Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Punk yang Dianggap Lebih Berbahaya daripada Komunis dan Fasisme

Ariz Rahman Hasraf oleh Ariz Rahman Hasraf
14 Agustus 2020
A A
komunitas punk

komunitas punk

Share on FacebookShare on Twitter

Banyak perspektif negatif yang dicapkan masyarakat kepada anak punk, mereka dianggap tidak lebih dari preman, tukang mabuk, dan biang onar. Hal ini terjadi ketika musik punk berubah menjadi ideologi yang mengusung kehidupan mandiri dan bebas tanpa aturan. Punk merupakan sebuah subkultur yang lahir di London, Inggris untuk menentang budaya dominan yang dilakukan oleh kaum golongan atas. Kemunculan pertama punk di Inggris, pada waktu itu hanya sebatas pemberontakan di bidang musik, namun ternyata merambah menjadi sebuah subkultur.

Kata punk berasal dari bahasa Inggris, yaitu “Public United Not Kingdom” kemudian disingkat menjadi P.U.N.K atau diartikan suatu komunitas di luar kerajaan. Musik punk lahir dari anak muda masyarakat kelas bawah sebagai bentuk perlawanan terhadap kerajaan Inggris akibat krisis ekonomi pada tahun 1970-an. Bentuk perlawanannya melalui semangat bermusik dengan lirik yang menyindir atau mengkritik pemerintah.

Kebanyakan orang menganggap musik punk sebagai musik yang distorsi gitarnya tidak jelas dan beat drum yang cepat tidak beraturan. Pada saat itu musik di Inggris didominasi oleh rocker, yang notabene memiliki skill suara tinggi dan melodi yang ciamik. Maka musisi yang memiliki keterbatasan skill dan modal membuat musik yang keras namun mudah untuk dimainkan.

Kehidupan merekabisa terlihat dari cara mereka berpakaian dengan nyentrik seperti, rambut mohawk ala suku Indian, tubuh penuh tattoo dan tindik, dan jaket jeans sobeknya. Bagi mereka, cara berpakaian itu merupakan simbol perlawanan yang identik dengan sikap anti-kemapanan dan menunjukkan golongan kelas bawah di Inggris. Selain itu, konser musik punk dilakukan secara indie atau mandiri dalam bermusik, banyak perusahaan rekaman tidak mau bekerja sama karena liriknya yang mengkritik pemerintah secara frontal.

Komunitas mereka mulai berkembang pesat di ranah Inggris pada tahun 70-an. Hal ini membuat masyarakat golongan atas menjadi resah dengan perilaku mereka yang tidak bermoral hingga dicap sebagai “agen keruntuhan moral”. Fenomena ini diarsipkan pada sebuah dokumenter berdurasi satu jam pada tahun 1977 dalam siaran BBC seperti yang telah dikemukakan dalam “Brass Tacks, Documentary Manchester 1977”

Dokumenter itu berisi perdebatan remaja punk dengan politikus yang membahas ancaman sosial budaya punk di Inggris. Mereka beranggapan budaya tersebut lebih berbahaya dari komunis atau fasisme. Karena sikap mereka yang tidak mau diatur oleh pemerintah dan membuat jalanan dipenuhi komunitasnya sehingga menjadi kumuh. Musik punk memang terkenal ganas dengan sikapnya di atas panggung ditambah dengan lirik-lirik yang kasar. Para golongan atas menuntut musisi punk agar lebih bertanggung jawab dengan sikapnya di atas panggung.

Selain sikapnya di atas panggung, komunitas punk juga terkenal dengan fashion yang memiliki ciri khas tersendiri. Fashion mereka seolah-olah sengaja untuk menandingi budaya dominan. Melalui fashion menjadikannya sebagai identitas bentuk perlawanan. Fashion mereka mempunyai arti tersendiri yaitu semangat anti kemapanan dengan ditunjukkannya memakai celana robek, sepatu boots, dan rambut acak-acakan. Gaya mereka merepresentasikan kehidupan masyarakat kelas bawah yang penuh kekerasan dan kemiskinan. Mereka berpakaian seperti ini agar mencuri perhatian pemerintah Inggris untuk menyejahterakan kaum kelas bawah.

Kehidupan yang tidak layak disertai upah yang sedikit melahirkan sebuah pemberontakan secara non-fisik, dengan mengharapkan agar pemerintah dapat mengatasi permasalahannya. Pada awalnya, pemberontakan ini merupakan sebuah bentuk protes oleh kaum kelas bawah dengan cara bermusik. Namun seiring berkembangnya waktu berubah menjadi sebuah subkultur.

Baca Juga:

8 Band Punk yang Patut Anda Dengarkan Setelah Sukatani

Bantul, Sentra Industri UMKM sekaligus Penghasil Utama Gondes di Jogja

Popularitas punk berkembang pesat karena besarnya pengaruh terhadap kehidupan sosial, mulai dari musik hingga fashion. Pada saat itu, kemunculan mereka menjadi penanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada pemerintah. Punk merupakan suatu wadah bagi orang-orang yang menginginkan perubahan sosial dengan cara yang berbeda, dan menyuarakan suara anti kemapanan atau kapitalisme. Tindakan komunitas punk memang bisa dikatakan kurang tepat karena membawa pengaruh buruk bagi sekitarnya, namun mereka hanya ingin pemerintah memberikan perhatian dan membantu perekonomian masyarakat kelas bawah.

BACA JUGA Lagu “Kangen” Dewa 19, Tembang Tumpuan Kerinduan Lintas Generasi dan tulisan Damar Senoaji lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 Agustus 2020 oleh

Tags: kerajaanPunk
Ariz Rahman Hasraf

Ariz Rahman Hasraf

Penulis biasa aja.

ArtikelTerkait

4 Skincare Perempuan Indonesia di Masa Kerajaan terminal mojok.co

4 Skincare Perempuan Indonesia di Masa Kerajaan

24 November 2021
prasasti ciaruteun kerajaan tarumanagara kerajaan indigo sunda jawa barat hindu buddha mojok.co

Di Nusantara Abad ke-4 Pernah Ada Kerajaan Indigo, Namanya Tarumanagara

26 Mei 2020
Keraton Agung Sejagat Adalah Bentuk Manifestasi Ketidakperayaan terhadap Otoritas di Indonesia

Keraton Agung Sejagat Adalah Bentuk Manifestasi Ketidakperayaan terhadap Otoritas di Indonesia

18 Januari 2020
akhir hayat gajah mada mencari letak keraton majapahit mojok.co

Menguak Misteri Hilangnya Keraton Majapahit

7 September 2020
jerinx musik hardcore rock post hardcore punk mojok

Novel The Punk: Sebuah Kritik Atas Stigma Masyarakat

10 Agustus 2020
royalti lagu moshpit rock pop punk mojok

Moshpit Selalu Dirindukan Meski Membuat Lebam

7 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.