Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Percayalah, Ketua RT yang Beres Adalah Sebenar-benarnya Kunci Kebahagiaan Rumah Tangga

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
16 Januari 2023
A A
Percayalah, Ketua RT yang Beres Adalah Sebenar-benarnya Kunci Kebahagiaan Rumah Tangga

Percayalah, Ketua RT yang Beres Adalah Sebenar-benarnya Kunci Kebahagiaan Rumah Tangga (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalian pikir cari rumah yang terjangkau dan aksesnya bagus itu sulit? Tidak, Wahyudi, masih ada yang lebih rumit, yaitu cari rumah terjangkau, akses bagus, plus ketua RT yang beres.

Saya merasa harus membagi pengalaman ini, sebab, ketua RT adalah sebenar-benarnya kunci menghadapi hidup rumah tangga yang harmonis.

Beberapa waktu lalu, saya sudah membagi pengalaman cara tembus KPR yang ampuh. Dan dalam artikel ini, saya merasa berdosa dan malu karena saya tak menyertakan fakta tentang lingkungan saya. Izinkan saya minta maaf, biar merasa nggak salah-salah amat.

Sebenarnya, lingkungan rumah saya itu enak. Masih banyak pohon, nggak panas, sepi, dan nggak banyak gangguan. Warganya nggak rese dan ramah. Tapi ketika saya harus berurusan dengan ketua RT untuk minta izin pasang tiang IndiHome, baru saya merasakan neraka hidup di tempat saya.

Jadi begini. Rumah saya sebenarnya nggak jauh dari jalan raya. Masalahnya, kalau mau pasang IndiHome, kabelnya nggak nyampe. Mau nggak mau, harus pasang tiang. Dan yang namanya pasang tiang, nggak mungkin dong tanpa seizin warga. Oleh karena saya harus merantau ke Jogja, maka urusan tiang ini saya serahkan ke Bapak saya dan beberapa petugas IndiHome, biar mereka minta izin. Kebetulan, ketua RT ini kawan bapak saya dulu, jadi, aman lah ya.

Nah, ketika minta izin ini, pak RT berkata bahwa ada “retribusi” yang harus diberikan untuk kas desa. Itu sebenarnya nggak masalah, maksudnya ya, masih lumrah lah ya. Masalahnya, nominalnya nggak masuk akal, dan diitung per tiang. Matilah saya.

Pihak IndiHome keberatan kalau suruh bayar segitu mahal, apalagi saya. Logikanya, tiang IndiHome itu nanti kan bisa memudahkan rumah lain kalau mau pasang internet. Ya harusnya diizinin dong, tanpa harus pakai “retribusi” yang memberatkan. Mengakses internet kan memang hak segala warga negara kan?

Karena masalah izin jadi buntu, maka saya punya inisiatif untuk ketemu. Ya biar klir lah dari saya, kan saya warga baru di situ. Di sinilah titik di mana saya paham kalau ketua RT adalah kunci keseimbangan hidup.

Baca Juga:

Konten “5 Ribu di Tangan Istri yang Tepat” Adalah Bentuk Pembodohan

4 Jenis Manusia yang Bikin Hidup di Desa Serasa Neraka

Saya ketemu RT bukannya jadi jelas masalahnya, malah jadi ribut. Sampai ada kata-kata yang nggak pantas diucapkan dari blio. Masalah yang harusnya kelar 15 menit, berujung jadi hampir geger geden selama dua jam. Sampe-sampe dia pake banggain udah jadi ketua RT selama lebih dari satu dekade. Lah, maksud?

Untunglah masalah itu kelar malam itu juga. Penyelesaiannya, saya tetap harus bayar “retribusi”, karena itu kesepakatan warga, tapi dengan nominal yang jauh lebih kecil, bilangnya sih seikhlasnya. Awalnya, saya cocok dengan solusinya…

Hanya untuk kecewa karena keputusannya berubah lagi dan nominalnya tetap mencekik bagi saya.

Apakah masalah itu bikin saya ngecap bliau sebagai ketua RT yang buruk? Tentu saja tidak.

Setelah geger itu, saya mencoba mengorek penilaian warga lain. Ternyata ya, semua kira-kira sama pendapatnya: blio adalah wong angel. Saya susah mendeskripsikannya dalam bahasa Indonesia, pokoknya seperti ini: kalau bisa, jangan pernah berurusan sama blio. Ever.

