Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Publik Figur Minta Maaf karena Terjerat Kasus Itu Nggak Perlu Dilakukan

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
11 Juli 2021
A A
figur publik konferensi pers permintaan maaf kasus mojok

figur publik konferensi pers permintaan maaf kasus mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu yang lewat, dunia dalam berita dibuat ramai oleh sesuatu yang cukup heboh untuk didengar. Bahwa, ada pasangan publik figur yang terjerat kasus penyalahgunaan narkoba. Tanpa menyebut namanya, saya rasa, warganet sudah mengetahui siapa sosok yang dimaksud. Toh, pergerakan sekaligus penelusuran yang kalian—para warganet di mana pun berada—lakukan di dunia maya, bisa jauh lebih gercep dibanding anggota CIA, kan?

Sebetulnya, kasus publik figur yang ujug-ujug ketahuan menyalahgunakan narkoba bukanlah sesuatu yang baru, apalagi asing. Lantaran, sebelumnya pun sudah banyak artis yang tertangkap karena kasus serupa dengan berbagai alasan penyalahgunaannya. Tentu saja, apa pun alasannya, pemakaian obat-obatan terlarang untuk tujuan tertentu tetap tidak dapat dibenarkan.

Namun, ada satu yang mengganjal pemikiran saya, tiap kali ada artis atau publik figur yang terjerat kasus narkoba. Yakni, melakukan permohonan maaf di depan kamera yang, pada akhirnya, tayangannya ditampilkan di depan publik. Maksud saya, buat apa gitu?

Pertama, apakah permohonan maaf ini sifatnya sangat mendesak, sampai-sampai cara yang sama hampir selalu dilakukan pada setiap ada publik figur yang terjerat kasus serupa? Jika ingin memberikan efek jera sekaligus memberi contoh kepada khalayak dengan mempertegas bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah, apakah cara ini efektif dan berhasil membikin orang di luar sana berhenti atau mengurangi mengonsumsi obat-obatan terlarang?

Atau jangan-jangan, langkah seperti itu hanya mengadopsi cara lama pada masa sekolah tanpa ada tujuan yang jelas? Misalnya saja, ketika ada murid yang dianggap bandel saat kegiatan belajar mengajar, lalu dihukum dan diminta untuk meminta maaf di depan kelas oleh guru?

Kedua, kalaupun diminta memberikan permohonan maaf kepada masyarakat, untuk apa? Rasa-rasanya, kami pun tidak menuntut yang bersangkutan untuk melakukan hal tersebut. Jadi, apakah hal tersebut dilakukan hanya karena dilatarbelakangi kebiasaan saja?

Wajar saja jika beberapa waktu yang lewat saat kabar tersebut mencuat ke permukaan, publik sempat bertanya-tanya, “Kok klarifikasi atau permintaan maafnya belum disiarkan di tv, ya?” Disadari atau tidak, boleh jadi, pertanyaan tersebut bisa muncul karena efek laten dari kebiasaan memajang artis saat terjerat kasus.

Pasalnya, kebiasaan memajang dan meminta maaf seperti itu bukan sekali-dua kali dilakukan. Sebelumnya, sudah ada beberapa artis ternama dan terjerat kasus serupa, meminta maaf di depan publik, lalu ditayangkan di berbagai saluran televisi. Kalaupun memang permohonan maaf yang disampaikan tulus, apa sebaiknya tidak diajukan untuk diri sendiri dan anggota keluarga lainnya saja?

Baca Juga:

Pati Bukan Sarang Penjahat dan Plat K Bukan Berarti Kriminal, Ada Hal Baik yang Bisa Diapresiasi di Sini

Mau Jadi Artis di Jambi? Mimpimu Ketinggian, Kawan, Minimal Pindah Dulu ke Jawa!

Semoga saja, kebiasaan memajang publik figur atau siapa pun yang terjerat kasus narkoba, di waktu mendatang, bisa dihentikan. Apalagi asas praduga tak bersalah sudah diatur dalam KUHAP. Selain itu, suka atau tidak, realitasnya, pengedar dan pemakai narkoba adalah dua hal yang berbeda. Boleh jadi, pemakai narkoba memang salah dan/atau sudah melakukan suatu kesalahan. Namun, bukan berarti secara serampangan dipajang di depan publik begitu saja, kan?

Dibanding memajang publik figur yang terjerat kasus narkoba di depan publik sampai harus menyampaikan permohonan maaf, bukankah jauh lebih genting dan penting menemukan siapa bandar atau pengedarnya, Bapak/Ibu yang terhormat? Jangan sampai merasa bahwa, penangkapan artis yang diduga terjerat kasus narkoba adalah pencapaian akhir. Please banget ini, mah, Pak/Bu.

Lagipula, sejak kapan sih, mempertontonkan publik figur, meminta mereka mengaku menggunakan narkoba sekaligus meminta maaf bisa memberi efek jera atau menginspirasi khalayak untuk tidak melakukan hal serupa?

FYI, Pak/Bu, alih-alih memberi inspirasi kepada masyarakat atau efek jera bagi para pengguna narkoba, hati-hati kebiasaan memajang siapa pun yang terjerat kasus penyalahgunaan narkoba, hanya akan menjadi ajang tontonan selewat atau konsumsi publik. Pada titik yang sangat keliru, malah berpotensi mempermalukan dan tidak memanusiakan manusia.

Ya, gimana ya. Pada poin ini, saya malah terngiang-ngiang apa yang pernah diucapkan oleh Pandji Pragiwaksono dalam salah satu materi stand up-nya, bahwa, “Hanya karena kita benar, bukan berarti kita berhak melakukan apa pun kepada yang salah.” Rasa-rasanya nggak berlebihan jika kalimat tersebut diaplikasikan terhadap kebiasaan memajang publik figur yang diduga terjerat kasus narkoba, dan menjadi konsumsi publik secara serampangan.

BACA JUGA Mau Pakai Narkoba? Jangan Coba-Coba Deh dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2021 oleh

Tags: artisfigur publikkasus narkobaklarifikasikonferensi persKriminalpermintaan maafPojok Tubir Terminal
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Nolak Ikutan Kampanye Vaksin dengan Alasan Consent Itu Sungguh Ramashok! terminal mojok.co

Nolak Ikutan Kampanye Vaksin dengan Alasan Consent Itu Sungguh Ramashok!

30 Juli 2021

Artikel Balasan: Gagasan Penambahan Masa Jabatan Presiden Jadi Tiga Periode Itu Salah dan Patut Diributkan

18 Juni 2021
Menelusuri Acara Pencarian Bakat yang Paling Sukses di Indonesia terminal mojok.co

Indonesian Idol: Selebritis Hasil Produk Demokratis

8 Oktober 2019
Membela secara Historis Orang-orang yang Mematikan Fitur Centang Biru WhatsApp terminal mojok.co

Membela secara Historis Orang-orang yang Matikan Fitur Centang Biru WhatsApp

30 Juli 2021

Kampanye Politik Gus Ami yang Penuh Nuansa Objektifikasi Perempuan Memang Ra Mashok

5 Juni 2021
Mas Leon Alvinda Putra, Nggak Masalah Jadi Artis Jalur Aktivis, Peluang Besar Jangan Disia-siakan! terminal mojok.co

Mas Leon Alvinda Putra, Nggak Masalah Jadi Artis Jalur Aktivis, Peluang Besar Jangan Disia-siakan!

1 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.