalah saya. Bicara soal minat dan bakat, saya sendiri merasa memiliki bakat dalam beberapa hal dan memiliki minat yang bisa saya bilang cukup banyak. Saya adalah seseorang yang gemar menghabiskan waktu untuk mencari kesibukan, entah itu dengan berorganisasi atau sekedar mengisi waktu tidur siang saya dengan sesuatu yang lebih menyenangkan dan saya anggap cukup produktif.

Sepanjang perjalanan saya mencari “passion“, saya menemukan cukup banyak ketertarikan dalam berbagai hal. Misalnya, saya tertarik dalam bidang desain dan bidang kreatif sejenisnya. Saya cukup sering bekerja dalam bidang ini, contohnya, saya bisa desain grafis tapi- ya, nggak bagus-bagus amat. Sesekali sebenarnya saya cukup bangga dengan hasil desain saya. Hahaa.

Dalam bidang yang lain saya tertarik dalam bidang public relation, kepenulisan, dan psikological things. Ada yang bilang saya lebih baik dalam bidang psikologi-maklum, masalah psikologi saya cukup banyak juga-, ada yang bilang juga saya cukup bagus dalam bidang desain, yang lainnya bilang saya lebih cocok bekerja dalam bidang public relation, lalu sebagian teman saya berpendapat lebih baik mendalami bidang kepenulisan saja karena saya banget– hiyaa hiya, dalam hati saya bergumam “…padahal nggak juga”.

Saya pribadi adalah orang yang sangat menyukai hal baru. Tidak heran, jika saya memiliki banyak minat. Namun, tidak pernah benar-benar berhenti pada satu hal kemudian mendalami hal tersebut hingga tingkat mahir. Baru-baru ini saya mulai berfikir, di mana passion saya yang sesungguhnya-maklum, calon fresh graduate yang akan segera merasakan dilematika dunia kerja. Saya sendiri berpikir untuk melanjutkan studi S2 di tahun berikutnya, setidaknya saya tidak menganggur dalam waktu dekat dan bisa mejeng story sedang produktif di lokasi kerja.

Salah seorang kawan saya pernah berkata, “Kamu enak, bisa macem-macem (macem-macem?! … lalu saya merasa bejat), aku aja belum nemu passionku di mana”—sembari nyanyi lagunya Ayu Ting Ting. Pernyataan tersebut bukannya membuat saya merasa bangga atas diri saya, namun saya justru merasakan protes menggebu-gebu di dalam kepala saya yang entah berasal dari bagian mana. Entah bagaimana saya merasa sangat tertampar keras dari pernyataan yang tidak seberapa.

Saya selalu percaya, seseorang yang sukses adalah seseorang yang mahir dalam bidangnya dan setiap orang memiliki hal itu. Keyakinan saya ternyata hanya mentok di dalam kepala saya saja. Saya sendiri merasa cukup mahir dalam bidang saya, mahir yang saya pikir cukup hanya dengan ‘bisa’—nyatanya, sama sekali tidak seperti itu.

Saya mulai memikirkan banyak hal menjelang kelulusan saya, mengenai pemikiran yang belum pernah benar-benar saya pikirkan. Barangkali karena saya hanya besar di dalam organisasi bukan melalui dunia kerja yang lebih nyata sehingga passion tidak pernah saya pikirkan secara serius, bisa jadi juga bukan. Ya, hal itu cukup menyisakan penyesalan. Bahkan, ketika saya menyebut diri saya sebagai pekerja lepas atau penulis lepas, nyatanya saya saya tidak pernah benar-benar bisa berfokus dalam hal itu saja.

Baca Juga:

Lamongan, Kota yang Tak Pernah Lahir untuk Menjadi Rumah bagi Anak Mudanya

5 Starter Pack Remaja Jompo Saat Nonton Festival Musik

Saya belum pernah merasakan adanya perasaan atau gairah yang membuat saya menjadi sangat bersemangat dalam setiap langkah yang saya ambil, yang saya rasakan hanya ambisi sesaat. Belakangan ini, saya tercerahkan dengan dilematika teman-teman saya (yang sudah meninggalkan saya bersama skripshit dan dosen killer) sehingga mendorong saya untuk lebih berfokus dan mendalami satu bidang yang paling saya minati. Namun, terkadang, kemampuan dalam bidang yang sangat saya minati tidak lebih baik dari kemampuan saya dalam bidang yang kurang saya minati, misalnya pekerjaan yang paling sering saya lakukan.

Percayalah, memiliki kemahiran dalam satu hal saja selalu lebih baik dari pada memiliki kemampuan dalam banyak hal namun seadanya saja atau sebisanya. Mencoba hal baru adalah hal yang baik, namun jangan pernah menterlantarkan bakat dan minat kita yang sesungguhnya. Akan lebih baik lagi jika kita lebih mendalami salah satu bidang hingga tingkat mahir, hal itu akan lebih berguna. Sehingga, dilematika semacam ini tidak akan menjadi masalah untuk kamu di masa mendatang.

Saya sendiri belajar untuk lebih menghargai bakat saya dengan memilih untuk berkembang dengan mendalaminya. Saya juga merasa tidak cukup mahir dalam bidang kepenulisan, namun sekarang bukan waktunya untuk menyerah, bukan? Nah, kamu juga.

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: anak mudaKritik SosialPassion
Ulfa Setyaningtyas

Ulfa Setyaningtyas

ArtikelTerkait

sandal

Akhirnya Saya Menemukan Sandal yang Aman dari Tertukar ataupun Hilang

25 Juni 2019
patriarkis

Memilih Hidup Sendiri Ketimbang Tunduk pada Budaya Patriarkis

19 Juli 2019
pakar modal kuota internet

Kiat Menjadi Pakar dengan Modal Kuota Internet

12 Juni 2019
menstruasi

Tolonglah, Menstruasi itu Cuma Siklus Bulanan, Nggak Ada Hubungannya Sama Dosa

9 Agustus 2019
benci

Saya Benci Disebut Bucin!

3 September 2019
13 reasons why

Membayangkan Emile Durkheim dan Max Weber Berseteru Memperdebatkan Serial ’13 Reasons Why’

11 Juni 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.