• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Realitas Film Indonesia

Sri Aliyah oleh Sri Aliyah
2 Mei 2019
A A
Realitas Film Indonesia
Share on FacebookShare on Twitter

Di titik ini kita perlu menakar film-film indonesia bukan hanya sekedar dari capaian ekonomi semata. Kita perlu  memperluas tolok ukur kita, mengingat fungsi film tidak sebatas komoditas komersial, melainkan sebagai perangkat kultural yang strategis untuk membentuk dialog di ruang publik. Hal ini tidak seperti anggapan sejumlah pengulas film di Indonesia bahwa untuk mewujudkan capaian komersial pengelolaan strategis kultural pemahaman akan subjek, budaya, kebiasaan warga, dan psikologi penonton.

Nyatanya konsekuensi suatu produk film tidak saja tercermin dari posisinya tetapi juga dari dampaknya bagi kalangan warga atau masyarakat yang menonton film dan yang ditonton dalam film. Masalahnya dari sekian banyak proses dan karya yang membentuk perfilman nasional film indonesia masih diartikan sebatas film yang beredar di bioskop, yang artinya film yang lulus sensor saja. Dampak yang dianggap akhirnya juga sebatas pada penjualan tiket saja.Apabila kita tonton seluruh film indonesia yang beredar dibioskop selama setahun maka kita akan mendapati wajah nusantara yang begitu-begitu saja.Belum lagi kita bicara soal keterwakilan dari keragaman etnis,bahasa,golongan ekonomi,selera politik atau bahkan orientasi seksual dikalangan masyarakat.

Misalnya saja film-film tentang kelompok LGBTIQ, sudah dipastikan tidak bisa mendapat tempat dalam dalam jaringan bioskop komersial. Kalaupun ada kaum LGBTIQ ditempatkan sebagai korban stigma atau bahan olok-olokan belaka. Satu film bioskop yang bisa menghadirkan narasi yang memberdayakan kaum LGBTIQ mungkin hanya Madame X, film arahan dari Lucky Kuswandi pada 2010 yang itupun dilakukan dengan cara tutur yang teramat berlapis. Di film ini nyaris semua hal yang berbau transeksual. Madame X merupakan serangan ofensif bagi siapapun yang tidak gay ia menghapus inferioritas yang selama ini mendominasi pandangan masyarakat terhadap teman-teman yang gay dan membaliknya dimana para penganut gay adalah orang-orang yang baik,yang siap membawa keadilan. Madame X juga membuka wacana homoseksualitas bukanlah hal yang elit.apalagi penyakit.ia bisa menjakiti kelas manapun dengan latar belakang apapun. Buktinya Adam yang notabene berasal dari kelas rendahan saja bisa menjadi gay yang baik hati dan jenaka.

Di balik formatnya yang ringan dan menyenangkan Madame X mengusung semacam agenda politis tersendiri dengan wacana menyangkut homoseksualitas yang selama ini ditabukan, bisa diangkat kurang publik secara selektif berbagai sudut negara dalam skala-skala renik. Ia menunjukan betapa bermasalahnya indonesia lewat warna font dan tone penganut homoseksual yang ditransmilikian dalam bahasa gambar gerak. Koeswinarno (2004) lebih jauh menyebutkan bahwa hampir seluruh waria mengalami proses melacur,sebelum mereka kemudian bekerja di berbagai tempat.

Di film ini bukan hanya menceritakan tentang superhero banci si Madame X tapi juga sentilan politik situasi yang sedang memanas indonesia dan beberapa adegan lucu yang menurut saya lucunya bukan srimulat garing. Jangan ambil serius, kita harus melihat kalau indonesia memiliki sineas yang bermutu, sineas yang serius membuat film dengan membawa nama indonesia dari pada sineas lain yang hanya menghancurkan anak muda. Dampak film ini bagi anak dewasa hingga anak-anak remaja saat ini yang bisa dikatakan anak belum sepantasnya nonton film percintaan tetapi karena orang tua sebagai pendidik dalam rumah tangga tidak mendidik secara baik sehingga anak remaja kini dengan seenaknya mengikuti keinginan hati untuk memilih film tanpam membedakan kedua hal tersebut.

