ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Di Nusantara Abad ke-4 Pernah Ada Kerajaan Indigo, Namanya Tarumanagara

Boas Suhat oleh Boas Suhat
26 Mei 2020
A A
prasasti ciaruteun kerajaan tarumanagara kerajaan indigo sunda jawa barat hindu buddha mojok.co

prasasti ciaruteun kerajaan tarumanagara kerajaan indigo sunda jawa barat hindu buddha mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Ya, benar, Indonesia memiliki satu kerajaan indigo, namun indigo yang dimaksud kali ini bukanlah sekelompok orang dengan kemampuan spiritual atau dapat membaca masa depan, bukan pula “Indigo-nya Niki Zefanya. Indigo yang kita bahas kali ini adalah warna indigo dan kerajaan indigo yang dimaksud adalah Kerajaan Tarumanagara. Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah salah satu kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang pernah berkuasa di wilayah barat Pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 Masehi. Nama Tarumanagara berasal dari dua kata, yaitu “Tarum” dan “Nagara”. Nagara adalah bahasa Sanskertanya “kerajaan”, sedangkan kata tarum digunakan karena kerajaan ini berpusat di sepanjang aliran Citarum.

Citarum sendiri berasal dari bahasa sunda “ci” atau sungai dan “tarum”, nama tumbuhan yang dulu banyak tumbuh di sekitar sungai tersebut. Tarum adalah tumbuhan penghasil warna biru keunguan (lembayung) alami. Di beberapa daerah di Indonesia, tarum dikenal sebagai nila. Sementara di dunia internasional, ia dikenal dengan nama tumbuhan Indigo (Indigofera tinctoria).

Dari tumbuhan tarum/indigo ini didapatlah zat pewarna biru alami yang dimanfaatkan dalam pewarnaan batik atau tenun ikat tradisional dari Nusantara. Pewarna indigo ini dipakai dalam proses pewarnaan shibori (sejenis batik dari Jepang) dan proses pewarnaan  kain berbahan dasar jeans. Karena semakin maraknya pewarna biru sintetis dan kekhasan warna biru yang dihasilkan tanaman indigo, produk/busana yang masih menggunakan pewarna alami indigo relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan produk yang menggunakan pewarna sintetis. Hal itu juga disebabkan proses pewarnaan indigo yang relatif lebih rumit daripada pewarnaan sintetis.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Tarumanagara layak kita sebut sebagai kerajaan indigo di Indonesia. Selain itu, karena bertumpu pada pertanian yang berpusat di sekitar Sungai Citarum, Tarumanagara adalah salah satu kerajaan dengan sistem irigasi atau pengaliran terbaik yang pernah ada di Nusantara, kehebatan tersebut diceritakan dalam salah satu prasasti peninggalan Tarumanagara, yaitu Prasasti Tugu.

Namun, kerajaan beserta tumbuhan tarum tersebut kini tidak dapat lagi kita temui di sekitaran aliran Citarum. Sekitar abad ke-7 Tarumanagara runtuh dan pecah menjadi Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh dengan Sungai Citarum sebagai pembatasnya. Sedangkan menghilangnya Tarum dari sekitaran Citarum baru terjadi belakangan, dan mungkin dapat dikaitkan dengan keadaan lingkungan sekitar Citarum yang telah banyak berubah sejak paruh kedua dasawarsa 1980-an.

Industrialisasi yang pesat sejak akhir 1980-an di kawasan sekitar sungai ini telah menyebabkan menumpuknya limbah buangan pabrik-pabrik di Citarum. Sungai dengan nilai sejarah, ekonomi, dan sosial yang penting ini sejak 2007 menjadi salah satu dari sungai dengan tingkat ketercemaran tertinggi di dunia. Jutaan orang tergantung langsung hidupnya dari sungai ini, sekitar 500 pabrik berdiri di sekitar alirannya, tiga waduk PLTA dibangun di alirannya, dan penggundulan hutan berlangsung pesat di wilayah hulu.

Kini pemerintah dan berbagai elemen masyarakat telah memulai proyek revitalisasi Daerah Aliran sungai (DAS) Citarum yang digaungkan dengan nama Citarum Harum. Detail dan publikasi mengenai Citarum Harum dapat diliihat melalui situs resminya di sini atau sini.

Hati ini pilu membiru rasanya melihat kondisi Citarum yang beberapa dekade terakhir telah tercemar. Kini yang terlihat hanya airnya yang hitam dan pekat karena tercemar. Semoga masa-masa seperti kejayaan Tarumanagara itu datang lagi, sungainya jernih, dan tanahnya yang biru oleh hamparan tarum.

