Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Acara TV

Program Olahraga TV Era 2000-an Tak Hanya Menyajikan Berita, tapi Juga Referensi Musik

Muhammad Sabilurrosyad oleh Muhammad Sabilurrosyad
2 Juli 2021
A A
pemain underrated program olahraga fans klub sepak bola youtube net soccer eropa sepak bola indonesia pemain muda mojok

youtube net soccer eropa sepak bola indonesia pemain muda mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi generasi yang tumbuh pada era 2000-an, khususnya yang suka bola, pasti familiar dengan program TV olahraga yang menjadi asupan utama melahap informasi seputar dunia olahraga yang nantinya akan jadi bahan obrolan bersama teman-teman di sekolah. Mulai dari program pagi seperti Sport 7 dan Lensa Olahraga yang menemani sarapan ataupun cuma sekedar menali tali sepatu sebelum berangkat sekolah. Hingga program olahraga seperti One Stop Football, Total Football, Galeri Sepakbola Indonesia, yang menemani pecinta olahraga di weekend siang.

Program olahraga tersebut tentu berjasa membuat saya dan banyak penonton lain jadi memiliki wawasan soal dunia olahraga, khususnya sepakbola, sehingga saya dan teman-teman sekolah saya punya bahan obrolan mengasyikan yang menyatukan kami. Tapi ada, satu jasa lain yang mempengaruhi hidup saya. Program-program tersebut berjasa membuat saya berkenalan dengan musik luar negeri, khususnya Barat, hingga seterusnya jadi tempat saya mencari referensi lagu-lagu Barat.

Kebetulan pada saat itu, saya adalah bagian dari generasi di mana pamor MTV sudah menurun drastis, dan masyarakat umum menjadikan program DahSyat dan Inbox sebagai patokan dalam mencari referensi musik. Yup, itu adalah era dimana musik nasional sedang menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan entah kenapa saya sulit mendapat akses musik luar negeri dari media mainstream. Hingga akhirnya gerbang itu terbuka berkat program-program olahraga ini.

Pada awalnya, saya penasaran dengan musik-musik yang kerap hadir sebagai latar suara dari cuplikan olahraga dan dubbing suara isi berita tersebut. Entah karena beberapa lagu sering terpilih dimainkan sehingga familiar atau memang karena emang bagus aja, lagu-lagu itu mudah menempel di telinga saya. Saya rasa memang kehebatan editornya yang bisa memilih lagu di mana intronya bisa pas dan ikonik sebelum suara narasi berita masuk menimpa lagu tersebut. Jadi para editor ini pintar sekali memilih bagian musik yang catchy buat ditempatkan sebagai awal cuplikan berita, awal cuplikan itu adalah momen kuncinya. Sebuah kredit dan ucapan terima kasih saya ucapkan buat para editor yang bekerja dengan keren.

Seiring berjalannya waktu, entah sejak kapan persisnya, program olahraga itu akhirnya menambahkan tulisan informasi soal judul lagu yang digunakan dan siapa yang menyanyikannya. Entah apa alasannya, apa soal masalah kode etik penggunaan lagu atau memang mereka menyadari bahwa ada penonton seperti saya yang tertarik dan penasaran dengan lagu-lagu yang digunakan sebagai musik latar ini? Apa pun itu, saya mengucapkan terima kasih sehingga saya bisa hunting lagu-lagu barat dari program-program olahraga ini. Saya sampai catetin di kertas loh lagu-lagunya buat saya cari di internet.

Kredit khusus saya ucapkan pada program One Stop Football, yang menurut saya merupakan program olahraga terbaik dari program sejenis lainnya. Tayangan seperti Sport 7 dan Lensa Olahraga sajiannya lebih berupa hard news, atau berita yang biasanya seputar cuplikan hasil, berita pemain atau transfer, atau semacamnya. Sementara One Stop Football adalah acara yang lebih condong berupa soft news berformat sport magazine. Artinya, program ini menampilkan informasi yang lebih mendalam, menekankan pada aspek menariknya informasi, dan lebih menonjolkan aspek entertainment.

Oleh karena itu, tayangan yang ada di One Stop Football rasanya lebih memperhatikan estetika. Sehingga selain memperhatikan narasi yang menarik, dibutuhkan pula kombinasi cuplikan visual dan pemilihan lagu yang cocok agar memanjakan mata serta telinga penonton. Aspek inilah yang membuat One Stop Football spesial. Makanya, lagu-lagu yang ada pada cuplikan tayangan One Stop Football sering menancapkan kesan mendalam. Sekali lagi, editornya keren.

Berkat acara-acara ini saya akhirnya mengenal lagu seperti Spin Doctors berjudul Two Princess yang sering digunakan dalam rubrik News Flash di acara Sport 7 yang tayang di Trans 7. Saya juga tahu kalau ada musisi gitaris keren yang lagu-lagunya cuma instrumental bernama Joe Satriani. Beberapa musiknya selain buat latar musik cuplikan tayangan juga dipakai untuk jadi intro bumper program One Stop Football. Dan tentunya menjadi gerbang saya buat melek dunia musik internasional yang pada awalnya saya diperkenalkan pada lagu-lagu macam “The Reason” dari Hoobastank, Coldplay dengan “Viva la Vida”, Muse dengan “Starlight”, “Brick by Boring Brick” milik Paramore dan banyak lagu lainnya. Sebenarnya saya penasaran sih, itu urusan copyright-nya aman ya?

Baca Juga:

One Stop Football, Acara Sepak Bola di Indonesia Terbaik Sepanjang Masa

Higgs Domino, SPayLater, dan Kesedihan Teman Saya Setiap Awal Bulan

BACA JUGA Kebodohan Acara Televisi Indonesia Memang Sudah Semestinya Dirayakan dan tulisan Muhammad Sabilurrosyad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2021 oleh

Tags: Hiburan Terminalmusik baratone stop footballprogram olahragareferensi musik
Muhammad Sabilurrosyad

Muhammad Sabilurrosyad

Tukang nonton.

ArtikelTerkait

Begini Jadinya jika Drama Korea ‘Vincenzo’ Punya Latar Cerita Di Indonesia

25 Mei 2021
Sinetron Inikah Rasanya yang Bikin Saya Nggak Mau Jadi Remaja dan Masuk SMP terminal mojok.co

Sinetron Inikah Rasanya yang Bikin Saya Nggak Mau Jadi Remaja dan Masuk SMP

5 Agustus 2021
Mengedukasi Masyarakat Bukan Tugas Sinetron, Jadi Stop Bilang Sinetron Indonesia Nggak Mendidik terminal mojok

‘Sinetron Indonesia Tidak Mendidik’, Mengedukasi Masyarakat Emang Bukan Tugas Sinetron, kok

28 Juni 2021
Di Kampung Saya, Orang-orang Lebih Suka Main PES Dibanding FIFA terminal mojok.co

Sudah Semestinya Rental PS Hanya Boleh untuk Umur 18+ Saja

24 Juni 2021

Andai ‘Uang Kaget’ Bisa Dibelanjakan Lewat e-Commerce

10 Juni 2021
Yeni Inka dan Happy Asmara: Idola Baru di Skena Musik Koplo Indonesia terminal mojok.co

Yeni Inka dan Happy Asmara: Idola Baru di Skena Musik Koplo Indonesia

7 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.