ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kuliner

Iklan Kritik Sosial Terbaik Jatuh kepada Sampoerna A Mild

Riyan Putra Setiyawan oleh Riyan Putra Setiyawan
11 Juli 2021
A A
jakarta bebas rokok rokok andalan iklan sampoerna rokok mojok

iklan sampoerna rokok mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Di antara banyaknya iklan-iklan rokok yang ada di TV, saya paling suka iklan Sampoerna. Iklannya jelas, pesannya menggelitik. Kok ra wedi yo.

Iklan memang dibuat untuk mengenalkan produk atau jasa. Ditampilkan dengan sedemikian rupa sehingga, orang-orang seperti kita mau membelinya, mau memakai jasanya. Biasanya, iklan-iklan yang tayang itu selalu memuat seperti apa produk yang ditawarkan. Didemonstrasikan bagaimana cara penggunaannya, apa khasiatnya, apa kelebihannya dibanding produk lain, dan sebagainya. Umumnya memang begitu. Tapi ada juga iklan yang tidak biasa dan tidak umum, seperti iklan rokok.

Sebenarnya semua iklan rokok di Indonesia itu punya “syarat ketentuan berlaku”. Mulai dari jam tayang hingga konten iklannya, semuanya diatur dan dibatasi. Kita tidak bisa sak wayah-wayah nonton iklan rokok di TV. Sebab, rokok (seharusnya) hanya boleh dikonsumsi oleh orang yang berusia 18+, iklannya muncul hanya pas malam hari. Pas orang-orang dewasa masih overthinking, dan anak-anak pas sudah tidur. Sudah begitu, di iklannya tidak boleh sekalipun menyinggung tentang rokok. Tidak sekali pun menunjukkan bagaimana bentuk rokoknya, bagaimana cara ngudud-nya, apa enaknya mengonsumsi rokok ini sambil ngopi atau sambil bikin pwisie, dan lain-lain.

Nah di antara banyaknya iklan-iklan rokok yang ada di TV, saya paling suka iklan Sampoerna. Iklan rokok-rokok lain, karena tidak boleh menampilkan rokok, kebanyakan dari mereka menampilkan pemuda-pemuda keren. Saya blas tidak habis pikir, tujuan mereka mau apa. Betul mereka itu keren, ngganteng, perlente, tapi mereka jane ki do lapo? Kok nggak cetho begitu.

Sementara kalau Sampoerna, menurut saya, iklannya jelas. Saya paham apa pesannya. Iklannya juga konsisten. Dari tahun ke tahun, karena tidak boleh menampilkan rokok, yang diiklankan Sampoerna adalah kiritikan dan keresahan-keresahan masyarakat. Disajikan secara cerdas, tangkas, dan trengginas oleh saya sendiri, Agooossss…. Lha kok malah jadi Mojok Mentok. Sampai saat ini, saya berpendapat bahwa tidak ada Iklan kritik sosial yang lebih baik daripada rokok ini. Iklan lain boleh sekali dua kali melayangkan kritik, tapi tidak sesering dan sekonsisten Sampoerna.

Coba saja lihat iklannya yang terbaru, yang ada tagline “Bukan Main” itu. Isinya benar-benar bukan main to? Sampoerna dengan beraninya mengkritik orang-orang menyebalkan yang sering kita temui. Seperti ibu-ibu yang menyerobot parkiran, si ibu-ibu marah-marah padahal dia sendiri yang salah. Atau ketika ada bapak-bapak beli makan di warteg, parkir kendaraannya menimbulkan kemacetan. Bukannya merasa bersalah, bapaknya malah cengar-cengir melenggang santai. Jelas saja yang di belakang kendaraannya makin emosi dan ingin membantai. Atau pas ada pejalan kaki, yang jalan di trotorar tapi jalannya dipakai bakulan. Semuanya relate betul dengan kehidupan sehari-hari. Setiap kali saya nonton iklannya, saya hanya bisa mengangguk sekaligus kudu misuh dalam waktu bersamaan. “Asem og…. Sampoerna ini lho, kok iso men menerjemahkan apa yang sering kurasakan”.