Gambar: Prasasti Ciaruteun di Bogor peninggalan Kerajaan Taruma. Potret diambil sebelum tahun 1900, koleksi KITLV via Wikimedia Commons.

BACA JUGA Gagalnya Pernikahan Hayam Muruk dan Dyah Pitaloka, Membuat Kisah Percintaan Jawa dan Sunda Dihantui Cerita Masa Lalu

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Mei 2020 oleh

Tags: indigokerajaantarumanagara
Boas Suhat

Boas Suhat

Mahasiswa Teknik Pertambangan ITB

ArtikelTerkait

5 Tipe Orang yang Nggak Cocok Naik KA Panoramic. (Foto dari IG @ariefmanhakim)

5 Tipe Orang yang Nggak Cocok Naik KA Panoramic

26 Desember 2022
10 Drama Korea Sageuk Terbaik Sepanjang Masa terminal mojok.co

10 Drama Korea Sageuk Terbaik Sepanjang Masa

26 Januari 2022
4 Skincare Perempuan Indonesia di Masa Kerajaan terminal mojok.co

4 Skincare Perempuan Indonesia di Masa Kerajaan

24 November 2021
indigo wannabe paranormal palsu mojok

Indigo Wannabe yang Muncul Saat Bencana Lama-lama Bikin Muak

25 April 2021
Kisah Pangeran Harry dan Meghan Markle adalah Versi Reverse Balada Rama-Sinta terminal mojok.co

Kisah Pangeran Harry dan Meghan Markle adalah Versi Lain Balada Rama-Sinta

4 Oktober 2020
sunda majapahit gajah mada penaklukan mojok

Mengapa Sunda Tidak Pernah Menjadi Bagian dari Majapahit?

25 September 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Andaikan Hero Academia Bikin Cabang Sekolah Superhero di UGM

Andaikan Hero Academia Bikin Cabang Sekolah Superhero di UGM

Hal yang Paling Bikin Nggak Enak saat Naik Angkot Kisah Juragan Angkot yang Pengin Jadi Pegawai Kantoran

Hal-hal yang Paling Bikin Nggak Enak saat Naik Angkot

Hentikan Stigma Mahasiswa Seni adalah Mahasiswa Haha Hihi Musik Metal Bukan Hanya Soal Vokalis yang Berteriak

Hentikan Stigma Mahasiswa Seni Adalah Mahasiswa Haha Hihi



Terpopuler Sepekan

3 Rekomendasi Warung Makan Ayam Terenak di Sekitaran Kampus IPB Dramaga Bogor

3 Rekomendasi Warung Makan Ayam Terenak di Sekitaran Kampus IPB Dramaga Bogor

oleh Aulia Syahfitri
2 Oktober 2023

Sudah Saatnya Pemerintah Berhenti Main Duta-dutaan duta

Sudah Saatnya Pemerintah Berhenti Main Duta-dutaan

oleh Rinaldi
2 Oktober 2023

Surat Terbuka untuk Orang yang Nggak Suka Matcha: Enak Begini kok Nggak Suka?

Surat Terbuka untuk Orang yang Nggak Suka Matcha: Enak Begini kok Nggak Suka?

oleh Agnes Julia Kosim
29 September 2023

4 Fried Chicken Lokal yang Rasanya Nggak Kalah sama KFC Dan McD

4 Fried Chicken Lokal yang Rasanya Nggak Kalah sama KFC Dan McD

oleh Cindy Mulyawati
28 September 2023

Bus Ekonomi Mustika, Penguasa Jalanan Semarang-Jogja: Dulu Jadi Andalan, Sekarang Berkawan Sepi

Bus Ekonomi Mustika, Penguasa Jalanan Semarang-Jogja: Dulu Jadi Andalan, Sekarang Berkawan Sepi

oleh Wulan Maulina
29 September 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=bTIqGdlcSsg

DARI MOJOK

  • Benteng Vastenburg, Benteng Megah Tempat Belanda Pantau Pergerakan Keraton Surakarta
  • Ganjar Paling Banyak Muncul di Baliho Dibanding Bacapres Lain, Padahal Metodenya Udah Usang
  • 10 Cara Mendapatkan Modal Usaha dengan Mudah dan Cepat Bagi Pemula
  • Uneg-uneg dari Seorang Ibu yang Stres Anaknya Tidak Mempan dengan Ilmu Parenting
  • Jalan Seturan Raya, Kawasan Paling Ribet di Sleman yang Semakin Ruwet karena Jogja Sendiri
  • Universitas Krida Wacana (UKRIDA), Kampus Kristen Andalan Warga Jakarta
ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!