Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Selain Pekalongan, Wonosobo Juga Punya Nasi Megono yang Tak Kalah Nylekamin

Dhimas Raditya Lustiono oleh Dhimas Raditya Lustiono
21 Desember 2020
A A
Selain Pekalongan, Wonosobo Juga Punya Nasi Megono yang Tak Kalah Nylekamin Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Niat hati iseng googling dengan kata kunci “nasi megono”, saya justru menemukan rujukan dari situs Wikipedia menulis bahwa sega megana adalah makanan khas dari daerah Pantura, Jawa Tengah, yang biasa ditemukan di Kabupaten Pekalongan.

Namun, perlu diketahui bersama bahwa Wonosobo juga memiliki nasi megono dengan wujud yang berbeda. Makanan ini sangat mudah ditemui karena tidak sedikit masyarakat yang menjajakannya di depan rumah ketika pagi hari.

Di Pekalongan sendiri, nasi megono merupakan nasi yang dicampur dengan cacahan nangka muda, parutan kelapa, dan ditambah dengan bunga kecombrang yang memberikan aroma wangi. Ada banyak pilihan lauk untuk menemani nasi megono, yakni tahu, tempe, bakwan, hingga cumi-cumi.

Sebagai orang asli Wonosobo, saya sendiri merasa kena prank saat pertama kali mencoba megono khas Pekalongan. Salah satu yang membuat saya merasa terkena prank adalah ketiadaan kubis dalam seporsi nasi megono khas Pekalongan. Selain itu, penyajian nasi megono khas Pekalongan juga tidak dicampur berbaur dengan nasi putihnya.

Sementara itu di Wonosobo, nasi megono memiliki resep dan bumbu yang lebih sederhana, tapi mampu menghadirkan rasa “nylekamin” hingga selalu membuat rindu masyarakat Wonosobo yang merantau ke luar kota atau ke luar negeri untuk pulang kampung.

Nasi megono Wonosobo memiliki ciri khas adanya irisan kubis jawa atau yang biasa dikenal kubis hijau, parutan kelapa, dan ebi. Bumbu megono sendiri terdiri dari bawang merah, bawang putih, garam, dan cabai. Parutan kelapa dan ebi inilah yang menghasilkan rasa gurih, dan akan memberikan kenikmatan yang hakiki jika dicampur dengan nasi hangat.

Jika kubis yang sudah diiris kasar dan sudah dibumbui tersebut belum tercampur dengan nasi, masyarakat Wonosobo akrab menyebutnya dengan “jangan gewos” (dalam bahasa Wonosobo, jangan artinya sayur yang sudah dimasak).

Mencampur bumbu megono dengan nasi hangat tidak menggunakan sembarang wadah. Sebagian besar penjual nasi megono akan menggunakan bakul untuk mencampur bumbu megono dengan nasi putih hangat. Tindakan mencampur nasi dengan bumbu megono alias mixing ini akan menghasilkan rasa yang lebih nikmat jika dilakukan dengan batok kelapa. Secara default, nasi megono khas Wonosobo memang terwujud dalam nasi yang telah tercampur dengan bumbu megono. Dalam hal tampilan, nasi campur ini memiliki pola loreng-loreng, sehingga sebagian masyarakat Wonosobo menyebutnya sebagai sega tentara.

Baca Juga:

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

Tips Plesiran ke Dieng Wonosobo agar Terhindar dari Pungli dan Tidak Pulang Bergelar Almarhum

Saya pernah coba mencampur nasi dan sayur megono alias gewos tersebut di atas piring keramik dengan sendok alumunium. Namun, rasanya kurang begitu enak dibanding ketika dicampur menggunakan bakul dan batok kelapa. Jelas bahwa untuk menghasilkan nasi megono yang enak nan nylekamin, tidak sembarang orang bisa melakukannya. Bahkan finalis MasterChef belum tentu bisa melakukannya.

Untuk urusan plating, mbok-mbok penjual nasi megono Wonosobo biasanya akan melakukan plating di atas daun pisang lalu membungkusnya dengan cara dipincuk. Hingga kini, saya masih meyakini bahwa daun pisang adalah alas makan terbaik untuk menyajikan nasi megono, mengalahkan piring keramik termahal yang ada di kapal Titanic sekalipun.

