Lord Rangga, harus diakui, adalah manusia yang berani dan bisa konsisten
Nusantara kembali berduka. Belum kering air mata karena Gempa Cianjur, kini kabar duka kembali terdengar. Ki Ageng Rangga Sasana (Nama asli Edi Raharjo) meninggal dunia pada 7 Desember 2022. Mantan Sekretaris Jenderal Sunda Empire ini berpulang, meninggalkan kita yang sedang babak belur dihantam bencana dan ancaman resesi.
Lord Rangga, demikian orang mengenalnya. Sosok yang dikenal eksentrik ini memang bukan orang biasa. Tapi di balik kontroversi dan opini ra mashok blio, ada pelajaran berharga yang diwariskan. Beliau adalah sosok paling konsisten, ketika para tokoh sibuk mencla-mencle. Sampai akhir hayatnya, beliau selalu setia pada dongeng-dongeng gilanya.
Banyak yang mengira Lord Rangga masuk TV karena kasus Sunda Empire. Tapi blio pernah ngetop di TVRI pada 2011. Kebetulan beliau pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Bawang Merah Republik Indonesia periode 2011-2016. Jadi wajar jika kita lihat beliau ini tidak demam kamera.
Tapi namanya moncer setelah masuk TV kedua kalinya. Tepatnya di Indonesia Lawyers Club (ILC). Blio tidak datang sebagai orang biasa, tapi sebagai petinggi Sunda Empire yang sedang viral. Tidak hanya itu, Lord Rangga hampir melabrak Komisi III DPR RI karena kontroversi penggunaan bahasa Sunda.
Tapi viralnya Lord Rangga dan Sunda Empire berbuah penjara. Blio bersama dua petinggi lain dijatuhi hukuman 2 tahun penjara dengan dakwaan menyebarkan berita bohong.
Tidak lama setelah ditahan, pandemi Covid-19 menggelora. Banyak yang cocoklogi pandemi dengan penahanan Lord Rangga. Dan seperti kebetulan yang ajaib, beliau bebas dari penjara pada 2021. Salah satunya karena asimilasi karena pandemi. Seolah Covid-19 tidak terima beliau dipenjara. Gitu sih kata kelompok cocoklogi lucu-lucuan medsos.
Setelah bebas, Lord Rangga makin dipuja (sebagai lelucon). Setiap ada krisis global, beliau selalu dimintai tanggapan. Teori konspirasi ra mashok dinanti oleh pemirsa. Apalagi setelah jadi narasumber potcast Deddy Corbuzier bersama Tretan dan Coki. Lord Rangga juga jadi bintang tamu berbagai acara TV. Semua orang menanti dongeng beliau yang ra mashok, tapi konsisten.
Kariernya juga moncer. Bukan karena Sunda Empire sukses ya. Tapi karena Lord Rangga jadi bintang iklan Gojek. Blio juga menjadi manajer tim Persab Brebes pada 2 Agustus 2022. Langit jadi batasan bagi Lord Rangga!
Dan kini, sosok fenomenal ini berpulang. Pria kelahiran Brebes ini meninggal di Rumah Sakit Islam Mutiara Bunda, Tanjung, Brebes. Menurut kabar yang beredar, Lord Rangga meninggal karena sakit.
Lalu apa yang ditinggalkan Lord Rangga bagi kita? Tentu bukan tatanan dunia baru. Bukan juga pembongkaran sejarah dunia. Tapi beliau meninggalkan kita dengan pelajaran berharga. Dari perjalanan hidup blio, kita belajar tentang konsistensi dan percaya diri.
Sejak awal viral, beliau tidak pernah kendur untuk beropini. Meskipun dihadapkan pada tokoh yang dipandang kompeten, beliau berani berargumen. Bahkan setelah dipenjara, tidak ada rasa takut yang terpancar. Dihujat satu Indonesia (kecuali anggota Sunda Empire) tidak membuat dirinya kendor. Oke, kita akan sepakat jika Lord Rangga ini delusional. Tapi tekadnya memang bukan kaleng-kaleng.
Saya tidak bisa menyalahkan kebebalan Lord Rangga seutuhnya. Karena bagaimana kita berharap beliau merasa bersalah? Ketika apa yang diucapkan beliau adalah satu-satunya kebenaran baginya? Blio tidak pernah menarik ucapannya. Tidak pula klarifikasi jika opininya didebat.
Konsistensi dan kepercayaan diri sekeras ini sudah langka. Apalagi ketika berhadapan dengan tokoh politik dan influencer. Lord Rangga tidak ikut arus seperti mereka. Tapi menciptakan arus yang bisa menyeret perhatian satu Indonesia, meski kalah jumlah followers. Meskipun kita mengikuti arusnya sebagai lelucon, toh kita perhatian pada setiap ucapannya. Ucapan yang selalu konsisten, jadi kualitas yang dicari, mengingat konsistensi adalah hal yang amat langka kita dapati pada pemerintah kita.
Selamat jalan, Lord! Maafkan dunia yang telat daftar ulang. Maafkan kami yang tidak percaya tatanan dunia baru. Kami hanya masih punya logika sehat saja. Tapi terima kasih atas semua sumbangsihmu bagi Indonesia. Anda hadir di saat-saat terburuk, mengingatkan kami apa itu pentingnya tertawa dan bahagia.
Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Sindiran Halus Lord Rangga untuk Pemerintah Soal Sejarah Indonesia