ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Hompimpa: Film Horor dengan Premis Oke, tapi Eksekusi Nanggung

Muhammad Arsyad oleh Muhammad Arsyad
25 Oktober 2021
A A
Hompimpa: Film Horor dengan Premis Oke, tapi Eksekusi Nanggung terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Usai Netflix Indonesia melahirkan film-film bagus dan kece menurut sutradaranya, Klik Film juga tak mau ketinggalan. Tiga film bertema horor bersamaan tayang. Ketiga film itu adalah Kabut, Aku Lupa Aku Luka, dan yang terakhir Hompimpa.

Meski ketiganya mengusung film horor, tapi boleh dibilang nggak horor-horor amat, terutama film Hompimpa. Film yang disutradarai Arie Azis dan diproduksi Klik Film ini mungkin maksudnya justru lebih ke kritik sosial. Kebetulan tema yang diangkat adalah bullying.

Namun, entah bagaimana feel bullying-nya tak terlalu mengesankan. Ya, nggak jauh berbeda sama sinetron-sinetron Indonesia. Saya menduga mungkin karena pemerannya para pemain sinetron dan FTV, seperti Zoe Jackson, Kenny Austin, Sebryan Yosvien, Sonia Alexa, sampai Yuriska Patricia.

Aktingnya nggak natural, kurang luwes, dan cenderung kaku. Bahkan ketika ditonton, ada beberapa adegan yang “ih kok gitu?” Cringe kayak di sinetron atau FTV-FTV dalam negeri. Ya, meskipun secara premis cerita saya akui bagus, sih.

Film Hompimpa ini bukan hanya cerita soal persahabatan anak-anak yang disuruh main permainan tradisional yang berujung petaka. Tapi juga kasus bullying, terutama yang dilakukan orang tua Angel. Angel (Zoe Jackson) di sini memang tokoh utama yang kisahnya adalah poros cerita film ini.

Si Angel punya ibu yang galaknya setengah mampus. Hal itulah yang bikin Angel tertekan. Ibunya ini menuntut agar Angel selalu menang. Tidak boleh sedikitpun kalah, termasuk dalam nilai dan ranking kelas.

Alasannya, sih, katanya kalah itu pecundang. Ibu Angel bilang, jika Angel kalah orang-orang akan mengkhianatinya. Tidak ada yang mau berkawan dengan orang-orang kalah. Setidaknya, narasi itu yang coba dibangun ibunya agar anaknya selalu juara.

Tentu saja Angel merasa tertekan. Apalagi kalau sampai dirinya gagal, dia akan disiksa oleh ibunya. Mirip FTV-FTV Indosiar gitu yak ceritanya? Ya memang gitu. Barangkali maksudnya ingin menunjukkan kalau seorang anak yang disiksa dan ditekan oleh orang tua, maka imbasnya si anak bukan sekadar depresi, tapi juga psikopat. Astaga!

Tapi sayangnya nggak dijelaskan secara rinci. Kenapa kok ibu Angel bisa sampai segitunya? Ibunya Angel ada masalah apa sih, dulu? Itu nggak jelas di film dan jadinya kek ngambang gitu. Alasan si ibu bikin hubungannya dengan anaknya jadi toxic, nggak dijelaskan di sini.

Seperti situasi hubungan toxic yang sering bikin korbannya jadi “bingung”, beberapa kali ibunya menyiksa Angel, beberapa kali pula ibunya minta maaf dan memeluk Angel.

Ironisnya, justru dari hubungan itulah petaka mulai muncul. Angel menjadi seorang psikopat. Sejak SD, Angel bersama keempat temannya kerap bermain bersama. Angel, Lily, Ririn, Rico, dan Jena adalah sahabat sejak kecil. Sejak itu pula naluri psikopat Angel sudah kelihatan.

