• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sejarah dan Proses Terbentuknya Anggapan Pemakai Kacamata Itu Pintar

Muhammad Ilham Sadikin oleh Muhammad Ilham Sadikin
12 November 2020
A A
Sejarah dan Proses Terbentuknya Anggapan Pemakai Kacamata Itu Pintar terminal mojok.co

Sejarah dan Proses Terbentuknya Anggapan Pemakai Kacamata Itu Pintar terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya merupakan orang yang menderita mata minus. Kalau dihitung-hitung, sudah hampir delapan tahun tahun saya menderita gangguan mata ini. Tentunya saya otomatis jadi pemakai kacamata untuk membantu penglihatan saya lebih baik.

Selama tenggang waktu tersebut, terdapat banyak kejadian nyeleneh dan ngeselin yang pernah saya rasakan. Mulai dari kesulitan mengendarai motor pada saat hujan dan di malam hari, kesulitan melihat karena kacamata berembun ketika sedang memakai masker, terbatasnya jenis olahraga yang bisa dilakukan, dan masih banyak lagi.

Selain kejadian-kejadian yang membuat kesal, sebenarnya ada juga keuntungan yang diperoleh pemakai kacamata, salah satunya adalah kerap distereotipkan atau dianggap orang yang pintar.

Hal tersebut tentunya cukuplah menyenangkan bagi saya. Siapa sih yang nggak mau dianggap pintar oleh orang lain? Meskipun sebenarnya saya mempunyai kemampuan otak yang sangat pas-pasan, tapi anggapan begini saja sudah bikin bahagia.

Anggapan tersebut saya ketahui di waktu awal-awal saya memakai kacamata dahulu. Suatu ketika, saya bertemu dan berkenalan dengan orang yang baru saya kenal.

“Wah, Masnya pakai kacamata, berarti di sekolah Masnya pintar dan Masnya rajin baca buku dong?” 

Kemudian, dengan wajah yang memerah karena malu-malu, saya menjawab, “Waduh nggak juga kok, Mas. Hehe.” sambil membatin di dalam hati, “Astaga, nilai yang didapatkan pas-pasan dan baca buku juga nggak rajin-rajin amat kok dibilang pinter.” Haduh, begini rasanya jadi pemakai yang dianggap pintar yaa hahaha.

Di dalam kehidupan masyarakat kita, orang yang menggunakan kacamata memang selalu distereotipkan sebagai orang yang pintar atau cerdas. Namun, pernah atau nggak, kita kepikiran bagaimana sejarah terbentuknya stereotip yang tidak valid ini? Baiklah, untuk yang pernah kepikiran, mari kita bahas bersama-sama.

Kacamata diperkirakan sudah ada pada 54-68 M, ketika Kaisar Nero dari Roma yang berkuasa menggunakan batu zamrud untuk menyaksikan pertandingan gladiator. Fungsinya selayaknya kacamata sekarang.

Kemudian, sarjana dan astronom Irak, Ibn al-Haytham (sekitar 965-1040 M) dikenal sebagai orang yang berkutat dalam penelitian mengenai cahaya dan mekanisme penglihatan. Dia mempelajari lensa, bereksperimen dengan cermin yang berbeda: datar, bulat, parabola, silindris, cekung, dan cembung.

Pada sekitar 1027, al-Haytham menyelesaikan bukunya, Kitab al-Manazir atau Buku Optik. Dia pun menyarankan kaca yang dihaluskan dapat membantu seseorang yang menderita gangguan penglihatan. Namun, idenya itu baru dipraktikkan bertahun-tahun kemudian.

Berdasarkan hasil riset dari University of Cologne, Jerman, dan University of Groningen, Belanda, stereotip orang berkacamata dianggap cerdas berasal dari abad pertengahan, ketika para biksu menggunakan kacamata untuk belajar karena kemampuan visual mereka menurun. Nah, sejak saat itu, orang yang melakukan pekerjaan intelektual atau para ahli biasa memakai kacamata.

Selanjutnya, ketika film dan produk budaya lainnya secara konsisten mengasosiasikan pemakai kacamata dengan kecerdasan, manusia menyimpannya di dalam otak mereka. Hal ini bisa dilihat ketika di dalam film-film, para profesor, orang-orang pintar, serta orang-orang jenius, biasanya menggunakan kacamata.

