Mendaki gunung bukan perkara yang gampang, dibutuhkan kondisi fisik dan mental yang kuat untuk memulainya. Masalahnya banyak pendaki pemula yang nekat untuk mendaki gunung tinggi, padahal belum latihan apa-apa. Inilah salah satu penyebab terjadinya kecelakaan saat pendakian.
Kenapa nggak boleh langsung mendaki yang tinggi? Alasanya, apabila kamu seorang pendaki pemula dan nekat saja, maka yang terjadi badan akan kaget, mungkin bisa otot yang kena, hipotermia, sakit, dan hal-hal yang tidak diinginkan lainya.
Oleh karena itu cobalah terlebih dahulu mendaki gunung-gunung yang tidak terlalu tinggi guna membiasakan badan sebelum mendaki gunung yang tinggi. Berikut ini gunung di seputaran Jawa Tengah & Jogja rekomendasi saya untuk pendaki pemula.
Gunung Api Purba Nglanggeran
Bagi kalian yang tinggal di Jogja mungkin tidak asing lagi dengan gunung yang satu ini. Gunung Api Purba Nglanggeran terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut penelitian geologi Gunung Api Purba ini sudah ada sejak 60-70 Juta tahun silam. Jika biasanya gunung di kawasan Gunungkidul merupakan batuan cadas, berbeda dengan di kawasan Gunung Api Purba, kawasan Gunung Api Purba didominasi oleh aglomerat dan breksi gunung api.
Gunung Api Purba memiliki ketinggian 700 MDPL dan bisa didaki oleh pengunjung. Trek pendakian gunung ini cocok untuk pendaki pemula, karena tidak terlalu terjal dan banyak landainya. Tetapi juga jangan remehkan gunung ini, karena sepanjang pendakian akan melewati hutan yang masih asri dan suasananya singup. Kira-kira butuh waktu sekitar satu jam perjalanan untuk sampai ke puncak Gunung Api Purba.
Gunung Andong Magelang
Gunung Andong memiliki ketinggian 1.726 MDPL. Gunung yang terletak di perbatasan antara Magelang dan Salatiga ini memiliki tipe gunung berbentuk perisai. Karena gunung ini memiliki ketinggian yang cenderung rendah, maka gunung ini menjadi rekomendasi untuk pendaki yang masih pemula.
Trek pendakiannya cenderung menanjak, karena gunung ini berbentuk perisai. Tetapi tenang saja, tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai ke puncak, pengalaman saya mendaki Gunung Andong hanya memerlukan waktu sekitar dua jam, itu pun jalan dengan santai sambil sebats.
Gunung Andong memiliki enam jalur pendakian yang bisa dilalui, antaranya yaitu jalur pendakian Sawit, Pendem, Gugik, Temu, Kadusan, dan Sekararum Kembangan. Untuk kamu yang masih pemula, saya rekomendasikan lewat jalur Sawit, karena jalur pendakian ini menurut saya tidak terlalu terjal, dibandingkan dengan jalur lainya. Selain itu jalur pendakian Sawit juga terdapat warung-warung di setiap pos, jadi seumpama kamu lelah atau lapar di tengah pendakian, kamu bisa istirahat sambil makan dulu. Eh, ini niatnya mendaki apa kulineran?
Gunung Prau Wonosobo
Kalau gunung yang satu ini mungkin sudah familier di kalangan pendaki. Gunung yang terletak di kawasan dataran tinggi Dieng, Wonosobo ini selalu dibanjiri oleh pendaki–kebanyakan pendaki pemula. Mengingat trek gunung yang tidak terjal dan memiliki pesona pemandangan yang luar biasa.
Gunung Prau memiliki ketinggian 2.565 MDPL. Gunung yang satu ini berbentuk seperti perahu terbalik, ini menjadi alasan mengapa gunung ini dinamakan Prau/Prahu. Gunung Prau memiliki enam jalur pendakian, antara lain jalur pendakian Patak Banteng, Kali Lembu, Dieng Wetan, Dieng Kulon, Campurejo, dan Wates.
Saya sarankan bagi kamu yang masih pemula untuk mendaki lewat jalur Kali Lembu, mengingat jalur pendakian ini cenderung landai dan banyak bonusnya. Sementara jika kamu mencari jalur yang ramai, maka saya sarankan untuk mendaki lewat jalur Patak Banteng. Tetapi apabila kamu ingin mendaki lewat jalur Patak Banteng pada akhir pekan, sebaiknya urungkan niat karena jalur ini muacet poll. Bukan jalan rayanya tetapi jalur pendakiannya, kalau nggak percaya buktikan saja.
Tidak perlu waktu yang lama untuk sampai ke puncak. Sama seperti gunung Andong, pengalaman saya mendaki gunung Prau hanya membutuhkan waktu dua jam.
Itulah rekomendasi tiga gunung di seputaran Jawa Tengah dan Jogja versi saya untuk kamu yang masih pemula. Selamat mencoba dan jangan lupa jaga keselamatan.
BACA JUGA Prameks, Kereta Api Andalan Warga Jogja-Solo yang Berulang Kali Revolusi dan tulisan Adien Tsaqif Wardhana lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.