Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Program Linear: Materi Matematika Njelimet yang Bisa Dipakai untuk Memaksimalkan Keuntungan dan Meminimalkan Modal

Rezky Yayang Yakhamid oleh Rezky Yayang Yakhamid
14 Agustus 2021
A A
Program Linear Materi Matematika Njelimet yang Bisa Dipakai untuk Memaksimalkan Keuntungan dan Meminimalkan Modal terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Saat SMA, program linear menjadi salah satu bab yang sebenarnya mudah, namun malesin lantaran lama ngitungnya. Saya ingat betul ketika guru matematika wajib mengajar materi ini di kelas XI. Materi program linear nggak banyak hafalan rumus, hanya saja konsepnya terlalu njelimet serta dibutuhkan penalaran dalam memahami soal cerita. Makanya diperlukan waktu yang lama untuk mengerjakannya.

Program linear digunakan sebagai salah satu metode untuk memaksimalkan keuntungan toko atau kinerja perusahaan. Oleh karena itu, tak jarang materi ini muncul kembali di dunia perkuliahan. Ia akan bergabung dengan teori pengambilan keputusan lain biasanya dengan nama mata kuliah Riset Operasi. Meski ditempatkan berbeda tempat dengan kalkulus, tempat trigonometri dan logaritma berada, namanya matematika ya tetaplah matematika. Program linear selalu saja sulit dinalar.

Berikut soal program linear yang digunakan dalam Ujian Nasional Matematika IPA tahun 2018. Itung-itung bernostalgia jaman-jaman ketika UN masih menjadi momok menakutkan bagi siswa.

Seorang petani memiliki lahan pertanian seluas 8 hektar. Ia akan menanami lahan tersebut dengan tanaman padi dan jagung. Dari satu hektar tanaman padi dapat dipanen 3 ton padi, sedangkan dari satu hektar tanaman jagung dapat dipanen 4 ton jagung. Petani itu ingin memperoleh hasil panen tidak kurang dari 30 ton. Jika biaya menanam 1 hektar tanaman padi adalah Rp500.000,00 dan biaya menanam satu hektar tanaman jagung adalah Rp600.000,00, maka biaya minimum yang harus dikeluarkan petani adalah…

Nah, ceritanya ada petani yang pengin meminimalkan modalnya, nih. Dengan modal yang minimal, maka keuntungan yang akan didapatkan petani tersebut akan maksimal. Langkah pertama yang harus dilakukan tentu saja membuat model matematika terlebih dahulu. Mari kita modelkan per kalimat.

Seorang petani memiliki lahan pertanian seluas 8 hektar. Ia akan menanami lahan tersebut dengan tanaman padi dan jagung.

Ini artinya, dari 8 hektar tersebut akan dibagi menjadi beberapa hektar untuk menanam padi, serta beberapa hektar untuk menanam jagung. Misalkan x adalah luas lahan yang ditanami padi dan y adalah luas lahan yang ditanami jagung, model matematikanya sebagai berikut:

x + y ≤ 8

Kenapa tandanya kurang dari sama dengan (≤), bukan sama dengan (=)? Tentunya sang petani ingin sekali menggunakan semua lahannya sebanyak 8 hektar, namun kondisi tersebut bisa saja tidak dapat dilakukan karena kondisi yang lain. Oleh karena itu, dalam pemodelan masih dimungkinkan menggunakan lahan kurang dari 8 hektar, dengan sisa lahannya bisa saja kosong. Kenapa tandanya bukan lebih dari (>)? Ya gimana lagi, Bos. Si petani cuma punya lahan 8 hektar, memang kamu mau ngasih lebihannya? Lanjut ke kalimat berikutnya.

Dari satu hektar tanaman padi dapat dipanen 3 ton padi, sedangkan dari satu hektar tanaman jagung dapat dipanen 4 ton jagung. Petani itu ingin memperoleh hasil panen tidak kurang dari 30 ton.

Pada kalimat yang pertama tadi, kita sudah memisalkan x sebagai luas lahan padi dan y sebagai luas lahan jagung. Dengan memanfaatkan luas lahan yang tersedia, petani ingin menghasilkan panen yang tidak kurang dari 30 ton. Model matematikanya sebagai berikut.