I get it. Setiap daerah punya kesepakatan yang dihormati oleh tiap warganya, terlebih pendatang. Tapi, saya selalu berpikir bahwa aturan sosial sebaiknya bisa lentur sesuai kondisi. Misalnya begini. Ada aturan yang nggak bisa kerja bakti waktu weekend, harus didenda sekian puluh ribu. Oke, itu adil. Tapi apakah adil untuk yang harus tetap bekerja saat weekend karena memenuhi kebutuhan?

Akhir pekan saja, dia nggak istirahat agar dapat uang tambahan. Masak ya tega minta mereka bayar denda?

Atau misal, yang nggak dateng pertemuan harus didenda. Padahal, kamu kerjanya di luar kota. Ya kemungkinan kamu nggak dateng kan hampir 100 persen. Apa ya adil untuk didenda?

Saya justru punya pikiran seperti ini: alih-alih memaksa pendatang untuk menaati segala aturan, bukankah lebih baik pendatang tersebut ditanya, apa yang sebenarnya ia butuhkan di lingkungan ini, agar terjadi win-win solution?

Harus sadar juga, bahwa terkadang pendatang itu menempati suatu daerah bukan untuk gabung ke lingkungannya, tapi karena ya dapetnya rumah ya di situ. Nggak punya pilihan lain. Mempersulit mereka dengan aturan yang nggak bisa dibikin lentur rasanya aneh.

Jadi, ketika kamu sedang survei rumah, pastikan tanya lingkungannya gimana, ketua RT orangnya enak diajak rembugan atau tidak, aturan kampung seperti apa, agar kalian nggak perlu kena urusan yang nggak perlu. Bukannya kalian enjoy hidup, malah jadi tertekan karena pihak eksternal yang sebenarnya nggak punya kepentingan.

Terlebih untuk pasangan baru. Ketua RT yang angel hanya bikin beban pernikahan kalian jadi bertambah. Padahal ya nggak perlu begituan mah.

Kita terlalu sering mengglorifikasi “kesepakatan bersama” yang kadang justru melewati batas dan mempersulit hidup. Terkadang, hal-hal kayak gitu bikin orang yang sebenarnya supel, mau berbaur, jadi males dan memilih mengurung diri ketimbang urusan sama megalomaniak yang merasa memegang dunia.

Dan inilah yang perlu kalian pahami, wahai pemuja kata-kata srawung, yakin nih orang-orang yang kalian hakimi antisosial, nggak mau srawung, dan nggak mau berbaur dengan warga itu karena kemauan mereka, atau justru gara-gara kalian yang angel?

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pengalaman Berurusan dengan Pak RT Overproud Jabatan dan Multipresence

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Januari 2023 oleh

Tags: Kehidupanketua RTnorma sosialRumah Tangga
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Hidup di Desa Terkadang Tak Lebih Baik ketimbang Hidup di Kota, Bahkan Bisa Jadi Lebih Buruk

4 Jenis Manusia yang Bikin Hidup di Desa Serasa Neraka

25 Januari 2025
5 Aturan Tidak Tertulis di Rumah. Sederhana, tapi Bisa Bikin Runyam kalau Tidak Dipatuhi Mojok.co

5 Aturan Tidak Tertulis di Rumah. Sederhana, tapi Bisa Bikin Runyam kalau Tidak Dipatuhi

22 September 2024
Dengan atau Tanpa Asisten Rumah Tangga, Tak Satu pun Membuatmu Lebih Mulia terminal mojok.co

Dengan atau Tanpa Asisten Rumah Tangga, Tak Satu pun Membuatmu Lebih Mulia

9 Februari 2021
tukang masak

Pesta, Peran Penting Tukang Masak dan Kebaikan yang Kalian Peroleh

13 Juli 2019
3 Hal yang Mungkin Terjadi Andai Luna Maya Beneran Jadi Ketua RT terminal mojok

3 Hal yang Mungkin Terjadi Andai Luna Maya Beneran Jadi Ketua RT

20 November 2021
Tugas Ketua RT Bikin Ayah Saya Pernah Ketipu Sales Perusahaan Terminal Mojok

Tugas Ketua RT Bikin Ayah Saya Pernah Ketipu Sales Perusahaan

14 Januari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.