Namun, jauh sebelum iklan “Bukan Main” ini, sebenarnya Sampoerna juga sudah membuat iklan-iklan sejenis. Malahan iklannya jauh lebih berani dari sekarang. Sebab yang dikritik waktu itu bukan cuma rakyat jelata, melainkan oknum-oknum pegawai pemerintahan juga. Bukan cuma sekali, malahan sampai berkali-kali. Masih ingat dengan Coki Pardede, yang kemarin sambat, merasa dipersulit sewaktu buat KTP? Nah, masalah seperti itu sebenarnya pernah dibuat Sampoerna jadi iklan dengan tagline “Tanya Kenapa?” Tapi itu iklan zaman dulu, sekitar 2005-2009. Zaman belum ada UU ITE. Misal iklan itu ditayangkan sekarang, saya tidak yakin apakah iklan tadi bisa lolos sensor atau tidak.

Bagi sobat Terminator yang penasaran dengan iklan-iklan “Tanya Kenapa” yang nyinggung pemerintah, kalian bisa segera mencarinya di YouTube dengan kata kunci “Tanya kenapa Iklan Sampoerna”. Atau kalau tidak ya googling, modal kuota dikit lah. Ra sah aleman. Saya akan coba bantu dengan menceritakan dua di antaranya. Sisanya bisa kalian tonton saja sendiri nanti.

“Banjir kok jadi tradisi”

Iklan pertama ini diawali dengan dua orang pemuda yang sedang membereskan rumahnya. Satu pemuda berkepala plontos, yang satunya lagi berambut gondrong. Semua barang-barang mereka dibersihkan, diangkat ke lantai dua. Mulai dari meja, kursi, hingga karpet, semua mereka angkat, kecuali derajat keluarga. Setelah semua selesai, kedua pemuda ini kemudian melihat jam tangan, mereka menghitung mundur. Sama seperti ketika kita sedang merayakan malam pergantian tahun. Antusias sekali.

Begitu hitungannya selesai, mereka yang sudah memakai kacamata renang langsung melompat ke arah jendela. Ya melompat begitu saja dari jendela lantai dua. Ternyata di luar rumah, air berwarna coklat seperti kopi susu sudah meninggi. Tempat mereka banjir, tapi mereka gembira. Pemandangan yang ganjil dan aneh memang.

Tapi yang lebih aneh, ternyata bukan cuma mereka, pegawai pemerintahan yang melintas dengan perahu karet di dekatnya juga gembira. Mereka tertawa bersama-sama. Bahkan pegawai pemerintah yang jumlahnya lima orang itu, malah ikutan dadah-dadah begitu ketemu salah satu warganya yang renang. Sambil meneriakkan melalui toa “Bapak-bapak ibu-ibu semuanya tenang, banjir telah datang”.

Lha yo, rakyatnya kebanjiran kok pemerintahnya malah cengengesan.

“Harusnya gampang dibikin susah”

Di video yang kedua, ada kisah seperti yang dialami Coki kemarin. Ada seorang pemuda bertampang pasrah, dengan senyum setengah terpaksa, datang ke kantor pemerintahan. Dia mengurus sebuah berkas, menunggu stempel dari petugas. Dia datang jam sembilan pagi sambil menunggui berkasnya. Di video itu kantor sedang tidak antri, dan petugasnya juga ada di sana.

Tapi anehnya, prosesnya kok lama betul. Petugas yang berbadan tambun dan setengah botak itu, malah ada saja acaranya. Mulai dari baca koran, ngopi, telpon-telponan, makan, nyambi gosok gigi, sampai bersih-bersih selilit dalam gigi. Semuanya dilakukan, dia punya waktu turah-turah untuk itu. Tapi kok buat nyetempel berkas susahnya bukan main. Tanya kenapa?

