Sejujurnya saya agak sedih ketika banyak artikel yang tayang di media online termasuk Terminal Mojok yang membahas tentang kampus. Pasalnya, sebagian besar membahas kampus yang ada di Jawa. Mungkin karena kebanyakan penulisnya berasal dari kampus yang ada di Jawa. Lantas, sebagai mantan mahasiswa salah satu universitas yang ada di luar Pulau Jawa, saya merasa terpanggil dan ingin ikut serta menggaungkan nama kampus saya: Ini loh, ada kampus di luar Pulau Jawa yang nggak kalah kece.
Sebenarnya saya nggak kaget dengan fenomena seperti ini. Bukan hanya satu atau dua kali kami (saya dan teman-teman kampus, bahkan dosen) harus menerima pertanyaan, “Maaf kampusmu itu yang mana, ya? Kampus swasta, ya?” Tidak hanya itu, banyak juga orang-orang di Jawa yang salah dengan kepanjangan dan juga singkatan dari kampus saya.
Saya kuliah di Universitas Lampung dan dari namanya sudah jelas berada di Provinsi Lampung. Buat yang nggak tahu di mana Provinsi Lampung, itu loh yang ada di paling ujung selatan Pulau Sumatera. Masih belum tahu? Itu loh yang terdampak tsunami karena letusan Gunung Anak Krakatau selain Banten. Masih tetap belum tahu? Itu provinsi Andika eks Kangen Band alias Babang Tamvan berasal.
Sebagai mahasiswa yang pernah mewakili kampus untuk lomba tingkat nasional, saya merasa sedih karena ternyata banyak yang tidak tahu tentang kampus saya. Banyak yang tanya kepada saya, “Unila itu Universitas Negeri Lampung ya, Mbak?” Ada juga yang tanya, “Universitas Lampung itu Unlam ya, Mbak?” dan dua-duanya salah. Baik kepanjangannya ataupun kependekannya semua salah.
Jadi, buat teman-teman yang tidak tahu tentang kepanjangan dari Unila, Unila adalah kependekan dari Universitas Lampung, tanpa tambahan negeri. Mengapa tidak ada tambahan negerinya? Saya juga pernah mendapatkan pertanyaan ini dari mahasiswa luar daerah yang kemudian dia samakan dengan kampus daerah-daerah lain seperti Jakarta dengan UNJ, Semarang dengan UNES, Surabaya dengan Unesa, Surakarta dengan UNS, dan Yogyakarta dengan UNY. Tentu saja berbeda. Pasalnya, kampus-kampus tersebut awalnya bernama IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Sedangkan Unila dari awal bukan bagian dari IKIP.
Universitas Lampung awalnya dibentuk dari cabang Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Palembang. Lantaran bukan berasal dari IKIP inilah yang membuat Universitas Lampung tidak ada tambahan kata negeri. Sama seperti Universitas Jember dan Universitas Jambi yang juga tanpa tambahan negeri.
Selain sering dikira sebagai Universitas Negeri Lampung, universitas ini juga sering disingkat menjadi Unlam oleh orang-orang yang ada di luar daerah Lampung. Padahal Unlam sendiri merupakan singkatan dari Universitas Lambung Mangkurat yang berada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pernah dong, saat saya beserta tim lomba di Makassar dan panitia menyebutkan Universitas Lampung dengan singkatan Unlam. Jelas ini salah, tapi pada saat itu kami tidak punya waktu untuk mengoreksi.
Tidak hanya sampai di situ. Dosen saya pernah cerita tentang anggapan keluarga beliau yang berada di Yogyakarta tentang Universitas Lampung. Sampai dosen saya menjelaskan, “Unila kalau di Lampung itu kayak UGM di Jogja.” Saya heran ketika banyak yang mengira Universitas Lampung itu kampus swasta padahal universitas ini adalah universitas negeri terbaik yang ada di Lampung (karena satu-satunya universitas negeri di Lampung, lainnya UIN, Institut, dan Politeknik).
Sebagai anak daerah yang tidak berada di Pulau Jawa, saya sangat memaklumi ketika banyak yang salah dengan nama kampus almameter saya. Bisa jadi memang karena kampus saya tidak terkenal dan orang yang bersangkutan memang pengetahuannya kurang.
Saya juga pernah mengalaminya saat lomba di Makassar. Saat itu, tak jauh dari meja tempat gelar poster ada peserta dari kampus dengan nama Universitas Samawa. Dan yang ada di kepala saya pada saat itu, Universitas Samawa adalah kependekan dari Universitas Sakinah Mawwadah Warrahmah.
Saat itu saya berpikir mungkin universitas tersebut ada hubungannya dengan tujuan pernikahan yang sering diucapkan tamu undangan kepada pengantin. Meski terdengar nggak logis, tapi saya benar-benar berpikir demikian. Sampai akhirnya, dosen Universitas Samawa yang ikut serta di sana menjelaskan bahwa Samawa adalah nama lain dari Sumbawa, salah satu pulau yang ada di provinsi Nusa Tenggara Timur.
Tidak tahu tentang kampus kita (atau kamu) itu sesuatu yang wajar kok dan sebagai bagian dari kampus tersebut itulah tugas kita sebagai mahasiswa untuk mengenalkan kampus kita sendiri. Saya nulis ini juga sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan kampus saya. Setelah ini saya harap tidak ada yang salah dengan nama kampus saya: Universitas Lampung bukan Universitas Negeri Lampung. Unila bukan Unlam.
BACA JUGA Perkenalkan Kampus Saya: Universitas Lambung Mangkurat yang Sering Dikira Ada di Lampung atau tulisan Desi Murniati lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.