Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Salib di Logo HUT RI dan Siluet Masjid di Jersey FC Koln: Orang Rewel Ada di Semua Agama

Raihan Yuflih Hasya oleh Raihan Yuflih Hasya
16 Agustus 2020
A A
Pareidolia dan Dugaan Gambar Salib di Logo HUT RI MOJOK.CO

Pareidolia dan Dugaan Gambar Salib di Logo HUT RI MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Dunia internet tanah air (lagi-lagi) kalau nggak heboh nggak asik. Terbaru, heboh dengan kasus yang udah jadi makanan sehari-hari +62 people, yakni ribut-ribut masalah agama. Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) melayangkan protes kepada pemerintah untuk merevisi elemen desain logo HUT RI, terutama di bagian yang dianggap menyerupai salib.

Dilansir CNN Indonesia, Juru Bicara DSKS, Endro Sudarsono menegaskan bahwa seharusnya kemerdekaan itu tidak perlu mengedepankan simbol agama tertentu dan mempertentangkan SARA. Pihaknya juga tidak akan mempermasalahkan jika desain logo logo HUT RI digunakan masyarakat umum, tetapi karena menggunakan nama instansi pemerintah, pihaknya meminta direvisi. Ia juga telah mengirim surat kepada Pemerintah Kota Solo, Gubernur Jawa Tengah, Kementerian Sekretariat Negara, serta Presiden Joko Widodo.

Tanpa waktu lama, pihak istana langsung menanggapi protes ini. Menurut Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama, logo HUT RI ini telah sesuai dengan pedoman visual penggunaan logo peringatan HUT ke-75. Ia menambahkan, pedoman ini menerangkan bahwa logo HUT RI merupakan “supergraphic” yang terdiri dari 10 elemen yang diambil dari dekonstruksi logo tersebut.

Yang menarik adalah ketika media-media mainstream memberitakan protes yang dilakukan oleh organisasi keagamaan ini. Seperti tipikal warganet Indonesia pada umumnya, kata-kata kasar banyak ditemukan di kolom komentar, entah di Facebook, Twitter, atau Instagram. Tidak sedikit kolom komentar dihujani oleh sindiran-sindiran terhadap agama orang yang melakukan protes, terlebih agama tersebut adalah agama mayoritas di negeri ini.

Titik perhatiannya justru adalah sindiran yang dilakukan warganet Indonesia terhadap agama dari yang bersangkutan, bukan dari perilaku pribadi orang/kelompok tersebut. Cacian terhadap agama yang bersangkutan menghujani kolom komentar. Hal ini serupa jika kita definisikan sebagai sebuah istilah, yakni generalisasi agama.

Tak berselang lama, saya menemukan berita baru ketika sedang berselancar di aplikasi Twitter saya. Posisinya persis hanya berdempetan sekitar lima twit dari twit berita perihal salib di logo HUT RI. Berita ini juga sedang hangat dibicarakan di dunia internet tanah airnya Oliver Kahn, yakni Jerman.

Seorang fans dari salah satu klub di liga Jerman, FC Koln, memutuskan untuk tidak memperpanjang kartu anggotanya. Alasannya, karena di jersey FC Koln ada siluet masjid. Dalam keterangan pemberhentiannya, ia menjelaskan bahwa FC Koln bukan lagi seperti klub sepak bola, tetapi sebuah organisasi keagamaan karena sudah memasang siluet masjid di jersey terbarunya.

Padahal, kalau dilihat-lihat, gambar siluet masjid di jersey tersebut sebenarnya nggak keliatan-keliatan amat. Selain siluetnya yang nggak gede-gede banget, warnanya juga nggak terang-terang amat. Saya pun harus nyari dengan waktu yang cukup lama di mana letak gambar siluet masjid yang ada di jersey tersebut. Itu pun ketemu karena di kolom komentar ada yang nge-spill. Selain itu, sebenarnya nggak cuma siluet masjid yang terpasang di jersey klub tersebut. Tetapi juga ada gambar markas dari FC Koln dan siluet gereja.

Baca Juga:

Saya Muslim, tapi Saya Enggan Tinggal Dekat Masjid dan Musala

4 Perbedaan Ibadah di Masjid Indonesia dan Turki, Salah Satunya Pakai Sepatu ke Tempat Wudu

Hal tersebut pun ditanggapi dengan santai oleh manajemen FC Koln. Diposting melalui akun Twitter resmi mereka @fckoeln_en, manajemen klub menghargai dan berterima kasih atas saran yang diberikan oleh fansnya. Namun, mereka memilih bersikap bodo amat dengan kepergian fansnya tersebut. Sungguh jenaka.

Setelah selesai membaca berita per-jersey-an tersebut, pikiran saya kembali teringat oleh berita protes terhadap logo HUT RI. Kedua kasus ini sebenarnya serupa, yakni pihak yang merasa kecewa karena menduga kalau pihak lain yang dekat dengannya, memasang ornamen yang berseberangan dengan identitasnya. Yang menjadi perbedaan mungkin hanya identitasnya saja.

Sindiran terhadap agama dari pelaku—atau istilahnya tadi generalisasi agama—adalah hal yang saya sesali ada di masyarakat kita. Bagaimana lingkungan kolom komentar yang masih penuh dengan cacian dan makian yang objeknya adalah agama dari si pelaku, yang padahal, pernyataan mereka adalah murni sikap dari pribadi orang atau organisasi tersebut, bukan sebuah ajaran dari agamanya.

Saya—dan masyarakat kita—harusnya belajar bahwa generalisasi agama adalah sebuah hal yang keliru. Seperti kasus salib di logo HUT RI dan kasus siluet masjid di jersey klub Jerman. Kedua hal ini mengajarkan kita bahwa orang rewel sebenarnya ada di negara mana pun, dan dengan agama apa pun.

Sumber gambar: Wikimedia Commons.

BACA JUGA Pareidolia dan Dugaan Gambar Salib di Logo HUT RI atau tulisan lainnya di Terminal Mojok.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Agustus 2020 oleh

Tags: jerseylogo HUT RIMasjidsalib logo hut ri
Raihan Yuflih Hasya

Raihan Yuflih Hasya

Sedang berusaha menyelesaikan studi Sastra Indonesia, pernah menjabat Wali Kota di game Simcity.

ArtikelTerkait

9 Masjid Terdekat dari Tugu Jogja

9 Masjid Terdekat dari Tugu Jogja, Semuanya Aman dan Terawat

3 April 2022
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan

11 Mei 2020
Emang Bener Ulama itu Pewaris Para Nabi MOJOK.CO

Emang Bener Ulama Itu Pewaris Para Nabi?

17 Juli 2020
Pareidolia dan Dugaan Gambar Salib di Logo HUT RI MOJOK.CO

Pareidolia dan Dugaan Gambar Salib di Logo HUT RI

14 Agustus 2020
Saya Muslim, tapi Saya Enggan Tinggal Dekat Masjid dan Musala

Saya Muslim, tapi Saya Enggan Tinggal Dekat Masjid dan Musala

10 September 2025
masjid di ciputat

3 Masjid di Ciputat yang Tarawihnya Nggak Biasa

1 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.