Sebab terjadi terus-menerus, akibatnya dalam kehidupan sehari-hari, ketika melihat ada orang-orang yang menggunakan kacamata, kita mengingat apa yang telah kita lihat dalam film. Pemakai kacamata kemudian disamakan dengan si profesor, si jenius, dan orang-orang yang hobinya membaca buku. Intinya orang yang berkacamata itu pintar.

Secara tidak langsung ada “tuntutan” dan anggapan umum yang beredar di masyarakat untuk mengidentikkan kacamata dengan tingkat kecerdasan seseorang. Padahal nggak selalu begitu. Buktinya penurunan kemampuan visual juga bisa dialami mereka yang menginjak usia tua. Masa sih semua orang tua mendadak jenius kayak Sherlock Holmes. Nggak gitu dong konsepnya.

Bahkan saat kita kecil, teman sekelas yang lebih dulu mengenakan kacamata ke sekolah dianggap paling sering belajar. Pakai kacamata pun jadi sebuah kebanggaan, seolah punya prestasi. Padahal bisa jadi seseorang pakai kacamata karena kebanyakan nonton televisi. Hmmm.

Seperti itulah kira-kira stereotip tersebut terbentuk. Kalau kalian ingin terlihat pintar di depan calon gebetan, kalian bisa menggunakan kacamata. Mungkin nantinya cinta kalian akan mendapatkan balasan. Sebab, memiliki pacar yang pintar tentunya merupakan dambaan, sekalipun pintarnya cuma hasil stereotip pemakai kacamata.

Photo by Andrea Piacquadio via Pexels.com

BACA JUGA 3 Keapesan yang Cuma Dirasakan Orang Berkacamata. Yang Sabar, Bos! dan artikel Muhammad Ilham Sadikin lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Agustus 2021 oleh

Tags: kacamataOrang Pintar

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Muhammad Ilham Sadikin

Muhammad Ilham Sadikin

Suka belajar apa saja, membaca apa saja, dan ngopi apa saja~

ArtikelTerkait

Orang Pintar Pamer di Twitter, Netizen Sewot. Kalian Kenapa, sih Terminal Mojok

Orang Pintar Pamer di Twitter, Netizen Sewot. Kalian Kenapa, sih?

19 Juli 2022
4 Tips Memilih Soft Lens untuk Pemula

4 Tips Memilih Soft Lens untuk Pemula

4 Juni 2022
Bingung Memilih Frame Kacamata yang Cocok? Pakai FaceApp!

Bingung Memilih Frame Kacamata yang Cocok? Pakai FaceApp!

29 Januari 2022
Beberapa Momen yang Bikin Saya Sadar bahwa Menjadi Orang Berkacamata Itu Nggak Enak Terminal Mojok

Beberapa Momen yang Bikin Saya Sadar Pakai Kacamata Itu Nggak Enak

21 Desember 2020
Berbagai Cara yang Saya terminal mojok.co Lakukan Biar Punya Mata Minus dan Bisa Pakai Kacamata

Berbagai Cara yang Saya Lakukan Biar Punya Mata Minus dan Bisa Pakai Kacamata

15 Desember 2020
3 Keapesan yang Cuma Dirasakan Orang Berkacamata. Yang Sabar, Bos! terminal mojok.co

3 Keapesan yang Cuma Dirasakan Orang Berkacamata. Yang Sabar, Bos!

5 November 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Sebagian Ibu-ibu Adalah Pencinta Kresek Hitam Garis Keras terminal mojok.co

Sebagian Ibu-ibu Adalah Pencinta Kresek Hitam Garis Keras

Terawan Ngeprank Masyarakat, Sekarang Giliran WHO Ngeprank Terawan terminal mojok.co

Terawan Ngeprank Masyarakat, Sekarang Giliran WHO Ngeprank Terawan

scan barcode juru parkir Pengalaman Berurusan dengan Tukang Parkir yang Nggak Mau Kepanasan terminal mojok.co

Pengalaman Berurusan dengan Tukang Parkir yang Nggak Mau Kepanasan



Terpopuler Sepekan

Surat Cinta untuk Walikota: Pak, Malang Macet, Jangan Urus MiChat Saja!
Pojok Tubir

Mati Tua di Jalanan Kota Malang

oleh Mohammad Faiz Attoriq
28 Maret 2023

Lama-lama, kelakar mati tua di jalanan Kota Malang itu nggak lagi jadi guyonan, tapi risiko yang menjelma jadi nyata.

Baca selengkapnya
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023
Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

28 Maret 2023
Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

23 Maret 2023
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

20 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!