Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Saya Mau kok Dikatain Goblok dan Dipimpin Prabowo si Pemarah dan Suka Ngomong Kasar di depan Mimbar

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
10 Januari 2024
A A
Saya Mau Kok Dikatain Goblok dan Dipimpin Prabowo yang Suka Ngomong Kasar (Unsplash)

Saya Mau Kok Dikatain Goblok dan Dipimpin Prabowo yang Suka Ngomong Kasar (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Prabowo suka memaki dan ngomong kasar? Ya nggak papa, toh. Itu tandanya beliau orang yang cerdas, fleksibel, paham masalah, dan bisa jadi teman yang baik.

Saya sendiri suka ngomong kasar. Namun, dalam konteks dan situasi yang tepat. Makian, ketika digunakan dalam konteks dan situasi yang tepat, bisa jadi bumbu pertemanan yang asik. Obrolan menjadi cair dan pertemanan terasa semakin dekat. 

Kalau makiannya masih menggunakan kata “jancok” atau “gundulmu” itu menggambarkan teman, dekat, tapi jarang ketemu. Kalau lebih akrab dan sering ketemu, misalnya ketika asik main PES atau FIFA, biasa terdengar makian, “Asu koe, Rul!” atau “Jingan koe, Rik!” atau “Babi koe, Mod!”. Makian itu untuk mengekspresikan kekesalan karena dicurangi ketika main game. Namun, konteksnya bercanda.

Terdengar kasar, tapi itu wujud rasa sayang kepada teman. Menunjukkan tidak ada sekat di antara kita. Oleh sebab itu, ketika Prabowo sering menggunakan kata atau istilah yang kasar, marah-marah di atas mimbar, saya sih malah suka.

Yang dilakukan Prabowo itu kan cuma ekspresi

Belum lama ini, setelah debat capres, Pak Prabowo marah-marah lagi. Dia menggunakan kata “goblok”. Saya tahu, kalau soal marah-marah sih biasa saja. Namun, kalau dibumbui dengan omongan kasar di depan ribuan massa, nah itu baru menarik.

Yang menarik bagi saya adalah diksi, pilihan kata yang digunakan oleh Prabowo. Beliau mencoba mengombinasikan antara intimidasi dan ice breaking. Kejadian kayak gini kan pernah terjadi dulu banget. Salah satunya adalah ketika menanggapi “kabar miring” soal kampanye akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

Jadi, banyak “elite” dan pemberitaan di luar sana yang menyebut kalau massa yang datang di kampanye akbar itu hanya 15 ribu orang saja. Nah, ketika kampanye di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Prabowo terbawa “suasana”.

Saking emosinya, bahkan beliau sampai menggunakan sebuah makian, yang bukannya menyeramkan, malah terdengar lucu. Jadi, Ketum Gerindra itu bilang begini: “Elite semua bohong, yang bilang di GBK 15 ribu orang matanya di dengkul!”

Baca Juga:

Derita dan Kejadian Konyol Pengalaman Saya Saat KKN di Jember: Salah Satunya Dikira Timses Prabowo Hanya karena Berpakaian Necis

Menangisi Menteri yang Kena Reshuffle Itu Konyol!

“Matanya di dengkul!” Sebuah makian yang justru terdengar lucu. Ini jenis makian yang satu cluster dengan “Mbahmu kiper!” dan “Dengkulmu mlocot!” yang kalau dialihbahasakan ke Bahasa Indonesia menjadi jauh dari kata seram: “Nenekmu penjaga gawang!” dan “Lututmu terkelupas!”. Ini usaha yang perlu kamu hargai. Beliau tetap ingin terdengar tegas dan berani, tapi tetap gemoy. Ini sulit, lho.

Kreatif mencari makian yang pas dengan momennya

Untuk mengimbangi makian yang gemoy banget itu, Pak Prabowo menggunakan kata “bajingan”. Begini kalimatnya:

“Banyak antek-antek asing itu di Jakarta, bajingan itu. Eh, maaf, maaf, nggak boleh bicara kasar… Ini karena Wong Kito Galo ini. Tapi kalian mau dengar yang kasar apa yang benar? Kalau kalian mau dengar yang benar, memang bajingan mereka.”

Perhatikan, ini Pak Prabowo ingin menegaskan bahwa kebenaran itu memang pahit. Kalau memang bajingan, ya katakan bajingan. Nggak perlu ditutupi, nggak perlu pakai topeng. Lagian siapa sih para elite ini? Elite yang biasanya rapat, tapi bolos dan nggak menyelesaikan target RUU? BTW, Pak Prabowo termasuk elite nggak ya?

