Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Plis Deh, Salah Sebut Singkatan SD sebagai Tamparan Pendidikan Itu Terlalu Berlebihan

Bachtiar Mutaqin oleh Bachtiar Mutaqin
22 April 2021
A A
SD sekolah dibubarkan salah istilah anak kecil mojok

SD sekolah dibubarkan salah istilah anak kecil mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Tempo hari Mbak Audian Laili, salah satu redaktur Terminal Mojok menulis satu artikel khusus untuk merespon video yang sedang viral. Secara membabi buta dan paripurna, beliau langsung mengaitkan fenomena tersebut sebagai tamparan dalam sistem pendidikan di Indonesia.

Anu e Mbak Au, mohon maaf, analisisnya kejauhan.

Gini lho Mbak Au, pertama, njenengan harus ingat, responden yang diwawancarai itu menyebutkan bahwa mereka rata-rata masih kelas satu SD alias Sekolah Dasar. Mbak Au sudah ngecek kurikulum anak SD itu seperti apa? Sepengetahuan saya nih ya, mohon maaf kalau salah, mampu berhitung dan membaca itu target pembelajaran akademik yang harus dicapai pada kelas 1 SD.

Mereka tahunya ya baru sebatas SD itu sekolah yang sudah berkurang arena bermainnya. Ndak sama seperti saat mereka masih di TK. Pakai seragam merah putih, udah mulai berkurang nyanyi-nyanyinya, serta mulai belajar membaca dan menulis. Belum kepikiran lah apa itu kepanjangan SD, ndak perlu langsung berpikiran ini tamparan keras bagi pendidikan Indonesia.

Bisa jadi juga adik-adik ini mengira bahwa SD adalah sebuah kata, bukan singkatan yang memiliki kepanjangan yang sungguh sangatlah penting untuk dapat diketahui. Tentu saja karena sudah sering mendengar orang-orang menyebut Sekolah Dasar sebagai SD.

Coba sekarang saya tanya balik, tanpa membuka internet, sebutkan kepanjangan WC, BH, NB, OK, HVS, LASER, dan ROBOT? Hah? ROBOT dan LASER itu singkatan? Serius? Kok aku ndak tahu sih, wah ini tamparan keras bagi pendidikan tinggi…

Hal kedua yang perlu Mbak Au tahu, mereka ini grogi lho ditanya-tanya sama orang asing. Nggak ada basa-basi lagi, tanya nama dulu kek, sedang sibuk ngapain, atau apa gitu pertanyaan basa-basi. Lha ini secara tiba-tiba dan membabi buta langsung diberondong pertanyaan. Jangankan mereka, saya aja bisa keder.

Lho tapi saya kan juga nanya sama adik saya sendiri dan dia juga butuh waktu lama untuk menjawab?

Baca Juga:

Dosa Jurusan Pendidikan yang Membuat Hidup Mahasiswanya Menderita

Sekolah Swasta Gratis, Ide Gila yang Bisa Bikin Pendidikan Makin Miris

Bentar Mbak Au, kalau dari cerita yang njenengan tuliskan, saya dapat memahami kenapa adik njenengan malah jengkel. Bicara dengan anak kecil itu ada triknya mbak, nggak bisa langsung dar der dor tanpa ada preambule. Mungkin juga adik njenengan sedang tidak mood untuk ngobrol atau menjawab pertanyaan, dan masih banyak kemungkinan yang lainnya.

Jadi plis, dikurang-kurangi dalam melaksanakan salah satu cabang olahraga atletik, yaitu langsung lompat pada kesimpulan, ehehehe.

Kasus lain, saya ambil contoh ndak usah jauh-jauh. Diri saya sendiri. Saya masih ingat betul ketika kelas 2 atau 3 SD, salah satu soal ujian adalah untuk menyebutkan kepanjangan SWT dari Allah SWT. Tentu saja sebagai anak yang agamis saya hapal jawabannya di luar kepala, tapi entah saking groginya atau apa, masih membekas dalam ingatan bahwa saat itu saya menjawab dengan “Sawah Wawan Tertinggal”. Demi Tuhan.

Iya, saya akui kondisi pendidikan kita memang belum ideal, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Tapi, masa cuma gara-gara beberapa gundul ndak mampu menguraikan kepanjangan SD kok langsung dianggap menampar dan memperlihatkan bagaimana kondisi pendidikan kita?

Mbok cari parameter yang lebih emmmkh gitu lho, misal jumlah sekolah yang rusak, total anggaran pendidikan dalam APBN, atau apa gitu. Plis jangan aku semua yang suruh mikir eak~~

Saya setuju bahwa jawaban dari adik-adik ndak seharusnya ditertawakan. Saya juga menyoroti apakah si pengunggah video sudah meminta izin kepada anak-anak tersebut dan menjelaskan semua risikonya? Kita semua tahu bahwa jejak digital itu sungguh kejam.

Saya jauh lebih khawatir kalau sampai anak-anak tersebut sekarang menjadi bahan tertawaan teman-temannya. Akibatnya apa? Mereka mungkin akan tumbuh menjadi pribadi yang malas dan takut untuk berkomentar atau mengungkapkan pendapatnya karena trauma pernah ditertawakan, dipermalukan, diberi stempel “bodoh”, hingga dijadikan parameter bobroknya mutu pendidikan kita. Wallahu’alam.

BACA JUGA Istilah ‘Sekolah Dihapus’ Itu Nggak Lucu Justru Tamparan buat Pendidikan dan tulisan Bachtiar Mutaqin lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 April 2021 oleh

Tags: Pendidikansalah sebutSD
Bachtiar Mutaqin

Bachtiar Mutaqin

Bapak-bapak yang malas mandi.

ArtikelTerkait

Informasi Bayar UKT yang Mepet Adalah Bukti Betapa Jeniusnya Birokrat Kampus perguruan tinggi negeri

Biaya Perguruan Tinggi Negeri yang Mahal: Katanya Pendidikan Adalah Hak untuk Setiap Warga, tapi Kenapa Biayanya Nggak Masuk Akal?

5 Juli 2023
Memangnya Kenapa kalau Pekerjaan Saya Tidak Sesuai dengan Latar Belakang Pendidikan?

Memangnya Kenapa kalau Pekerjaan Saya Tidak Sesuai dengan Latar Belakang Pendidikan?

14 November 2023
Kuliah Sekarang: Bayarnya ke Kampus, tapi Terpaksa Cari Ilmu di Warung Kopi

Kuliah Sekarang: Bayarnya ke Kampus, tapi Terpaksa Cari Ilmu di Warung Kopi

17 Februari 2022
Belajar Sabar Layaknya Nadiem Makarim POP muhammadiyah NU setuju sampoerna terminal mojok.co

Nadiem Makarim Layak Diprotes Bukan karena Kebijakannya yang Buruk

15 Juli 2020

Begini Rasanya Jadi Kakak Kelas Isyana Sarasvati Waktu SD

20 September 2021
pesta ramah anak

Merancang Pesta Ramah Anak

13 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.