• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
ADVERTISEMENT
Home Kampus Pendidikan

Pelajaran PKK Diajarkan di Jepang, Apa Masih Relevan Diajarkan di Indonesia?

Primasari N Dewi oleh Primasari N Dewi
17 November 2021
A A
Pelajaran PKK Diajarkan di Jepang, Apakah Masih Relevan untuk Diajarkan di Indonesia_ terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Pernah dengar tentang pelajaran Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK)?

Zaman saya sekolah dulu, tepatnya waktu kelas 5 SD, sempat ada pelajaran PKK. Waktu itu kami diajari cara menjahit dengan tangan, menyulam, dll. oleh wali kelas. Menginjak waktu SMP, pelajaran ini ada teori tertulisnya dan diajari khusus oleh guru PKK. Sementara waktu SMA sih seingat saya sudah nggak ada pelajaran PKK.

Ternyata di negara maju seperti Jepang juga ada lho mata pelajaran PKK dan masuk kurikulum pendidikan di sana.

Apa saja yang diajarkan dalam pelajaran PKK di Jepang?

Pelajaran PKK ini kalau di Jepang namanya “kateika” dan diajarkan sejak SD. “Kateika” berasal dari kata “katei” yang berarti “rumah tangga” dan “ka” yang berarti “pelajaran”.

Anak kelas 5 SD di Jepang mulai diajari pelajaran PKK yang menitikberatkan pada kegiatan yang dilakukan di rumah dan sekitar mereka. Setidaknya dengan bekal ini, baik anak laki-laki maupun anak perempuan paham penjelasannya dan terampil melakukannya sehingga bisa bertahan dan nggak kelabakan seandainya nggak ada orang di rumah.

Sebenarnya pelajaran PKK ini nanti diteruskan ke jenjang SMP dan SMA. Yang dipelajari saat SMP dan SMA tentu jauh lebih rumit dan kompleks. Dengar-dengar malah dibedakan berdasar gender. Hanya untuk tingkat SD memang terlebih dahulu diajarkan dasarnya, yang mudah, dan terdekat dengan keseharian mereka. Guru yang mengajari pun bukan seorang ahli dalam bidang tertentu karena pada dasarnya pelajarannya hanya sekitar kegiatan sehari-hari di dalam rumah.

Dalam buku teks pelajaran kateika kelas 5-6 SD, tertulis dengan detail setiap pokok bahasan yang akan dilakukan. Di antaranya cara mencuci (bagaimana mencuci baju sesuai tulisan yang ada di label, mencuci kaos kaki, dll), cara menjemur, cara melipat baju, cara menjahit baju dengan mesin dan tangan, cara menyetrika yang benar dan efisien, cara menggunakan dan mencuci peralatan dapur, cara menyalakan dan membersihkan kompor, cara memasak sederhana (termasuk teknis bagaimana memegang pisau yang nggak membahayakan, mencuci sayuran, memilih beras berkualitas bagus, atau merebus telor), dan masih banyak yang lainnya.

Pengalaman lucu

Kebetulan saya punya pengalaman dikritik koki tempat kerja paruh waktu dulu lantaran cara saya memegang pisau dianggap salah dan berbahaya. Saya kaget karena pada umumnya orang Indonesia juga melakukan hal yang sama dengan yang saya lakukan. Menurut versi si koki, saat memegang benda yang akan diiris, ruas jari seharusnya ditekuk sehingga kuku nggak terlihat dan lebih aman karena meminimalisir biar nggak kena pisau.

Padahal di Indonesia mah jarinya nggak ditekuk kan, dibiarkan begitu saja. Tetapi, kalau orang yang pernah belajar memasak profesional biasanya ikut ditekuk, sih. Saya pernah lihat di MasterChef.

