Selama menjadi seorang mahasiswa, saya bisa dibilang orang yang cukup aktif di kegiatan-kegiatan organisasi. Hampir di setiap kegiatan organisasi yang saya ikuti, saya selalu masuk dalam kepanitiaan. Maklum, mahasiswa yang aktif di kegiatan-kegiatan organisasi biasanya itu-itu saja. Hanya tugasnya saja yang beda di setiap kegiatan.
Saya hampir sudah pernah merasakan berada di semua divisi kegiatan. Saya pernah masuk divisi transportasi yang tugasnya mengantar jemput semua yang dibutuhkan untuk kegiatan, divisi perlengkapan yang tugasnya kebanyakan disuruh ngangkat galon, divisi dokumentasi yang tugasnya tidak perlu saya jelaskan lagi, dan saya juga pernah jadi ketua kegiatan. Semua divisi kegiatan punya cerita unik tersendiri. Dan di tulisan ini, saya akan bercerita tentang pengalaman saya saat menjadi panitia di divisi perlengkapan.
Dari namanya, divisi ini memang berhubungan dengan perlengkapan yang nantinya akan dibutuhkan saat kegiatan berlangsung. Dan tugasnya memang bisa dibilang yang paling capek dari semua divisi. Walaupun harus diakui semua panitia yang tergabung dalam divisi manapun pasti capek saat menjalankan kegiatan.
Orang-orang di divisi perlengkapan biasanya adalah laki-laki. Karena yang dikerjakan memang biasanya pekerjaan berat. Misalnya seperti yang saya tulis sebelumnya, ngangkat galon. Itu baru hal yang kecil. Kami bekerja kebanyakan menggunakan otot. Tapi jangan sekali-sekali bilang kalau kami kerja tidak pakai otak. JANGAN BOS!
Divisi perlengkapan biasanya bekerja dengan intens saat mendekati hari H kegiatan sampai dengan berlangsungnya kegiatan. Saat-saat seperti itu, panitia yang berada di divisi perlengkapan biasanya sedang sibuk-sibuknya.
Karena saya kuliah di jurusan Pendidikan, kegiatan yang kami lakukan biasanya adalah lomba. Kebetulan kami mengadakan lomba dari tingkat SD sampai universitas. Dan salah satu tugas kami adalah memasang baliho untuk promosi kegiatan lomba tersebut di jalan-jalan protokol.
Saat memasang baliho ini biasanya kami akan melakukannya saat malam hari. Alasannya jelas—tidak panas, tidak mengganggu jadwal kuliah, dan yang paling penting tidak ada yang melihat.
Kami akan mulai pemasangan baliho saat kendaraan yang lalu lalang semakin sepi. Biasanya jam 10 keatas. Di saat itu lah kami akan mulai bekerja. Biasanya kami akan berkolaborasi dengan divisi lain. Divisi transportasi yang mengantarkami ke titik pemasangan baliho dan juga divisi dokumentasi yang bertugas mendokumentasikan pekerjaan kami.
Panitia dari divisi dokumentasi harus ada yang ikut—wajib. Minimal ada satu orang yang memegang kamera. Atau setidaknya, kami dikasih pegang kamera. Begini-begini, kami juga butuh di dokumentasi. Biar muka kami muncul saat pemutaran video di penutupan kegiatan.
Tak jarang kami menyelasaikan pekerjaan kami saat lewat tengah malam. Apakah kami pulang ke kos-kosan? Tidak sama sekali. Selama kegiatan berlangsung, sekretariat jurusan adalah rumah kami. Kami hampir pasti selalu menginap di sekre jurusan setiap malam.
Ketika panitia lain datang ke kampus dengan wajah cerah, wangi, dan sudah siap tebar pesona, kami baru bangun. Bahkan ada yang tidak tidur sama sekali. Main game semalaman.
Pantitia dari divisi konsumsi—yang biasanya perempuan—adalah partner terbaik dari divisi perlengkapan. Mereka yang selalu menyiapkan logistik untuk kami. Karena bekerja tanpa logistik itu berat, boi. Dan sudah aturan tidak tertulis, konsumsi dari divisi perlengkapan itu harus lebih berkualitas dari panitia lain.
Kalau konsumsi panitia lain adalah nasi telur, dari divisi perlengkapan harus nasi ayam. Kalau panitia lain makannya hanya satu kali sehari, divisi perlengkapan harus tiga kali. Pagi disediakan roti dan juga susu, siang makan berat, malam apalagi. Kami cinta divisi konsumsi.
Selain dari divisi konsumsi, kami juga berkawan baik dengan bendahara. Yang biasanya perempuan. Yang selalu pegang uang. Yang kalau sudah masalah pengeluaran, hitung-hitungannya tidak ada tanding. Pengeluaran seribu perak tetap masuk dalam nota. Dan memang sudah seharusnya seperti itu.
Kalau malam, ada kalanya divisi konsumsi tidak sempat menyediakan makan. Nah, bendaharalah yang harus merelakan uang kas untuk dibelikan makanan. Dan kalau sedang baik, biasanya akan dikasih uang lebih untuk beli kopi dan juga rokok.
Divisi perlengkapan sepertinya adalah divisi pertama saya saat menjadi panitia kegiatan di kampus. Dan untuk orang yang tidak terlalu komunikatif, divisi ini memang paling pas. Tidak perlu banyak bacot. Langsung kerja, kerja, kerja. Tapi tetap, harus pakai otak. (*)