Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Polisi Tidur Dibuat untuk Keselamatan Pengguna Jalan, tapi Tak Jarang Malah Bikin Celaka

Budi oleh Budi
24 Juni 2023
A A
Polisi Tidur Dibuat untuk Keselamatan Pengguna Jalan, tapi Tak Jarang Bikin Celaka

Polisi Tidur Dibuat untuk Keselamatan Pengguna Jalan, tapi Tak Jarang Bikin Celaka (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Selain jalanan yang rusak, polisi tidur rupanya juga sama menyebalkannya. Dan bagian permukaan jalan yang ditinggikan secara melintang untuk menghambat laju kendaraan ini bisa saja membahayakan. Kalau sudah begini, polisi mana lagi yang bisa dianggap baik? Bahkan polisi tidur pun bisa menjelma pencabut nyawa yang siap mencelakai pengguna jalan.

Saya masih ingat betul, tepat di depan SD saya dulu ada polisi tidur yang cukup tinggi. Posisinya tepat berada di pertigaan jalan dan berwarna hitam aspal. Bagi orang yang nggak cermat, gundukan hitam ini tak jarang memakan korban. Saya cukup sering melihat pengendara motor yang terpental karena telat mengerem. Alhasil bodi motornya pecah, badan lebam penuh luka.

Saya sendiri juga hampir celaka saat melewatinya. Untung saja waktu itu motor saya cuma oleng dan bisa saya jinakkan kembali. Saya pun melaju lagi sambil mengumpat. Bangsat.

Lambat laun, orang-orang mulai menyadari bahaya polisi tidur di depan SD saya dulu itu. Warga sekitar pun sepakat melakukan pembongkaran.

Saya pikir, polisi tidur yang membahayakan hanya ada di situ. Nyatanya, hal semacam ini malah lumrah ada di berbagai sudut jalan lainnya.

Polisi tidur kok malah membahayakan?

Memang kehadiran bagian permukaan jalan yang ditinggikan secara melintang ini ditujukan untuk mengurangi kecepatan kendaraan saat melalui suatu daerah. Tentu saja ini dimaksudkan untuk keselamatan pengendara sendiri dan orang-orang yang berada di sekitar jalan. Maka lumrah kita jumpai polisi tidur di daerah perkampungan padat atau perumahan.

Akan tetapi niat baik itu luntur dengan kemunculan poldur yang bentuknya kelewat nyeleneh. Ada yang kelewat tinggi sampai kelewat bikin poldur ada di tiap gang. Bahkan nggak sedikit juga yang tingginya bikin motor gasruk.

Parahnya, pernah ada kejadian bak mesin pecah gara-gara mentok sama poldur yang terlalu tinggi. Belum lagi kasus kecelakan yang terjadi gara-gara gundukan yang satu ini.

Baca Juga:

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jadi, niatnya untuk keselamatan atau malah membahayakan, sih?

Bikin polisi tidur ada aturannya

Faktanya, pembuatan polisi tidur ini nggak bisa sembarangan. Ada beberapa aturan yang kudu dipahami seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Menteri Perhubungan Nomor 82 Tahun 2018 seperti yang dilansir CNN Indonesia berikut ini.

Pertama, sebut saja dalam pembuatan speed bump atau polisi tidur yang umum dipakai di area parkir, jalan privat, atau jalan lingkungan terbatas. Speed bump harus dibuat dengan tinggi antara 5 cm sampai 9 cm dan mempunyai lebar bagian atas 35 cm sampai 39 cm dengan kelandaian maksimal 50%. Landai lho ya.

Selain itu, speed bump yang dibuat harus diberi warna biar gampang dikenali pengendara yang melintas. Kombinasi warna yang dipakai harus kuning atau putih berukuran 20 cm dan ada paduan warna hitam berukuran 30 cm.

Selain speed bump, ada jenis polisi tidur lain yang disebut speed hump yang biasa dipakai untuk mengurangi kecepatan di jalan lokal atau lingkungan. Ukuran tinggi gundukannya harus di angka 8 cm sampai 15 cm. Sementara lebar atas 30 cm sampai 90 cm dengan kelandaian maksimal 15%. Harus dikasih warna kuning atau putih dengan ukuran 20 cm dan warna hitam dengan ukuran 30 cm.

Selain speed bump dan speed hump, ada juga speed table yang merupakan pembatas kecepatan di jalan kolektor, jalan lokal, jalan lingkungan atau tempat penyeberangan jalan. Speed table membatasi kendaraan yang melaju dengan kecepatan di bawah 40 kpj. Ukuran tingginya 8 cm sampai 9 cm dengan lebar maksimal 660 cm dan kelandaian maksimal 15%.

Pentingnya memberi warna

Entah itu speed table atau jenis polisi tidur lainnya, perlu diberi warna yang sesuai aturan. Ya minimal dikasih warna putih biar orang-orang bisa melihat dengan jelas dan bersiap mengurangi laju kendataan.

Sebelnya, saat ini warga—kebanyakan yang di daerah permukiman—bikin polisi tidur sembarangan dengan warna seperti aspal atau jalan. Tentu ini membahayakan pengendara yang lewat karena sama seperti aspal jalanan. Kalau sudah begini, bukan tak mungkin pengendara yang lewat malah kaget dan jadi celaka.

Penulis: Budi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Polisi Tidur Area Karangmalang Jogja Nggak Manusiawi: Biar Nggak Ngebut atau Makin Dekat dengan Maut sih?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Juni 2023 oleh

Tags: jalanpengendarapolisi tidur
Budi

Budi

Seorang montir tinggal di Kudus yang juga menekuni dunia kepenulisan sejak 2019, khususnya esai dan fiksi. Paling suka nulis soal otomotif.

ArtikelTerkait

Malioboro Jogja, Jalan Kerajaan yang Kini Jadi Jalan Milik Siapa Saja Mojok.co overtourism

Malioboro Masa Kini Adalah Wujud Kebiasaan Kota Jogja yang Mengabaikan Keberadaan Rakyat Kecil

8 Februari 2024
Dilema Mudik Lewat Wonosobo: Pemandangannya Indah sih, tapi Problematik banjarnegara

Jalan Wonosobo-Banjarnegara, Jalur Meresahkan yang Nggak Cocok buat Pengendara dengan Skill Sepele

15 September 2023
Ini yang akan Terjadi Seandainya Jalan di Lamongan Mulus Semua Mojok.co

Ini yang akan Terjadi Seandainya Jalan di Lamongan Mulus Semua

24 Februari 2025
Jalan Raya Dieng-Kejajar, Jalur yang Membuat Pengendara Mengeluh hingga Misuh Mojok.co

Jalan Raya Dieng-Kejajar, Jalur yang Membuat Pengendara Mengeluh hingga Misuh

14 Mei 2024
5 Hal Konyol yang Saya Temui Saat Melewati Palang Pintu Rel Kereta Api

5 Hal Konyol yang Saya Temui Saat Melewati Palang Pintu Rel Kereta Api

20 Juni 2022
Panduan Dasar Saat Mendirikan Tenda Hajatan di Jalan terminal mojok.co

Panduan Dasar Saat Mendirikan Tenda Hajatan di Jalan

18 Februari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.