Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Pogung Sleman Nggak Membingungkan dan Menyesatkan Selama Mengikuti Panduan Saya Ini

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
21 Juni 2024
A A
Jalanan Pogung Sleman Nggak Menyesatkan dan Membingungkan, asal Mengikuti Panduan Saya Ini Mojok.co

Jalanan Pogung Sleman Nggak Menyesatkan dan Membingungkan, asal Mengikuti Panduan Saya Ini (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

“Jangan sekali-kali berada di Pogung Sleman setelah pukul 22.00 WIB” adalah sebuah saran yang banyak saya dengar ketika kuliah dulu. Bukan tanpa alasan, saran itu beredar karena begitu banyak mahasiswa tersesat di sana. Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang ngekos di Pogung Sleman. Maklum saja, kawasan yang ternama dengan julukan labirin Pogung itu terletak di utara UGM. 

Pogung termasuk ke dalam wilayah administratif Kalurahan Sinduadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, DIY. Pogung digunakan untuk menyebut gabungan kawasan Pogung Kidul, Pogung Lor, Pogung Dalangan, dan Pogung Baru. Kawasan ini terkenal sebagai surganya kos-kosan karena sebagian wilayahnya dihuni oleh anak kos.

Kawasan Pogung begitu hidup di pada pagi dan siang hari. Banyak kendaraan lalu-lalang. Namun, kondisinya begitu berbeda pada malam hari. Setelah pukul 22.00 WIB sebagian besar portal gang di Pogung akan ditutup. Tujuannya sebenarnya bagus, menjaga keamanan dan kenyamanan bagi warga yang tinggal di Pogung. Namun, penutupan portal itu membuat banyak orang kebingungan. 

Pogung Sleman berubah jadi labirin yang membingungkan di malam hari

Bagi mahasiswa baru dan orang yang jarang lewat Pogung, rasanya hampir mustahil keluar dari Pogung setelah semua portal ditutup. Lewat gang A, ditutup. Lewat jalan B, ditutup juga. Begitu seterusnya sampai nggak terasa sudah dua jam mencari jalan keluar. Kejadian ini nggak hanya menimpa satu dua orang, melainkan ribuan orang sudah pernah jadi korban yang mendadak bingung saat berada di Pogung. Nggak heran kalau Pogung disebut sebagai labirin.

Saya pun pernah tersesat di Pogung. Saya memang orang asli Jogja, tapi saya asing dengan kawasan itu karena hampir nggak pernah main ke Pogung sebelum kuliah. Hingga akhirnya, suatu hari saya harus ikut rapat organisasi yang diadakan di kawasan Pogung. Rapat yang makan waktu lama itu membuat saya baru bisa pulang menjelang tengah malam. Sesuai dugaan, saya membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa keluar dari labirin Pogung. 

Sayangnya, banyak orang yang nggak seberuntung saya. Bahkan nggak sedikit orang yang menghindari main ke Pogung gara-gara menyesatkan. Oleh karena itu, biar nggak ada lagi orang yang terjebak di sana, saya mau ngasih tips cara keluar dari Pogung.  

#1 Hafalin dan hindari jalan yang portalnya ditutup

Kunci hafalannya begini: hampir semua jalan menuju Jalan Selokan Mataram itu portalnya dibuka, sementara hampir semua jalan menuju Jalan Kaliurang itu portalnya ditutup. Jadi, lebih mudah keluar dari Pogung lewat Jalan Selokan Mataram. Tapi memang banyak portal di dalam Pogung yang juga ditutup walaupun nggak langsung berhadapan dengan Jalan Selokan Mataram maupun Jakal.

Berikut ini jalan yang hampir selalu ditutup portalnya:

Baca Juga:

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

Orang Bantul Kalau ke Sleman Rasanya Dekat, tapi Orang Sleman ke Bantul Rasanya Jauh Banget: Penderitaan Mahasiswa Nglaju PP

  • Blok A, A2, C, D, E, dan F
  • Sebelah Sekolah Pascasarjana UGM
  • Gang Arjuno sebelah Bakso Woyo-woyo
  • Gang Kinanti sebelah Rusun Tendik UGM
  • Jalan Raya MPD I sebelah Toko Kopi Sandoko
  • Tiga gang pertama Jalan Pogung Raya dari arah utara
  • Hampir semua gang menuju Jalan Pandega Marta yang di sebelah timur
  • Hampir semua gang menuju Jakal

Selain nama-nama jalan di atas kemungkinan portalnya dibuka atau memang nggak dipasangi portal.

#2 Hafalin patokan jalan keluar

Untuk tips yang satu ini, kalian boleh-boleh saja menggunakan bantuan Maps. Cari saja nama-nama jalan, gedung, atau toko berikut ini. Begitu kalian menemukannya, kalian sedikit lagi bisa terbebas dari labirin Pogung.