Bayangkan saja anak sekarang ini yang baru berumur delapan sampai sepuluh tahun sudah tahu menceritakan alur cerita cinta yang di tonton film di setiap episodenya. Penulis yakin ini terjadi hampir di setiap episode dan penulis yakin ini terjadi hampir disetiap daerah perkotaan maupun dipelosok pedesaan. Dengan demikian maka implikasi atau dampak yang ditimbulkan terhadap karakter atau perilaku anak remaja dikalangan masyarakat adalah merusak karakter atau perilaku anak,anak pacaran,dibawah umur.melupakan aktivitas belajar serta terjadinya kenakalan remaja karena meniru berbagai adegan yang dilakukan oleh para idola yang berbau kekerasan fisik. Maka dari itu perlunya peran orang tua sangatlah penting untuk menjaga anak-anaknya. Keluarga menjadi kelompok sosial utama tempat anak belajar menjadi manusia sosial. Rumah tangga menjadi tempat pertama dalam perkembangan segi sosialnya. Dalam interaksi sosial dengan orang tuanya wajar ia pun memperoleh bekal yang memungkinkan untuk menjadi anak yang berguna di mata masyarakat. Berhubung dengan hal tersebut maka peran orang tua dalam keluarga sangat dibutuhkan karena orang tua merupakan tempat untuk mendapat pendidikan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Oktober 2021 oleh

Tags: BioskopFilm IndonesiaSinema

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Sri Aliyah

Sri Aliyah

ArtikelTerkait

The Big 4, Film Indonesia yang Masuk Daftar Top 10 Global Netflix Terminal Mojok

The Big 4, Film Indonesia yang Masuk Daftar Top 10 Global Netflix

22 Desember 2022
3 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Nonton Film di Bioskop Terminal Mojok

3 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Nonton Film di Bioskop, Apakah Kamu Salah Satunya?

1 Desember 2022
Noktah Merah Perkawinan Ditampar Sisi Menakutkan Pernikahan Terminal Mojok

Noktah Merah Perkawinan: Ditampar Sisi Menakutkan Pernikahan

17 September 2022
MIracle in Cell No 7 Dikemas Klise, tapi Tetap Ampuh Bikin Nangis Terminal Mojok

Miracle in Cell No. 7: Dikemas Klise, tapi Tetap Ampuh Bikin Nangis

9 September 2022
6 Fakta Menarik tentang Purwokerto yang Perlu Kalian Ketahui Terminal Mojok

6 Fakta Menarik tentang Purwokerto yang Perlu Kalian Ketahui

28 Agustus 2022
Mencuri Raden Saleh Blockbuster Lokal yang Akhirnya Sukses Mencuri Hati Terminal Mojok

Mencuri Raden Saleh: Blockbuster Lokal yang Akhirnya Sukses Mencuri Hati

26 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Kamu Punya Banyak Cara Untuk Mencintai Tuhan

Kamu Punya Banyak Cara untuk Mencintai Tuhan

Menjadi Dilan Hari Ini

Menjadi Dilan Hari Ini

3 AnimAlasan Orang Lebih Memilih Nonton di Rumah Daripada di Bioskope Thriller yang Sebaiknya Nggak Ditonton sambil Makan terminal mojok.co

Alasan Orang Lebih Pilih Nonton di Rumah daripada di Bioskop



Terpopuler Sepekan

Masa Jabatan Kepala Desa 9 Tahun? Nggak Kapok Punya Pimpinan Nggak Becus?
Pojok Tubir

Nggak Usah Berisik, Perpanjangan Masa Jabatan Kades Sudah Benar kok!

oleh Moh. Rofqil Bazikh
6 Februari 2023

Nggak usah kemrecek!

Baca selengkapnya
Dosa Penjual Lumpia Semarang yang Bikin Lumpianya Bau Pesing

Dosa Penjual Lumpia Semarang yang Bikin Lumpianya Bau Pesing

6 Februari 2023
4 Alasan Wajib Pakai Telkomsel meski Cuma Kartu Cadangan Terminal Mojok Farzand01 Shutterstock

Telkomsel, Provider Seluler yang Diskriminatif

4 Februari 2023
7 hotel murah tak jauh dari Tuju Jogja kemiskinan di Jogja

Omong Kosong Peran Universitas dalam Mengentaskan Kemiskinan di Jogja

7 Februari 2023
Warnet Bokep di Jogja yang Pernah Jaya Bersama Pornhub (Unsplash)

Warnet Bokep di Jogja yang Pernah Jaya Bersama Pornhub

1 Februari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=p4e22R45FOg

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!