Gara-gara dikasih tahu soal itu saya jadi mengubah cara mengiris dengan pisau. Beberapa hari setelah kejadian itu, saat menonton acara memasak di TV Jepang, ternyata hampir semua orang Jepang di TV juga melakukan seperti yang koki saya bilang. Pengalaman berikutnya saat ada acara memasak KJRI bersama orang Indonesia dan orang Jepang, saya juga melihat teman-teman Jepang memegang pisau dan mengiris seperti yang dikatakan koki. Weh, kok bisa samaan, ya?

Usut punya usut, koki di tempat kerja menjelaskan kalau hal dasar seperti itu sudah diajarkan sejak SD dalam pelajaran kateika. Pantas saja bisa samaan. Katanya, selain memegang pisau dan mengiris, mencuci menjemur dan melipat baju juga menjadi bahasan yang menarik. Seolah-olah sudah menjadi hal umum, melipat kaos kaki di Jepang pun ada aturannya. Mungkin semacam rumus gitu, ya?

Saya langsung membayangkan betapa kerennya anak-anak di Jepang lantaran diajari pengetahuan dasar seperti itu sejak kecil. Mereka dididik untuk bisa mandiri dan beradaptasi dalam situasi apa pun. Hal ini dilakukan agar mereka bisa bertahan dalam segala kondisi dan pekewuh merepotkan orang lain. Saat dewasa kelak dan bisa melakukan segala pekerjaan rumah tangganya dengan baik, itu pertanda pelajaran kateika-nya berhasil dan bermanfaat.

Pelajaran PKK dalam kurikulum kita

Setuju nggak sih kalau pelajaran PKK ini ada dalam kurikulum dan diajarkan ke anak laki-laki dan perempuan kita di Indonesia? Atau malah nambah-nambahin pikiran saja, ya? Kurikulum kita sudah terlalu ribet, ngapain ditambah pelajaran menjahit segala, mungkin akan ada yang berpendapat demikian.

Padahal, pelajaran PKK mengajari keterampilan dasar yang saya yakin bakal diingat dan bermanfaat di seumur hidupnya. Toh, laki-laki dan perempuan seharusnya sama-sama bisa melakukan pekerjaan rumah tangga dasar seperti mencuci dan melipat bajunya sendiri, menjahit kancing bajunya sendiri yang lepas atau menambal celananya yang bolong, menyapu, mengepel, mencuci piringnya sendiri, atau memasak makanannya sendiri. Setuju, kan?

Masa iya anak sudah besar tapi bikin mi instan saja harus teriak-teriak minta tolong ibunya untuk dibuatkan? Atau bajunya masih dicucikan ibunya?

Sebenarnya tergantung masing-masing keluarga, apakah akan mengajarkan pekerjaan rumah tangga yang ringan ke anaknya atau nggak, sih. Akan tetapi, kalau pihak sekolah ikut andil mengajarkan ilmu dasarnya, nggak hanya orang tua, tentu akan lebih baik lagi hasilnya. Emak-emak juga bakal bahagia kalau anak laki-lakinya ikut bantu-bantu cuci piring.

Ilmu di sekitar kita saja, menanam padi misalnya, mungkin tak banyak orang paham kalau bukan berasal dari keluarga petani. Meski saya tinggal di desa, sebenarnya saya kurang paham bagaimana cara menanam padi. Kapan harus menyemai benih, menunggu berapa lama, kapan harus memberi pupuk, pupuk cair semprot atau pil, kapan memanennya, saya nggak paham betul. Malu ya, tapi faktanya memang seperti itu.

Coba deh tanyakan pada keponakan laki-laki yang sudah SMP atau SMA, apakah dia bisa menjahit celananya yang bolong? Mungkin ada, sih, ibu yang langsung memperbaiki dan nggak membolehkan anaknya menjahit sendiri. Pamali, katanya. Kalau saya pribadi sih, sebagai ibu, nggak bakal malu juga kalau anak laki-laki saya pintar menjahit celananya yang bolong dan memasak makanan kesukaan dia. Ah, itu kan keterampilan dasar untuk bekal hidupnya ke depan nanti.