  • Dunkin Donut Gang Pucung. Lurus langsung ke Jalan Kaliurang
  • McDonald’s Jakal. Tembus ke Jalan Kaliurang
  • Blok B. Satu-satunya blok di tengah Pogung yang nggak ada portalnya. Ke timur terus, nanti sampai ke Dunkin Donut Jakal
  • Burjo Malatax. Bebas hambatan ke Jalan Pandega Marta
  • Masjid Baiturrahman Pogung Baru LDII. Tinggal ke utara langsung sampai ke Jalan Pandega Marta
  • Warmindo Sami Asih. Cukup ke selatan lalu ke barat. Langsung bebas dari Pogung Kidul

Jangan berharap banyak ya kalau pakai bantuan dari Maps. Maps juga nggak tahu apakah di rute yang dipilihnya ada portal yang melintang atau bebas hambatan. Selain itu, pastikan kalian nggak salah belok. Soalnya titik keluar yang sudah saya sebutkan di atas dikelilingi oleh jalan yang berportal.

#3 Ikutin pengendara lain, terutama mobil

Hari sial nggak pernah ada di kalender. Nggak menutup peluang apes yang kita rasakan dobel-dobel. Sudah nyasar di Pogung, baterai HP atau kuota internet pas habis lagi! Batal minta bantuan Maps, deh.

Jangan khawatir kalau kalian mengalami hal ini. Banyak jalan menuju Roma Jalan Kaliurang dan Pandega. Ikuti saja kendaraan lain. Tingkat keberhasilan tips ini cukup tinggi, mungkin mencapai 85 persen. Banyak orang yang memilih untuk mengekor di belakang kendaraan lain dan berhasil keluar dari Pogung.

Saya sangat menyarankan kalian untuk mengikuti mobil yang tampaknya mau keluar dari Pogung. Soalnya mobil nggak akan ambil jalan kecil. Selain itu, laju mobil relatif lebih lambat daripada motor, sehingga peluang kalian tertinggal ketika mengekor begitu tipis. Namun, kalau nggak ada mobil, kalian tetap bisa ikuti ojek online atau pengendara yang penampilannya kayak warga lokal.

#4 Tanya warga lokal sekitar Pogung Sleman

Dua tips tadi nggak mempan di kalian? Kalau begitu jalan keluar satu-satunya adalah tanya ke warga. Malu bertanya sesat di Pogung.

Kalau memang nggak ada warga sama sekali, terutama ketika kalian tersesatnya sudah tengah malam banget, kalian bisa tanya ke pedagang sekitar. Tanyalah ke angkringan, burjo, atau kafe yang biasanya buka hingga tengah malam atau bahkan 24 jam nonstop. Mereka paham banget jalan keluar dari labirin Pogung. Kalau lagi hoki, mungkin para pedagang ini juga bersedia nganterin kalian sampai ke pintu keluar labirin.

Btw, kalian yang harus proaktif tanya ya. Jangan nunggu warga yang mendekati kalian buat nawarin bantuan. Dan ingat juga, bertanyalah dengan sopan. 

Di balik semua itu, tips paling pertama yang harus kalian lakukan ketika tersesat di Pogung Sleman adalah jangan panik. Pogung itu kawasan yang relatif aman, kok. Pelan-pelan aja bawa kendaraannya sambil baca plang nama jalan atau bangunannya. Pasti bisa pulang wis.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Ngekos di Pogung Sleman Memang Nyaman, asal Bisa Berdamai dengan Jalannya yang Menyesatkan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 Juni 2024 oleh

Tags: Pogungpogung slemanSlemanTips
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

3 Sisi Gelap Tinggal di Jogja Bagian Kota Dipaksa Ikhlas (Unsplash)

Sisi Gelap Tinggal di Tengah Kota Jogja: Sebuah Wilayah yang Dikepung Sampah

7 Mei 2025
Pengalaman dan Tips Memotret Panorama dengan Kamera Mirrorless Terminal mojok

Pengalaman dan Tips Memotret Panorama dengan Kamera Mirrorless

27 Januari 2021
LDR tips ketemu mojok

Pejuang LDR Hanya Butuh Ketemu, Bukan Tips Sukses

28 Oktober 2020
Tips agar Terhindar dari Kutukan Bolu Kukus Mekar dan Resep Praktisnya terminal mojok

Tips agar Terhindar dari Kutukan Bolu Kukus Mekar dan Resep Praktisnya

7 November 2021
Menghasilkan Uang Kekinian ala Kreator_ Content Creator Juga Bisa Sejahtera terminal mojok.co

Menghasilkan Uang Kekinian ala Kreator: Content Creator Juga Bisa Sejahtera

29 Juni 2021
Godean Krisis Identitas, Terlalu Bantul untuk Jadi Sleman

Godean Krisis Identitas, Terlalu Bantul untuk Jadi Sleman

25 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.