Jika kamu sering melewati jalan di sekitar Universitas Islam Negeri (UIN) Jogja, mungkin sudah tidak asing lagi dengan lampu merah di pertigaan UIN. Pada siang hari, pertigaan ini terlihat cukup sibuk dengan banyak kendaraan berlalu-lalang, tetapi situasinya masih terkendali.
Namun, ketika malam tiba, kondisi di pertigaan ini berubah drastis menjadi jauh lebih berbahaya. Lampu merah ini bisa dibilang salah satu yang paling menantang bagi para pengendara. Khususnya karena beberapa faktor yang membuatnya rawan kecelakaan.
Salah satu alasan utama mengapa lampu merah di pertigaan UIN Jogja berbahaya pada malam hari adalah laju kendaraan yang cenderung lebih cepat. Ketika malam tiba, jalanan di sekitar kampus UIN dan sekitarnya biasanya lebih sepi dibandingkan siang hari.
Hal ini membuat banyak pengendara, terutama mereka yang tidak familiar dengan jalan tersebut, cenderung melaju lebih cepat. Mereka merasa aman karena melihat sedikit kendaraan lain di jalan.
Jadi semakin berbahaya karena mereka tidak menyadari bahwa pertigaan tersebut memiliki lampu merah yang sering tidak terlihat dengan jelas pada malam hari. Banyak pengendara yang berasumsi bahwa jalan sepi berarti mereka bisa melaju tanpa berhenti, padahal ini bisa memicu kecelakaan fatal.
Daftar Isi
Sisi paling bahaya di pertigaan UIN Jogja
Salah satu arah yang sering memicu bahaya adalah jalan dari arah Timoho. Bagi pengendara yang datang dari arah ini, lampu merah di pertigaan UIN Jogja sering tidak terlihat jelas. Terutama jika tidak ada kendaraan lain yang berhenti di depan mereka.
Kurangnya penerangan, serta minimnya tanda-tanda yang mencolok membuat pengendara bisa dengan mudah menerobos. Apalagi jika mereka melaju dengan kecepatan tinggi. Waktu reaksi untuk berhenti menjadi semakin pendek. Pengendara yang tiba-tiba muncul dari arah Timoho dan langsung menyeberang bisa menimbulkan tabrakan dengan kendaraan lain yang sedang melaju dari arah berlawanan.
Selain itu, bus pariwisata juga menambah tingkat kesulitan dan bahaya di persimpangan ini. Lokasi UIN Jogja yang dekat dengan beberapa tempat ramai membuat jalan di sekitar kampus sering dilalui oleh bus pariwisata, terutama pada malam hari.
Ketika malam tiba, banyak bus pariwisata yang melintas dengan tujuan menuju penginapan atau tempat wisata yang buka hingga larut malam. Ukuran bus yang besar dan laju yang cepat sering membuat pengendara lain kesulitan untuk mengantisipasi pergerakan bus di sekitar persimpangan.
Bahkan, beberapa bus yang melaju dari arah barat sering tidak berhenti dengan sempurna di lampu merah pertigaan UIN Jogja. Pengemudi bus mengira tidak ada kendaraan lain yang lewat pada jam-jam larut malam.
Kurangnya penerangan dan disiplin pengendara
Selain faktor laju kendaraan, penerangan di sekitar pertigaan UIN Jogja pada malam hari juga menjadi masalah tersendiri. Walaupun terdapat beberapa lampu jalan, pencahayaan di area persimpangan ini tidak cukup terang untuk membuat lampu merah terlihat jelas dari jarak jauh.
Ini menjadi masalah serius bagi pengendara yang belum familiar dengan pertigaan UIN Jogja. Mereka mungkin tidak menyadari keberadaan lampu merah hingga sudah terlalu dekat. Jika mereka melaju dengan kecepatan tinggi, menghentikan kendaraan menjadi sangat sulit.
Faktor lain yang menjadikan pertigaan UIN Jogja jadi bahaya adalah kurangnya disiplin pengendara. Saat jalanan sepi, banyak pengendara yang merasa tergoda untuk menerobos lampu merah. Mereka berasumsi bahwa tidak ada kendaraan lain yang melintas.
Hal ini sering kali menjadi pemicu utama kecelakaan. Keberanian untuk melanggar aturan lalu lintas ini diperparah oleh minimnya penegakan hukum di malam hari. Tidak jarang kita melihat pengendara motor atau mobil menerobos lampu merah tanpa rasa bersalah.
Solusi untuk pertigaan UIN Jogja
Solusi untuk mengatasi bahaya di lampu merah pertigaan UIN Jogja tentu tidak bisa dilakukan dalam satu malam. Namun, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi potensi kecelakaan.
Pertama, penambahan penerangan sehingga pengendara lebih mudah melihat lampu merah dari jarak jauh. Kedua, penegakan disiplin pengendara. Misalnya dengan penempatan petugas di malam hari atau pemasangan kamera pengawas yang aktif memantau lalu lintas.
Ketiga, edukasi tentang pentingnya mematuhi lampu merah. meskipun jalanan sepi, juga bisa membantu mengurangi kebiasaan menerobos lampu merah. Dengan begitu, diharapkan lampu merah di pertigaan UIN Jogja tidak lagi menjadi ancaman berbahaya bagi para pengendara.
Setiap pengendara yang melintasi pertigaan ini harus sadar. Meskipun malam hari, risiko kecelakaan tetap tinggi jika tidak berhati-hati.
Penulis: Darsih Juwariah
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA UIN Jogja Tidak Pantas Menyandang Status Kampus Rakyat ketika UKT Anak Petani Tembus 7 Juta Rupiah!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.