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 November 2021 oleh

Tags: jepangkateikaMata Pelajaranpkk

Primasari N Dewi

Primasari N Dewi

Guru bahasa Jepang tapi suka drakor.

ArtikelTerkait

Juhachi Kippu: Cara Orang Jepang Keliling Negara Menggunakan Kereta

Nembak Kereta, Kelakuan Memalukan Orang Indonesia di Jepang

25 Mei 2023
Menangis di Stasiun Shinjuku, Stasiun Tersibuk di Dunia

Menangis di Stasiun Shinjuku, Stasiun Tersibuk di Dunia

24 Mei 2023
Pengalaman Jajan Kue Basah di Jepang Seperti Nagita Slavina (Unsplash)

Kayak Nagita Slavina, Ini Pengalaman Saya Jajan di Pasar Kue Basah di Jepang

22 Mei 2023
Rahasia Mahasiswa Non-Beasiswa Bertahan Hidup di Jepang

Rahasia Mahasiswa Non-Beasiswa Bertahan Hidup di Jepang

13 Mei 2023
5 Hal yang Harus Kamu Lakukan Ketika Menemukan Barang di Jepang

5 Hal yang Harus Kamu Lakukan Ketika Menemukan Barang di Jepang

30 April 2023
Shinkansen: Kereta Tercepat di Dunia yang Nyaman, tapi Nggak Cocok untuk Wisatawan Kantong Pas-pasan

Shinkansen: Kereta Cepat yang Nyaman, tapi Nggak Cocok untuk Wisatawan Kantong Pas-pasan

25 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
5 Rekomendasi Suvenir Pernikahan biar Nggak Berakhir di Tempat Sampah terminal mojok

5 Rekomendasi Suvenir Pernikahan biar Nggak Berakhir di Tempat Sampah

5 Drama Korea yang Sebaiknya Nggak Usah Ditonton terminal mojok

5 Drama Korea yang Sebaiknya Nggak Usah Ditonton

Kerja Jadi Admin Itu Tidak Semudah Kelihatannya terminal mojok.co

Kerja Admin Itu Nggak Semudah Kelihatannya

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Hidup di Pusat Kota Itu Nggak Selamanya Enak

Hidup di Pusat Kota Itu Nggak Selamanya Enak

oleh Nurul Fauziah
22 Mei 2023

Stasiun Malang Kotalama Menyisakan Sejarah dan Cerita Mistis  

Stasiun Malang Kotalama, Stasiun Peninggalan Kolonial Belanda yang Menyisakan Cerita Mistis

oleh Iqbal AR
25 Mei 2023

Terminal Purabaya Sidoarjo (Unsplash)

Persoalan Terminal Purabaya Sidoarjo di Tengah Kemegahannya

oleh Akbar Mawlana
28 Mei 2023

iPhone 11 masih worth it untuk 2023 (Unsplash)

iPhone 11 Bukan Tandingan Android Terbaru 2023

oleh Putri Safitri
23 Mei 2023

Rosalia Indah Adalah Sebaik-baiknya Teman Perjalanan Darat dari Palembang ke Bogor

Rosalia Indah, Sebaik-baiknya Teman Perjalanan Darat dari Palembang ke Bogor

oleh Aulia Syahfitri
24 Mei 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=lzHUMXKyXus

DARI MOJOK

  • Diburu Kolektor, Keris Bertahta Emas Zaman Majapahit Hadir di Jogja
  • Pariwisata Jogja di Titik Jenuh? Puspar UGM dan Pelaku Pariwisata Beri Solusi
  • ELSHESKIN Bawa Segudang Promo di Acara Yogyakarta x Beauty
  • Jerit Paguyuban Korban Tanah Kas Desa Candibinangun, Perkiraan Kerugian Capai Rp190 Miliar
  • Ada 48 Kebakaran di Jogja dalam 5 Bulan Terakhir, 1.800 Relawan Disiagakan
  • Ziarah Makam Mustafa Kemal Ataturk, Misteri Jasad Ditolak Bumi dan Bau Busuk 
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!