3x + 4y ≥ 30

Setelah didapatkan kedua pertidaksamaan, ingat bahwa luas lahan baik yang digunakan untuk menanam padi maupun jagung selalu bernilai positif dimulai dari nol. Oleh karena itu, ditambahkan pertidaksamaan berikut:

Baca Juga:

Menghindari Matematika, Alasan Terkonyol yang Pernah Aku Ucapkan Saat Memilih Jurusan KPI

Memahami Matematika Dasar Itu Wajib, Sekalipun Kalian Menganggap Matematika Nggak Berguna dalam Kehidupan Nyata

x ≥ 0

y ≥ 0

Keempat pertidaksamaan tersebut sering disebut dengan fungsi kendala (constraint). Selain fungsi kendala, terdapat pula fungsi tujuan (objective). Untuk memahami fungsi tujuan, kita dapat memodelkan kalimat terakhir dari soal sebagai berikut:

Jika biaya menanam 1 hektar tanaman padi adalah Rp500.000,00 dan biaya menanam satu hektar tanaman jagung adalah Rp600.000,00, maka biaya minimum yang harus dikeluarkan petani adalah…

Dengan pemisalan x dan y yang telah diciptakan, maka model matematika dari fungsi tujuan soal tersebut adalah sebagai berikut:

f(x,y) = 500.000x + 600.000y

Tujuan yang ingin kita capai dalam permasalahan ini adalah meminimalkan fungsi f(x,y). Langkah selanjutnya adalah menggambarkan fungsi kendala ke dalam suatu bidang Cartesius. Cara ini disebut dengan cara grafik yang digunakan sebagai kurikulum pada jenjang SMA. Saat di perguruan tinggi, terdapat cara lain untuk menyelesaikan masalah program linear, yakni di antaranya metode simpleks.

program-linear-1.png

Jika dicari irisan (perpotongan) kedua grafik dari fungsi kendala tersebut, maka akan dihasilkan grafik sebagai berikut:

program-linear-2.png

Dari grafik tersebut, dapat terlihat tiga titik yang menjadi sudut dari daerah arsiran. Dari titik A(0,8), B(0,15/2) dan titik C yang belum diketahui. Sebelum memasukkan nilai-nilai titik ke dalam fungsi tujuan, kita harus melengkapi x dan y pada titik C, yakni dengan cara SPLDV. Kalau ini, sih, flashback ke pelajaran SMP saja ya, pasti semua juga pada hafal. Kalau-kalau bingung, perlu diragukan, nih, kelulusannya dari jenjang SMP. Ehehehe, canda. Pengerjaannya sebagai berikut:

program-linear-3.png

Setelah ketemu semua titik-titiknya, baru kita masukkan x dan y ke fungsi tujuan f(x,y) = 500.000x + 600.000y untuk mengetahui titik mana yang menghasilkan nilai minimum.

Untuk A(0,8), f(0,8) = 500.000(0) + 600.000(8) = Rp4.800.000

Untuk B(0,15/2), f(0,15/2) = 500.000(0) + 600.000(15/2) = Rp4.500.000

Untuk C(2,6), f(2,6) = 500.000(2) + 600.000(6) = Rp4.600.000

Jadi, jawabannya adalah 4.500.000, yakni nilai minimum yang dikeluarkan petani untuk menanam benih jagung dan benih padi, dengan rincian 0 hektar untuk benih padi dan 7.5 hektar untuk benih jagung. Pada soal ini terlihat bahwa penanaman jagung lebih menguntungkan dibandingkan padi.

Nah, begitulah salah satu contoh soal pembahasan mengenai program linear. Pembahasan soal matematika lain dapat disimak di lain hari, ya. Pusing, Gan!

BACA JUGA Menghitung Perbandingan Umur, Soal Langganan di Ujian Matematika dan tulisan Rezky Yayang Yakhamid lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Agustus 2021 oleh

Tags: Matematikapendidikan terminalprogram linearrumus
Rezky Yayang Yakhamid

Rezky Yayang Yakhamid

Tukang ngolah data, juga suka bermatematika.

ArtikelTerkait

Agribisnis, Prodi Lintas Jurusan Secara Nggak Sengaja terminal mojok

Agribisnis, Prodi Lintas Jurusan Secara Nggak Sengaja

28 Juli 2021
rekomendasi warkop untuk warga kediri fast bar skripsian di coffee shop home brewer kopi cafe kafe coffee shop mojok

Artikel Balasan: Saya Skripsian di Coffee Shop karena Ingin Lulus, Bukan Gaya-gayaan

3 Juni 2021
3 Kesalahpahaman tentang Kumon yang Harus Diluruskan. Les di Kumon Itu Nggak Menyeramkan, apalagi Traumatis (mojok.co)

3 Kesalahpahaman tentang Kumon yang Harus Diluruskan. Les di Kumon Itu Nggak Menyeramkan, apalagi Traumatis

5 Mei 2024
5 Salah Kaprah Istilah Matematika dalam Percakapan Sehari-hari terminal mojok.co

5 Salah Kaprah Istilah Matematika dalam Percakapan Sehari-hari

8 Agustus 2021
pendidikan

Berhenti Menjadikan Matematika Sebagai Momok

18 Mei 2019
Kok Bisa Mahasiswa Bangga Kuliah di Kampus yang Punya Gedung Kayak Mal, Ya_ terminal mojok

Kok Bisa Mahasiswa Bangga Kuliah di Kampus yang Punya Gedung Kayak Mal, ya?

11 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.