Untuk menikmati nasi megono Wonosobo, tentu ada beberapa pilihan lauk yang bisa disandingkan seperti bakwan, tahu goreng, tempe kemul, maupun suwiran ayam. Menurut saya tempe kemul adalah pilihan lauk paling pas untuk menemani nasi megono. Kedua panganan tersebut ibarat seperti gitar listrik dan amplifier yang tidak bisa dipisahkan.

FYI, sepincuk nasi megono mengandung kalori sekitar 300-500 kkal. Sedangkan satu potong tempe kemul memiliki kandungan kalori sekitar 60 kkal. Artinya, angka tersebut telah memenuhi syarat menu sarapan, yakni sekitar 20% hingga 30% dari kebutuhan gizi harian. Mungkin bisa lebih jika makan tempe kemul lebih dari satu potong. Hehehe.

Umumnya, warung nasi megono di Wonosobo berbentuk sederhana, bukan bangunan permanen seperti warteg atau warung nasi Padang. Warung nasi megono di Wonosobo berwujud bilik bambu, beratap jerami seng, dan beralaskan tanah.

Sebagian hotel maupun hostel di Wonosobo juga menyediakan nasi megono sebagai menu sarapan pagi. Namun, nasi megono tersebut belum tentu dibuat oleh koki yang ada di hotel, kebanyakan pihak hotel menyerahkannya kepada vendor yang lebih terpercaya, yakni mbok-mbok peracik nasi megono dengan segala kearifan lokalnya.

Secara popularitas, mungkin nasi megono Wonosobo belum bisa menyaingi nasi megono Pekalongan, namun soal rasa saya yakin Chef Juna pun bakal ketagihan.

Sumber Gambar: travelingyuk.com

BACA JUGA Benda-benda yang Bisa Digunakan untuk Melubangi Air Mineral Cup Selain Sedotan dan tulisan Dhimas Raditya Lustiono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Desember 2020 oleh

Tags: nasi megonowonosobo
Dhimas Raditya Lustiono

Dhimas Raditya Lustiono

Perawat di Ruang Gawat Darurat

ArtikelTerkait

Wonosobo Butuh Sosok seperti Pidi Baiq atau Joko Pinurbo agar Romantisnya Abadi terminal mojok.co

Wonosobo Butuh Sosok kayak Joko Pinurbo atau Pidi Baiq agar Romantisnya Abadi

8 November 2021
Culture Shock yang Saya Rasakan Sewaktu Makan Mie Ongklok, Makanan Khas Dieng, Wonosobo: Katanya Seenak Itu, tapi kok Rasanya Gimana Gitu

Culture Shock Pertama Kali Coba Mie Ongklok, Makanan Khas Dieng, Wonosobo: Katanya Seenak Itu, tapi kok Rasanya Gimana Gitu

22 Oktober 2023
Sudah Saatnya Wonosobo Punya Kampus Negeri Supaya Anak Mudanya Nggak Perlu Repot-repot Merantau Mojok.co

Sudah Saatnya Wonosobo Punya Kampus Negeri Supaya Anak Mudanya Nggak Perlu Repot-repot Merantau

26 April 2024
Alun-Alun Wonosobo, Alun-Alun Terbaik di Indonesia (Unsplash)

Banyak Kota di Indonesia Harus Belajar dari Keberhasilan Wonosobo Menata Alun-Alun sebagai Ruang Terbuka Hijau Sekaligus Memanusiakan PKL

19 April 2024
Kecamatan Kepil, Jalur Penghubung Wonosobo-Magelang yang Mengancam Nyawa Pengendara

Kecamatan Kepil, Jalur Penghubung Wonosobo-Magelang yang Mengancam Nyawa Pengendara

19 Oktober 2023
Carica, Buah Khas Dieng yang Awalnya Terpinggirkan namun Kini Bermanfaat bagi Banyak Orang (Joydeep via Wikimedia Commons)

Carica, Buah Khas Dieng yang Awalnya Terpinggirkan namun Kini Bermanfaat bagi Banyak Orang

10 September 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.