Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Perang Kendhang, Prank Terbesar dalam Sejarah Jawa

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
21 Juli 2020
A A
perang kendhang sejarah perjanjian giyanti pangeran haryo mangkubumi pakubuwono II mojok.co

perang kendhang sejarah perjanjian giyanti pangeran haryo mangkubumi pakubuwono II mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sri Susuhunan Pakubuwono II (1711-1749) lebih dikenal sebagai sobat kumpeni. Blio dipandang menyerahkan nasib Kasultanan Mataram pada kekuasaan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Berpalingnya Pakubuwono II kepada VOC menyebabkan banyak pemberontakan yang terjadi dalam masa pemerintahannya. Salah satu pemberontakan ini berujung dengan pecahnya Kesultanan Mataram menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta lewat Perjanjian Giyanti pada 1755.

Meskipun dikenal sebagai sosok antagonis dalam sejarah, sebenarnya blio tidak serta-merta menyerahkan diri dan kerajaan kepada VOC. Di balik sikap manisnya, blio tetaplah seorang raja yang haus kedaulatan. Salah satu cara blio membangkang adalah lewat Perang Kendhang.

Perang Kendhang bukan perang yang terkenal. Tidak banyak literatur yang membahas perang ini. Sejarah Perang Kendhang memang tidak semegah pemberontakan Sambernyawa, Perang Bayu, atau drama Perjanjian Giyanti. Tetapi, Perang Kendhang punya keunikan sendiri. Keunikannya adalah perang ini tidak memakan korban benda maupun jiwa. Sejatinya, Perang Kendhang tidak lebih dari prank Pakubuwono II kepada VOC.

Sayang sekali, menelisik tentang sejarah perang ini cukup sulit. Anda tidak bisa sekadar mengetik “Perang Kendhang” di Google. Sejarah perang ini lebih sering dituturkan antargenerasi. Beruntung, saya mendapat clue dari Om Bram. Blio adalah pengamat sejarah dan budaya Jawa dengan pekerjaan sambilan sebagai arsitek. Clue dari blio adalah Serat Ngayugyakarta Pagelaran.

Serat ini digubah oleh R. Ng. Kartohasmoro pada sekitar 1920. Di dalam serat ini, terdapat detail peristiwa Perang Kendhang yang menjadi salah satu peristiwa yang memicu berdirinya Kasultanan Yogyakarta. Bayangkan, sebuah prank bisa memicu lahirnya kerajaan baru. Tingkatan prank dari Pakubuwono II ini jauh di atas prank Baim Wong.

Lalu bagaimana prank ini terjadi? Bagaimana Pakubuwono II mempermainkan VOC? Apa peran Pangeran Haryo (P.H.) Mangkubumi selaku sultan pertama Kasultanan Yogyakarta? Mari kita awali dengan mengenal sejarah pemberontakan Mangkubumi melalui Serat Kuntharatama, karya prosa (gancaran) karya G.P.H. Buminata. Blio adalah seorang sastrawan Kraton Yogyakarta.

P.H. Mangkubumi adalah putra dari Prabu Amangkurat IV dengan seorang selir. Blio mendapatkan hadiah berupa tanah seluas 2.000 bau atau sekitar 1.400 hektare. Hadiah ini merupakan tanda terima kasih Pakubuwono II atas usaha Mangkubumi meredam pemberontakan Tumenggung Martapura di Sukowati (sekarang Sragen).

Namun, Mangkubumi kena tikung Patih Pringgalaya yang meminjam tangan Gubernur Jenderal Gustaaf Willem van Imhoff. Tanah luas hasil jerih payah Mangkubumi diambil kembali. Menjadi-jadilah dendam Mangkubumi kepada VOC. Mangkubumi segera menghadap sang kakak, Pakubuwono II. Tapi bukan untuk merajuk dan tantrum meminta tanahnya kembali. Mangkubumi memohon restu untuk mengangkat senjata dalam mempertahankan hak atas tanahnya.

Baca Juga:

Saya Semakin Muak dengan Orang yang Bilang Jogja itu Nggak Berubah Padahal Nyatanya Bullshit!

Bukannya Nggak Cinta Kabupaten Sendiri, Ini Alasan Warlok Malas Plesir ke Tempat Wisata di Bantul

Di sinilah muncul niatan Pakubuwono II untuk nge-prank para kumpeni. Karena terikat Kontrak Panaraga, Pakubuwono II tidak bisa langsung mengusir VOC. Maka Pakubuwono II berpesan kepada Mangkubumi agar perang yang akan dikobarkan bertujuan untuk membatalkan kontrak tersebut. Sebagai bentuk dukungan, Pakubuwono II menghadiahkan Tombak Kyai Plered. Pusaka ini tidak main-main. Kyai Plered pernah dipakai Panembahan Senopati menaklukkan Arya Penangsang. Kyai Plered pula yang menjadi pusaka Kraton Mataram. Siapa pun yang memakai pusaka ini, langsung naik level menjadi Immortal dengan 6000+ MMR.

Maka dimulailah pemberontakan Mangkubumi. Dan kita akan beralih pada isi Serat Ngayugyakarta Pagelaran. Diceritakan bahwa Pakubuwono II sedang sakit saat perang berlangsung. Beliau berpesan kepada putra mahkota agar jangan memerangi Mangkubumi dengan sungguh-sungguh. Perlu kita ingat, konspirasi prank kepada VOC hanya diketahui oleh Pakubuwono II dan Mangkubumi. Sang putra mahkota hanya mengetahui bahwa Pakubuwono II sangat sayang kepada sang adik.