(((Artikel ini mengandung spoiler, kalau kamu nggak berkenan silakan berhenti membaca di sini))) 

Suatu kesempatan, kelima sahabat yang masih SD itu bermain di sebuah perkebunan. Nah, kebetulan, setiap kali bermain dan “hompimpa” untuk memilih siapa monsternya, si Angel ini sering kali kalah. Hingga pada saat itu, ia ubah aturan hompimpa: siapa dulu yang sisi tangannya beda sendiri dia langsung jadi monster.

Alhasil, Jena yang jadi monster. Jena pun mengejar-ngejar Angel, bahkan sampai ke sebuah danau. Tak disengaja, Angel pun jatuh. Bermaksud untuk menolong Angel, Jena justru ikutan terjatuh dan sungguh malang, dia malah tewas. Dan si Angel ini turut serta menenggelamkannya.

Sebetulnya, ketiga anak yang lain sempat menyaksikan kejadian itu. Tapi Angel berhasil menguasai situasi, dia meminta sahabat-sahabatnya yang tersisa supaya tutup mulut. Mungkin karena panik, mereka pun manut saja omongan si Angel.

Kenapa Angel “membunuh” Jena? Nah itu dia yang nggak begitu dijelaskan. Saya curiga mungkin saja Jena ini adalah saingan terberat Angel di sekolah. Jika masih ada Jena, dia nggak bisa juara atau peringkat satu. Akibatnya di masa kecil, Angel kerap disiksa ibunya dengan dicelupkan ke dalam bak mandi karena gagal juara satu. Barangkali itulah sebabnya Angel menenggelamkan Jena.

Tujuh tahun berselang, Angel, Nico, Ririn, dan Lily tengah merayakan Ulang Tahun Ririn. Saat itu mereka serempak mendapat SMS dari orang yang tak dikenal. Hanya saja di situ ia mengaku sebagai Jena. Benar, sahabat mereka sendiri yang sudah tenggelam dan mati. Keempat sahabat diundang ke rumah Jena yang lama.

Rumah itu memang sudah tak berpenghuni cukup lama. Tampilannya sangat angker. Ketika keempat orang itu masuk, mereka disambut suara Jena kecil. Angel tentu tidak takut dan menantang siapa sesungguhnya orang yang memakai suara Jena kecil tersebut.

Dari sinilah mereka disuruh bermain hompimpa oleh “Jena”. Sampai di sini, sepintas saya ingat film Ready Or Not. Sama-sama saling bunuh lewat sebuah permainan. Kalau di Ready Or Not berupa tradisi keluarga, tapi kalau di Hompimpa seolah-olah balas dendam seorang Jena. Permainan tersebut membuat mereka berada dalam kondisi saling “menyerang” untuk mendapatkan sesuatu yang mereka butuhkan.

Sebetulnya, saya cukup menikmati film ini. Pasalnya, meskipun genrenya horor, ia nggak melulu mengandalkan jumpscare yang menjijikkan. Tegangnya dapet, tapi sayangnya akting pemainnya kurang. Ah, coba aja kemampuan akting pemainnya ditingkatkan dan naskahnya lebih matang, pasti sensasi menontonnya akan lebih terpuaskan. Kalau nanggung kayak gini, kan, eman-eman.

Sumber Gambar: Akun Instagram Klik Film

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Oktober 2021 oleh

Tags: Film HororFilm IndonesiaHompimpa
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Mahasiswa di IAIN Pekalongan.

ArtikelTerkait

3 Film Horor Terbaik yang Tak Sekadar Mengandalkan Jump Scare Terminal Mojok

3 Film Horor Terbaik yang Tak Sekadar Mengandalkan Jump Scare

3 Desember 2020
reza rahardian

Begitu Banyak Artis Indonesia, Mengapa Harus Selalu Reza Rahardian?

9 Juli 2019
nicholas saputra

Ladies, Perbaiki Segera Mood Kalian Dengan Singgah ke Kolom Komentar Instagram Nicholas Saputra Yuk!