BACA JUGA ‘Gerhana’, Sinetron Paling Supranatural pada Masanya dan tulisan Riyan Putra Setiyawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

 

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2021 oleh

Tags: Hiburan TerminalIklan RokokKritik Sosialsampoernavisual
Riyan Putra Setiyawan

Riyan Putra Setiyawan

Guru SD

ArtikelTerkait

nacho fernandez real madrid mojok

Merelakan Sergio Ramos, Mencintai Nacho Fernandez

10 Juli 2021
nicholas saputra ganteng bikin repot mojok

Betapa Membosankannya Isi Medsos Nicholas Saputra

24 Juni 2021
enggan miskin

Miskin Enggan, Kaya Tak Mampu

22 Mei 2019
Penting tapi Kadang Dilupakan: Kursi Tunggu di Tempat Belanja terminal mojok.co

Belanja Lebaran Bareng Om Baudrillard

4 Juni 2019
couple goals

Tren Couple Goals: Hubungan dan Kemesraan yang Selalu Dipamerkan

13 Agustus 2019
museum

Museum yang Sepi Pengunjung dan Terlupakan

12 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
the devil judge drakor mojok

The Devil Judge: Ketika Ji Sung Jadi Hakim Iblis di Dunia Distopia Korea

ppkm darurat rakyat jogja harus memaklumi sultan perihal lockdown mojok

Dari Penindasan Pedagang Sampai Pemadaman Lampu, Sebenarnya PPKM Darurat untuk Apa?

vaksinasi vaksin berbayar covid-19 Hoaks Vaksin Mengandung Virus Itu Wagunya Sampai Ubun-ubun terminal mojok.co

Pihak yang Jelas-jelas Bahagia atas Vaksin Berbayar Adalah Orang-orang yang Nggak Percaya Covid-19



Terpopuler Sepekan

Stop Salahkan Novel Cringe, Nyatanya yang Bikin Krisis ISBN Adalah Buku Jenis Ini!

Stop Salahkan Novel Cringe, Nyatanya Inilah yang Bikin Krisis ISBN

oleh Arsyanisa Zelina
1 Desember 2023

Penggunaan Umpatan “Anjing” Berdasarkan Tingkatan Emosi dalam Percakapan Bahasa Sunda Sehari-hari

Penggunaan Umpatan “Anjing” Berdasarkan Tingkatan Emosi dalam Percakapan Bahasa Sunda Sehari-hari

oleh Andri Saleh
4 Desember 2023

4 Kursus Online Gratis dan Bersertifikat, Mengasah Skill Nggak Pernah Semudah dan Semurah Ini Mojok.co

4 Kursus Online Gratis dan Bersertifikat, Mengasah Skill Nggak Pernah Semudah dan Semurah Ini

oleh Mukarramah Aliah
29 November 2023

Dam Singir Banyuwangi Sebaiknya Tetap Jadi Hidden Gem Bapak-bapak Mancing Aja. Jangan Jadi Tempat Wisata

Dam Singir Banyuwangi Sebaiknya Tetap Jadi Hidden Gem Bapak-bapak Mancing Aja. Jangan Jadi Tempat Wisata

oleh Rino Andreanto
30 November 2023

Celana Dalam Wanita Indomaret, Celana Dalam Puluhan Ribu Rasa Ratusan Ribu Mojok.co

Celana Dalam Wanita Indomaret, Celana Dalam Puluhan Ribu Rasa Ratusan Ribu

oleh Tiara Uci
2 Desember 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=auMw4xKznj8

DARI MOJOK

  • Sisi Gelap Nikah Siri di Jogja, Mahasiswa Berani Melakoni dengan Dalih Hindari Zina
  • Cerita Penjual Duwet Tentang Hal-hal yang Hilang di Pasar Legi Kotagede
  • Mobil Honda Jazz: Simbol Awal Kesuksesan Manusia dan Sudah Saatnya Honda Membangkitkan Sang Legenda
  • Saat Hanung Bramantyo Coba Menghilangkan Mitos Keramat Novel ‘Cinta Tak Pernah Tepat Waktu’
  • 13 Musisi Sepakat, Isu Krisis Iklim Semakin Mendesak Dibicarakan
  • Gudeg Kaleng Bagong Bisa sampai Mancanegara, Ini Kuncinya Awet dan Tahan Lama
ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .