ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Pesan yang Gagal Ditangkap Kemenkominfo dari Unggahan Foto Tara Basro

Aly Reza oleh Aly Reza
5 Maret 2020
A A
Pesan yang Gagal Ditangkap Kemenkominfo dari Unggahan Foto Tara Basro
Share on FacebookShare on Twitter

Melalui Plt Kabiro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu mengatakan bahwa unggahan foto bugil Tara Basro yang ramai diperbincangkan di media sosial memenuhi kategori untuk disebut sebagai tindakan melanggar asusila sebagaimana tertuang dalam UU ITE pasal 27 ayat 1. Kaget sih nggak, soalnya dari dulu sistem perundang-undangan kita emang udah didesain sedemikian ngaret. Mungkin sudah disesuikan dengan budaya kita yang emang kekaret-karetan. Jam karet, pasal karet, janji karet, adalah budaya yang entah kita warisi dari siapa. Lha setahu saya, nenek moyang kita ini para kesatria yang memiliki sikap disiplin tinggi, og. Dikasih waktu buat ngerjain paper seribu candi dalam satu malam saja kelar dalam satu malam beneran.

Jadi untuk tuduhan, “Telah menyebarkan konten pornografi ke ruang publik” yang dilayangkan Kemenkominfo kepada Tara Basro itu bukan lagi menjadi sesuatu yang perlu diperdebatkan. Seburuk apa pun citra Tara Basro karena tersandung kasus yang katanya Pak Ferdinandus “asusila” ini toh nggak bakal membuat saya serta merta berhenti mengidolakan aktris yang sangat apik memerankan karakter dalam film Perempuan Tanah Jahanam. Saya tetap menulis namanya dalam list daftar aktris peran idola di samping nama-nama seperti Dian Sastro dan Dakota Johnson. Heuheuheu.

Ini bukan kali pertama Kemenkominfo mendobrak alur berpikir mainstream masyarakat kita. Berbekal pusaka sakti mandraguna bernama “UU ITE”, Kemenkominfo telah menorehkan deretan langkah antisipatif demi memperbaiki moral bangsa, Ini kerja yang sungguh mulia loh, Lur, jangan salah. Sebelumnya, Kemenkominfo sudah melakukan kontrol atas media-media digital seperti Netflix, IndoXXI, sampai Titktok. Modusnya sih sama, semuanya dianggap sangat potensial menjadi wadah persebaran konten-konten pornografi.

Nah untuk kasus Tara Basro, itu bermula dari ketika ia mengunggah foto tanpa busana di akun media sosial pribadinya. Saya sendiri ketika melihat unggahan tersebut, jujur saja nggak ada perasaan deg-deg ser gimana gitu seperti umumnya orang terangsang. Serius. Dalam foto tersebut, memang Tara Basro tampil dengan pose telanjang. Iya, bener-bener telanjang. Tapi bukan itu poinnya. Foto yang diunggah Tara memperlihatkan bentuk tubuh Tara (tampak samping) dengan fokus angle pada paha dan perut.

Tara menambahkan keterangan yang pada prinsipnya menekankan agar kita mulai mencoba mencintai diri sendiri. Dimulai dengan mencintai tubuh biologis kita, apa pun dan bagaimanapun bentuknya. Mau gendut bergelambir, mau paha besar dan kulit sawo matang, itu adalah nikmat Tuhan yang dititipkan dalam tubuh kita. Jadi nggak usah minder. Ya, kurang lebih begitu. Intinya, Tara Basro sedang mengajak masyarakat Indonesia, terlebih perempuan agar nggak gampang insecure, nggak gampang kemakan omongan dan atau penilaian orang.

Mengingat banyak sekali kasus orang-orang yang harus diet ekstrem demi mendapat tubuh ideal karena nggak tahan sama cibiran orang lain. Akhirnya sistem kerja tubuh banyak yang rusak dan ujung-ujungnya meninggal. Ada juga yang kena kanker kulit lantaran menjadi korban produk kosmetik abal-abal demi terlihat cantik glowing ala-ala artis sinetron. Itu semua nggak bakal terjadi kalau seandainya kita PD saja dengan bentuk tubuh kita. Sejelek apa pun, menjadi diri sendiri tetap lebih menyenangkan dibanding hidup dalam kungkungan kepura-puraan. Yah, nuruti omongan orang mah nggak bakal ada habisnya, Sis.

Lagian ya, jelek dan cantik itu kan relatif? Dalam hal ini, ibu kita adalah orang yang harusnya kita pegang tutur katanya. Pasalnya, ibu kita dengan sangat bijak sudah membuat standar cantik atau tampan kepada anaknya dengan versinya sendiri. Coba sebut, ibu mana yang nggak pernah menimang anak-anaknya dengan kalimat, “Anakku yang paling cantik/ganteng sendiri?” Sejelek dan sedekil apa pun anaknya, si ibu pasti bakal bilang seperti itu. Dan saya kira standar itu sudah diterapkan di beberapa suku di berbagai belahan dunia, deh. Sebut saja di Afrika, di sana orang yang dibilang cantik itu justru orang yang kulitnya paling hitam. Ada juga standar kecantikan yang mengukur pada seberapa lebar daun telinganya.

Artinya, sekarang cobalah kita bercermin dan mulai mensugesti diri sendiri bahwa kita ini cakep, kok. Cobalah membuat standar cantik dengan kriteria kita sendiri, Misalkan, orang yang gendut justru kelihatan menggemaskan, orang yang sawon matang justru kelihatan lebih manis, yang kurus seperti saya ini justru tampak lebih gagah, dan sebagainya. Yakin, setelah itu kita pasti bakal enjoy dengan tubuh kita yang gendut atau kulit kita yang sawo matang. Cibiran orang pada akhirnya hanya seperti hujan wewe: cuma mampir, habis itu ilang.

Kenapa tadi saya menyebut Kemenkominfo telah mendobrak alur berpikir mainstream masyarakat kita? Ya begitu tadi. Saya saja sejak detik pertama ngelihatin unggahan Mbak Tara, auto berpikir sedalam yang barusan saya tulis di atas. Pola pikir Mbak Tara keren abis, dah. Salut. Pun ketika saya cek di kolom komentar, nggak ada juga yang berkomentar seksis dan mengarah pada pencabulan. Rata-rata merespons positif dengan berterimakasih kepada Mbak Tara yang sudah ngingetin perihal pentingnya mencintai diri (tubuh) sendiri.

Hanya orang-orang Kemenkominfo yang bilang kalau itu adalah kategori pelanggaran asusila atawa pornografi. Maksudnya kok bisa gitu, loh. Nah, malah makin kelihatan tho sebenarnya kalau dari awal tuh orang-orang Kemenkominfo cuma mantengin dari atas ke bawah, dari bawah ke atas lekuk tubuh Mbak Tara yang tanpa sehelai benang itu. Mereka nggak coba dulu mencerna inti konten yang coba disampaikan Tara Basro. Artinya, dari awal emang mereka sudah lebih fokus eksploitasi bagian tubuh. Haduuuh.

Apalagi kalau mengingat daftar kasus sebelumnya. Pemblokiran IndoXXI, pembatasan Netflix, sampai wacana menghapus Tiktok, seluruhnya atas dasar ketakutan pada segala aktivitas pornografi. Itu semakin menunjukkan bahwa isi kepala pejabat kita di sana ternyata cuma porno, porno, dan porno. Haish ramashoook.

BACA JUGA Manfaat Self-Love ala YouTuber Maurilla Sophianti Imron dan Kenapa Kita Harus Tahu? atau tulisan Aly Reza lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Maret 2020 oleh

Tags: Kemenkominfoself loveTara Basro
Aly Reza

Aly Reza

Muchamad Aly Reza, kelahiran Rembang, Jawa Tengah. Penulis lepas. Bisa disapa di IG: aly_reza16 atau Email: [email protected]

ArtikelTerkait

Setting Boundaries: Bukan Egois, Hanya Tak Mau Menyakiti Diri Sendiri

Setting Boundaries: Bukan Egois, Hanya Tak Mau Menyakiti Diri Sendiri

29 Juni 2022
Cara Menilai Diri Sendiri Rupawan atau Jelek terminal mojok

Cara Menilai Diri Sendiri Rupawan atau Jelek Berdasarkan Tren Perkembangan Zaman

17 Maret 2021
self love mei mei tingkat dewa mojok

Mei Mei Adalah Representasi Wanita dengan Self Love Level Dewa

18 November 2020
Apakah Kampanye Body Positivity Harus Dilakukan dengan Busana yang Minim?

Apakah Kampanye Body Positivity Harus Dilakukan dengan Busana yang Minim?

6 Maret 2020
Sibuk Menerapkan Body Positivity tapi Masih Melestarikan Gaya Hidup Health Negativity

Sibuk Menerapkan Body Positivity tapi Masih Melestarikan Gaya Hidup Health Negativity

5 Maret 2020
Mari Merayakan Valentine dengan Memberi Hadiah pada Diri Sendiri

Mari Merayakan Valentine dengan Memberi Hadiah pada Diri Sendiri

14 Februari 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Supremasi di Balik Sebuah Kaus Panitia

Supremasi di Balik Sebuah Kaus Panitia

pencinta hujan

Yang Mendaku Pencinta Hujan Itu Apa Suka Mengumpat Juga Kalau Tiba-Tiba Hujan?

Format Akun 'txtdari' Belakangan Bikin Twitter Jadi Toksik terminal mojok.co

Kenikmatan Dunia Terwujud dalam Rebahan Sambil Twitteran



Terpopuler Sepekan

Es Teh Desa: Es Teh Purwokerto yang Mampu Mengalahkan Mixue (Unsplash)

Es Teh Desa: Minuman Teh Asal Purwokerto yang Mampu Mengalahkan Mixue dan Menghijaukan Banyumas Hingga Jawa Timur

oleh Yanuar Abdillah Setiadi
24 September 2023

Mahasiswa Pascasarjana: Kuliah Santai, tapi Otak Serasa Dibantai

Mahasiswa Pascasarjana: Kuliah Santai, tapi Otak Serasa Dibantai

oleh Andri Saleh
29 September 2023

4 Rekomendasi Skincare Aman dan Terpercaya di TikTok Shop

Memblokir TikTok Shop Nggak Bikin Pasar Tradisional Tiba-tiba Ramai

oleh Ahmad Arief Widodo
26 September 2023

Kuliner Jogja Olahan Tahu Senikmat Ayam Goreng Olive Chicken (Unsplash)

5 Kuliner Tahu di Jogja yang Segera Menyusul Olive Chicken Menjadi Makanan Khas Jogja

oleh Muhammad Syifa Zam Zami
26 September 2023

5 Cerita tentang Gunung Salak yang Perlu Diketahui Pendaki

5 Cerita tentang Gunung Salak yang Perlu Diketahui Pendaki

oleh Ni Putu Roshinta Dewi
23 September 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=bTIqGdlcSsg

DARI MOJOK

  • Menginap di Masjid Keraton, Pedagang Sayur Ini Bahagia Dapat Potongan Bambu Grebeg Maulud
  • Ajaran Sunan Bonang: Jalan Kembali Kepada Allah adalah Cinta
  • 3 Fungsi Pokok Pancasila untuk Kehidupan Bangsa
  • Pernah Wakili Partai Komunis di Parlemen, Mengapa Affandi Selamat dari Peristiwa 1965? 
  • Melacak Jejak Freemasonry di Jogja, Markas Besarnya di Gedung DPRD DIY
  • Universitas Padjadjaran Punya Cabang di Kabupatennya Susi Pudjiastuti, Pangandaran
ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!