Ya nggak dong, Pak Prabs kan sedang memposisikan dirinya sebagai populist. Apa itu populist? Populist adalah orang, biasanya politikus, yang berusaha menarik simpati warga dengan menekankan keprihatinan karena sudah diabaikan oleh para elite yang sudah mapan. 

Pak Prabowo mapan? Ya nggak, dong. Lha wong bayar gaji karyawan saja nggak bisa. Sudah begitu beliau cuma punya tanah 340 ribu hektar saja. Itu luasnya cuma kayak Provinsi Jogja. Kecil, kan, kayak UMR mereka yang melata jelata. 

Ngomong kasar dan suka memaki itu bukan sesuatu yang buruk

Makian adalah indikator kecerdasan seseorang. Sebuah penelitian yang dilansir oleh washingtonpost.com menemukan bahwa orang yang suka memaki adalah orang yang cerdas. Kok bisa begitu?

Pertama, makian berkaitan dengan kayanya perbendaharaan kata seseorang. Kedua, paham betul dengan konteks lawan bicara. Ketiga, menunjukkan kepercayaan diri seseorang. Keempat, menunjukkan bahwa kamu orang yang fleksibel. Kelima, sadar dengan kondisi emosi diri sendiri. Keenam, lebih mudah menemukan solusi sebuah masalah.

Bagi politikus, makian menjadi sebuah kata yang tabu untuk diucapkan. Setidaknya itulah anggapan masyarakat luas. Sebagai tokoh masyarakat, citra diri menjadi terlalu penting. Yang sopan, yang santun, dianggap sebagai politikus yang lebih baik. Padahal di belakang korupsi berjamaah. Padahal katakan tidak, ternyata kok korupsi.

Oleh sebab itu, saya mau saja dimaki goblok dan dipimpin Prabowo. Dipimpin, lho, ya. Dipimpin kan nggak selalu harus jadi presiden. Ketua Kelas, Ketua RW, atau jadi Pak Dukuh kayaknya cocok juga buat Pak Prabs kalau kalah lagi dan lagi dan lagi di Pilpres.

Dipimpin Pak Dukuh yang tegas dan fleksibel kayaknya enak. Kalau ngobrol di warung kopi, sambil ngudud, kaki dinaikkan satu ke kursi, bisa sambil bertukar makian dengan manja.

“Wah Pak Dukuh, buajingan betul itu Si Irul. Disuruh ikut kerja bakti banyak alasan.”

“Ya sudah, biarin saja. Mungkin dengkulnya mlocot.”

Mesraaa~

Penulis: Yamadipati Seno

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Memang Kenapa Kalau Prabowo Subianto Jadi Presiden Indonesia?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 Januari 2024 oleh

Tags: calon 02capresdebat capres 2024Gerindrapak prabowopilpres 2024Prabowoprabowo bilang goblokprabowo marah
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

ArtikelTerkait

Prabowo yang Lebih Sakti dari Ridwan Kamil, Ma'ruf Amin, TGB, dan Ustaz Yusuf Mansyur

Prabowo yang Lebih Sakti dari Ridwan Kamil, Ma’ruf Amin, TGB, dan Ustaz Yusuf Mansyur

5 November 2019
5 Hal tentang Masjid Raya Al-Jabbar yang Jarang Orang Ketahui ridwan kamil

Ridwan Kamil Lebih Siap Jadi Artis ketimbang Presiden

18 Maret 2023
Videotron Anies Diberangus Kekuatan Penguasa (Unsplash)

Videotron Anies Baswedan Diberangus Kekuatan Penguasa

16 Januari 2024
Efek Positif Timnas Indonesia yang Luput dari Perhatian, Kafe-kafe Sepi Jadi Hidup Lagi erick thohir prabowo shin tae-yong pssi

Jangan Salahkan Pak Prabowo Nonton Laga Timnas Pakai Link Bajakan, Salahkan Orang-orang Terdekatnya yang Nggak Sayang sama Beliau!

24 November 2024
Jangan Bandingkan dengan Anies, Prabowo, atau Ganjar! Sebab Adam Suseno dan Partai Paprika Terlalu Sempurna untuk Pilpres 2024

Jangan Bandingkan dengan Anies, Prabowo, atau Ganjar, sebab Adam Suseno dan Partai Paprika Terlalu Sempurna

8 Desember 2023
Jurusan Ketahanan Nasional, yang Sering Dikira Ngikutin Jejaknya Prabowo

Ketahanan Nasional, Jurusan yang Sering Dikira Ngikutin Jejaknya Prabowo

15 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.