Tidak berhenti sampai di situ, Pakubuwono II juga ingin menyumbang biaya perang Mangkubumi. Tetapi, Pakubuwono II tidak bisa terang-terangan menyerahkan sumbangannya. Apalagi sampai ditayangkan sebagai reality show. Maka Pakubuwono II mengutus Tumenggung Arungbinang untuk melakukan tugas penyamaran menyerang Pesanggrahan Mangkubumi.

Masing-masing prajurit Tumenggung Arung Binang membawa sebuah gendang. Di dalam gendang tersebut, diam-diam terisi mas picis raja brana (emas dan berbagai perhiasan). Tumenggung Arungbinang segera melakukan parade militer menuju Pesanggrahan Mangkubumi. Prank pertama berhasil. VOC mengira Tumenggung Arung Binang sungguh-sungguh akan menyerang Mangkubumi.

Tumenggung Arung Binang tiba di Pesanggrahan Mangkubumi pada tengah malam. Untuk mengelabui mata-mata VOC, mereka menabuh gendang yang dibawa seriuh mungkin. Tabuhan gendang ini terdengar seperti perang sungguhan. Setelah beberapa waktu, gendang tadi dilemparkan kepada prajurit Mangkubumi. Tumenggung Arung Binang segera menarik pasukan dan kembali ke Surakarta. Prank kedua berhasil. VOC mengira terjadi perang sungguhan. Perang ini disebut sebagai Perang Kendhang karena hanya melibatkan tabuhan gendang/kendhang dalam pertempurannya.

Gendang yang diterima prajurit Mangkubumi segera dibuka. Seluruh harta di dalamnya dikumpulkan dan menjadi biaya perang Mangkubumi. Tentu ini mengejutkan Belanda. Tidak mungkin seorang putra selir memiliki harta yang besar sehingga mampu berperang dengan sengit. VOC bersama Pasukan Kraton Surakarta kewalahan melawan pemberontakan ini. Prank ketiga berhasil. VOC tidak tahu keterlibatan Pakubuwono II dalam perang ini.

Namun, Mangkubumi tidak sekadar berperang. Blio juga ingin melakukan prank yang lebih nakal. Dana pemberian Pakubuwono II dalam Perang Kendhang tidak hanya dipakai untuk biaya perang. Dana tersebut dipakai Mangkubumi untuk mendapat dukungan para pangeran dan adipati. Dukungan yang besar ini berujung pada pengangkatan Mangkubumi sebagai raja Jawa. Pengangkatan ini mengejutkan Pakubuwono dan VOC. Prank dari Mangkubumi menyebabkan Pakubuwono II harus turun takhta. Pada akhirnya semua kisah kolosal ini berakhir pada batalnya Kontrak Panaraga serta terbitnya Perjanjian Giyanti. Prank terakhir berhasil.

Perang Kendhang menjadi awal terbitnya Kesultanan Yogyakarta. Tanpa Perang Kendhang, Mangkubumi tidak akan memiliki cukup biaya untuk memberontak. Saya menganggap Perang Kendhang adalah prank terbesar dalam sejarah Jawa. Prank bisa diartikan sebagai trik atau perilaku menyebalkan yang digunakan untuk mengganggu lawan. Dan Pakubuwono adalah master of prank. Dia mengelabui VOC, mendanai pemberontak sekaligus memerangi dengan ogah-ogahan. Dia membatalkan kontrak diam-diam sekaligus mengerjai kedigdayaan VOC. Pakubuwono II layak menjadi Bapak Prank Nusantara, meskipun Mangkubumi sukses melancarkan prank terakhir kepada sekutu dan musuhnya sekaligus.

Sumber gambar: Petilasan tempat Perjanjian Giyanti dibuat. Wikimedia Commons.

BACA JUGA Presiden Kita Perlu Mengenal Raja Amangkurat yang Jangan-jangan Adalah Dirinya Sendiri dan tulisan Dimas Prabu Yudianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Juli 2020 oleh

Tags: pakubuwono IIperang kendangvocYogyakarta
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Upah Minimum Jogja Memang Naik, tapi Bukan Berarti Buruh Nggak Boleh Protes, Ini Bukan Perkara Upah Semata, Bolo! UMP Jogja, gaji Jogja, frugal living ump jogja yogyakarta, bandung

4 Pertanyaan dari Warga Bandung Kepada Warga Yogyakarta: Nama Sultan di KTP Itu Apa? Terus Ulang Tahun Jogja Kapan?

14 Maret 2024
KLa Project Adalah Satu-Satunya Band yang Bisa Bikin Lagu Patah Hati yang Nggak Terdengar Cengeng

KLa Project Adalah Satu-Satunya Band yang Bisa Bikin Lagu Patah Hati yang Nggak Terdengar Cengeng

21 Desember 2023
es teh angkringan

Nggak Hanya Gudeg, Aset Jogja adalah Es Teh Angkringan

5 September 2019
4 Hal Jadi Mahasiswa UNY Itu Nggak Enak terminal mojok.co

4 Hal Jadi Mahasiswa UNY Itu Nggak Enak

10 Desember 2021
Nasi Kucing Adalah Satire Terbaik untuk Pemerintah Yogyakarta Terminal Mojok.co

Nasi Kucing, Satire Terbaik untuk Pemerintah Yogyakarta

10 Mei 2022
candi prambanan

Jangan Bawa Pacarmu ke Prambanan: Nanti Putus!

16 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.