Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Sebagaimana Orang-Orang Humoris, Keberadaan Orang-Orang Melankolis Diperlukan Untuk Menjaga Stabilitas Dunia

Erwin Setia oleh Erwin Setia
10 Juli 2019
A A
melankolis

melankolis

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai manusia biasa yang suka hal-hal menggembirakan, saya mengapresiasi betul keberadaan orang-orang lucu. Eksistensi mereka membuat dunia tidak terlihat begitu buruk dan kejam. Keberadaan pelawak macam Cak Lontong, penulis Agus Mulyadi, atau situs Mojok barangkali tak mampu menunda kiamat atau waktu kematianmu. Tapi setidaknya, mereka bisa sedikit memberi hiburan ketika situasi hidup acapkali betul-betul menjengkelkan.

Kita mungkin sering membaca hasil riset atau sekadar pengakuan orang-orang bahwa orang humoris itu cenderung lebih disukai dan ditunggu-tunggu kehadirannya. Orang-orang yang mampu menciptakan tawa dari bahan baku apa saja selalu punya tempat di spesial di hati teman-teman sepergaulan.

Saya memahami betul hal itu. Bukti kecilnya, teman saya yang memiliki jiwa humor di atas rata-rata memang kebanyakan adalah jenis orang yang bisa bergaul dengan siapa saja,  punya banyak teman, dan gampang bikin suasana cair.

Namun, apakah artinya kita semua harus menjadi humoris agar disenangi orang-orang? Oh, tentu tidak. Kerapkali kita hanya memerlukan satu saja orang lucu dalam satu lingkar pergaulan. Bagaimanapun, kalau semua orang di dunia ini lucu semua, jadinya malah nggak lucu dong. Kalau semua orang bertugas membikin orang lain ketawa, terus siapa yang mau jadi orang yang menertawakan?

Nah, pada titik ini, kita butuh keseimbangan. Selain orang-orang humoris, kita juga memerlukan manusia dari jenis lain, dari jenis yang jauh berseberangan dengan mereka. Sebut saja orang-orang berjiwa melankolis.

Bagaimana sih orang-orang melankolis itu? Ya, tentu saja, orang-orang yang tiap harinya senantiasa karib dengan kosakata ‘kesedihan’, ‘galau’, ‘tangisan’, ‘airmata’, dan sejenisnya.

Selain teman-teman humoris, kamu barangkali juga punya kawan-kawan dari golongan melankolis. Jenis manusia yang selalu bisa menemukan sisi menyedihkan dari hidup ini. Orang-orang yang rawan membuatmu terharu. Orang-orang yang seolah-olah ingin selalu mengingatkanmu, bahwa dari sekian emosi yang bisa dirasakan makhluk hidup, bersedih adalah yang terbaik.

Kamu mungkin menemukan mereka memposting status-status galau, doyan mengumbar cerita-cerita yang sebentar-sebentar membuatmu mengelap pipi, atau hal apa pun yang potensial membikin dadamu terasa mencelos dan membatin, “Ah, gue jadi terharu, nih.”

Baca Juga:

3 Penderitaan Mahasiswa Jurusan Psikologi yang Jarang Diungkapkan

15 Istilah dalam Psikologi yang Cukup Eksis dan Sering Kita Dengar

Lantas, bagaimana posisi mereka? Apakah harus ditumpaskan dan dimusnahkan dari dunia ini? Oh, jelas tidak. Percayalah, tanpa kehadiran orang-orang yang gemar bersedih, dunia ini akan berjalan cacat.

Bagaimana mungkin seluruh semesta hanya diisi dengan hal-hal menyenangkan saja? Bagaimana bisa dunia hanya dihuni oleh sekumpulan orang-orang yang tertawa?

Tentu tidak elok dan tidak pas sesuatu yang hanya diisi oleh satu macam kelompok saja. Begitu pula dunia ini. Jika dunia hanya diramaikan oleh orang-orang yang lucu, yang gemar memantik tawa, tentu akan pincang adanya.

Sebab, manusia tetap membutuhkan bukan hanya hal-hal menyenangkan, tapi juga hal-hal mengharukan. Tak peduli sehumoris apa pun seseorang, ada kalanya ia juga perlu menangis. Ada kalanya ia perlu untuk menundukkan kepala, takzim dalam kebisuan, dan bersedih.

Tentu kita tidak bisa membayangkan dunia tanpa kesedihan. Dunia yang hanya berisi haha-hihi saja tentulah terasa seperti semesta orang-orang tidak waras alih-alih sebuah dunia ideal.

Demikian pula sebaliknya. Kita juga tidak bisa membayangkan dunia yang sepenuhnya berisi kesedihan saja. Sangat mengerikan jika tiap hari kita hanya melihat orang-orang menangis, menangis, dan menangis.

Pada akhirnya, yang terbaik adalah proporsional. Keseimbangan.

Pada satu titik, kita memerlukan keberadaan orang-orang humoris, yang membuat kita percaya dunia baik-baik saja atau setidaknya tidak seburuk yang kita kira. Orang-orang semacam ini bisa mencegah kita melakukan hal-hal buruk seperti minum racun tikus atau menyilet nadi sendiri.

Namun, pada titik lain, kita juga memerlukan orang-orang melankolis. Orang-orang yang mengingatkan kepada kita bahwa ada satu hal yang dinamakan sebagai kesedihan, suatu bagian emosi yang mustahil bisa betul-betul kita enyahkan. Orang-orang ini mungkin tidak membuat kita tertawa-tawa. Tetapi sesungguhnya mereka berperan banyak juga. Mereka bisa membuat kita sadar diri dan tak larut melulu dalam tawa seolah-olah dunia adalah sebentuk kehidupan yang sempurna.

Orang-orang humoris dan orang-orang melankolis bagaikan sepasang roda sepeda. Kita memerlukan keduanya agar roda kehidupan ini seimbang dan tak cacat sebelah. Kira-kira begitulah.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: humoriskepribadian manusiamelankolisPsikologi
Erwin Setia

Erwin Setia

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

ArtikelTerkait

Kenalin, Jurusan Psikologi yang Mahasiswanya Lebih Banyak Perempuan Dibanding Lelaki

Kenalin, Jurusan Psikologi yang Mahasiswanya Lebih Banyak Perempuan Dibanding Lelaki

2 April 2020
gangguan jiwa psikolog Depresi Itu (Nggak) Cuma Butuh Didengarkan

Depresi Itu (Nggak) Cuma Butuh Didengarkan

6 November 2019
pernikahan

Jangan Nunggu Dirujuk, Datanglah ke Psikolog Sebelum Pesta Pernikahan Berlangsung

4 Oktober 2019
joker

Joker dan Viktimisasi

8 Oktober 2019
lelah

Sumber Lelahmu Hari Ini

12 Juni 2019
Self Reminder dan Menyindir Orang Lain yang Kadang Beda Tipis

Self Reminder dan Menyindir Orang Lain yang Kadang Beda Tipis

30 Desember 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.