Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

Pemegang Paspor Indonesia Memang Harus Siap Sengsara di Luar Negeri

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
21 Januari 2025
A A
Pemegang Paspor Indonesia Memang Harus Siap Sengsara di Luar Negeri Mojok.co

Pemegang Paspor Indonesia Memang Harus Siap Sengsara di Luar Negeri (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Administrasi dipersulit

Cerita ini dialami oleh teman saya yang melawat ke Malaysia beberapa saat lalu. Dia sempat beberapa kali bolak-balik Indonesia-Malaysia dalam jangka waktu yang cukup dekat. Pada kedatangan pertamanya, dia nggak merasakan kejadian yang menyebalkan. Namun, pada kedatangan berikutnya, dia harus mengalami hal yang membuat ribet. Dan keribetan ini diciptakan oleh sesama orang Indonesia itu sendiri.

Kita semua sudah tahu bahwa banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mencari nafkah di Malaysia, baik sebagai pekerja di sektor formal maupun domestik. Nah, pemerintah Malaysia menyadari bahwa cukup banyak TKI yang melanggar hukum. Salah satunya, enggan kembali ke Tanah Air walau masa tinggal atau kerjanya sudah habis.

Gara-gara kondisi ini, teman saya dan WNI lainnya yang punya paspor warna hijau tosca jadi ikut kena “penyaringan” yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia. Setiap menjumpai paspor hijau tosca, pihak imigrasi Malaysia akan mencecar banyak pertanyaan dan mewajibkan untuk menunjukkan dokumen-dokumen yang menyatakan bahwa mereka yang datang sudah punya izin untuk mengunjungi Malaysia.

“Verifikasi dua langkah” lewat penampilan

Pengalaman berbeda dirasakan oleh teman saya yang lain. Dia sudah cukup sering mengunjungi banyak negara. Bahkan, dua sudah berhasil memperoleh visa Schengen dan Korea Selatan yang ribet itu.

Berdasar pengalamannya keliling dunia, dia menyadari bahwa staf bandara, khususnya di bagian imigrasi selalu memperhatikan gerak-gerik dan penampilan orang Indonesia. Sebenarnya bukan dia saja yang merasakannya, tapi juga wisatawan dari Indonesia lain di luar negeri.

Setelah melihat sampul paspor Indonesia, biasanya petugas bandara akan memindai dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan mata mereka. Pelancong asal Indonesia yang pakai pakaian kumal dan seadanya pasti akan dicecar pertanyaan. Kemungkinan paling buruk, dipersulit masuk ke negara tersebut.

Itu mengapa, teman saya yang gemar keliling dunia ini memberi saran sederhana. Orang Indonesia sebisa mungkin well-dressed ketika masuk ke negara orang, baik itu di negara yang bebas visa maupun nggak. Menyebalkan memang, tapi itu lebih baik daripada kerepotan masuk ke negara lain. 

Kekuatan paspor Indonesia memang menyedihkan. Apalagi dibandingkan dengan negara tetangga kita, Malaysia, yang menempati urutan paspor terkuat ke-12 sedunia. Warga Malaysia bisa dengan bangga membuat konten traveling di TikTok atau Instagram dengan paspor mereka. Teman saya yang berkewarganegaraan Malaysia bisa dengan mudah liburan ke Inggris saat jeda antar semester tanpa perlu apply visa. Benar-benar bikin iri. 

Baca Juga:

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA  Mengurus Visa Schengen Jadi Momok bagi Orang Indonesia yang Ingin ke Eropa

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 26 Januari 2025 oleh

Tags: highlightIndonesialuar negeripasporpaspor indonesia
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

Kenapa ya Nasi Jadi Makanan Pokok Orang Indonesia?

Kenapa ya Nasi Jadi Makanan Pokok Orang Indonesia?

13 Agustus 2022
cabor olimpiade selain skateboard mojok

Selain Skateboard, Beberapa Olahraga Ini Wajib Masuk Cabor Olimpiade

28 Juli 2021
Sisi Gelap Jadi Penerima Beasiswa Luar Negeri Mojok.co

Sisi Gelap Jadi Penerima Beasiswa Luar Negeri

26 September 2025
dangdut

Tolong Dimengerti Bahwa Tidak Semua Orang Indonesia Suka Dangdut

24 Juni 2019
Le Minerale, Air Mineral Kemasan "Kemarin Sore" yang Mempreteli Dominasi Aqua

Le Minerale, Air Mineral Kemasan “Kemarin Sore” yang Mempreteli Dominasi Aqua

24 Juni 2024
bagimu negeri

Lagu Bagimu Negeri: Musyrik?

19 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.