30 Agustus 2019
Sewu Dino: Kenapa Film Indonesia (Terkesan) Alergi Pakai Bahasa Daerah yang Utuh? (Pixabay.com)

Sewu Dino: Kenapa Film Indonesia (Terkesan) Alergi Pakai Bahasa Daerah yang Utuh?

3 April 2023
5 Rekomendasi Film Horor Mencekam yang Tayang di KlikFilm

5 Rekomendasi Film Horor Mencekam yang Tayang di KlikFilm

19 September 2023
ada apa dengan cinta film indonesia 2000an maskulinitas gender nicholas saputra foto mojok, istri nicholas saputra

3 Film Indonesia Tahun 2000-an yang Menggugat Maskulinitas ala Generasi Baby Boomer

29 April 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Semurah-murahnya Biaya Transfer Antarbank, Kami Lebih Suka Kalau Gratis terminal mojok

Semurah-murahnya Biaya Transfer Antarbank, Kami Lebih Suka Kalau Gratis

Prabowo capres Indonesia

Prabowo Masih Belum Bosan Nyapres dan Kita Jangan Pernah Bosan Mendukungnya

Nggak Usah Kaget Mahasiswa Terlantar karena Kampus Bubar, Namanya Juga Bisnis terminal mojok.co

Nggak Usah Kaget Mahasiswa Terlantar karena Kampus Bubar, Namanya Juga Bisnis

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Stasiun Gondangdia Damai, Beda dengan Stasiun KRL Jabodetabek Lain yang seperti Neraka Mojok.co

Stasiun Gondangdia Damai, Beda dengan Stasiun KRL Jabodetabek Lain yang seperti Neraka

20 Mei 2025
Jurusan Agroteknologi Terbentuk dari Sederet Kesalahapahaman yang Perlu Diluruskan Mojok.co

Jurusan Agroteknologi Terbentuk dari Sederet Kesalahapahaman yang Perlu Diluruskan

21 Mei 2025
4 Derita yang Saya Rasakan Saat Tinggal di Dekat Jalan Raya Jogja-Solo

4 Derita yang Saya Rasakan Saat Tinggal di Dekat Jalan Raya Jogja-Solo

19 Mei 2025
4 Hal yang Dibenci dan Melukai Hati Orang Madura, tapi Sering Dianggap Biasa Saja oleh Banyak Orang Mojok.co

4 Hal yang Dibenci dan Melukai Hati Orang Madura, tapi Sering Dianggap Biasa Saja oleh Banyak Orang

20 Mei 2025
4 Orang yang Nggak Cocok Tinggal di Gunungkidul dari Kacamata Saya Warga Lokal Mojok.co

4 Orang yang Nggak Cocok Tinggal di Gunungkidul dari Kacamata Saya Warga Lokal

17 Mei 2025
Trans Jogja Diskriminatif dan Nggak Inklusif, Hanya Menyusahkan Masyarakat

Trans Jogja Diskriminatif dan Nggak Inklusif, Hanya Menyusahkan Masyarakat

20 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Kecamatan Gedebage Salah Urus: Kawasan Mentereng di Bandung yang Awut-awutan karena Ulah Pemerintahnya, Bikin Warga Menderita
  • Pengalaman Nekat dan Penuh Siasat Naik Kereta Api, Bayar Rp3 Ribu Bisa ke Berbagai Kota Tanpa Diusir
  • 3 Gen Z Salurkan Ribuan Orang ke Pekerjaan Impian Lewat Startup Pendidikan, Masuk Forbes 30 Under 30
  • Nekat Merantau dari Jakarta ke Solo untuk Bangun Usaha Sendiri, Kini Hidup Jauh Lebih Tenang dengan Gaji Berkecukupan
  • Pertama Kali Nginep di Hotel: Berlagak Kaya Berujung Malu karena Kegoblokan, Bingung Cara Buka Pintu Kamar
  • Derita Jadi Mahasiswa UIN Jogja: Dianggap Tahu Segalanya oleh Warga Desa, Disuruh Ruqyah sampai Melacak Uang Hilang, padahal di Kampus Belajar Matematika

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.