Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pak Menteri, Tolong Beri Imbauan Rektor untuk Nurunin UKT Semester Ganjil Nanti!

Moh Rivaldi Abdul oleh Moh Rivaldi Abdul
3 April 2020
A A
Pak Menteri, Tolong Beri Imbauan Rektor untuk Nurunin UKT Semester Ganjil Nanti!
Share on FacebookShare on Twitter

Jika ada orang yang tak sekolah, maka orang itu tak berdosa. Tak boleh dong mengatakan orang yang tak sekolah sebagai orang yang berdosa, kan? Sebab itu bukan dosanya, tapi dosa pemerintah.

Saya bukan tipe rakyat yang suka nyalahin pemerintah. Namun, bukankah kebenarannya memang gitu? Jika ada rakyat yang ingin sekolah, tapi malah nggak bisa sekolah, itu dosa pemerintah. Yang bilang gitu bukan saya, tapi Buya Hamka. Saya mah cuma ikutan saja.

Kata Buya Hamka begini, “Melalaikan pendidikan dan pengajaran bagi rakyat adalah dosa yang paling besar bagi suatu pemerintahan. Suatu pemerintahan wajib menyediakan pendidikan yang cukup bagi rakyatnya, sejak dari tingkat pertama, sampai kepada tingkat menengah, dan yang tinggi.”

Kenapa pemerintah bisa berdosa? Ya, jawabannya sederhana, sih. Pasalnya, menyediakan pendidikan bagi rakyat adalah kewajiban pemerintah. Oleh karena itu pemerintah wajib mengupayakan ketersediaan sekolah, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi.

Apakah hanya sampai menyediakan sekolah saja? Oh, tentu tidak. Ada sekolah yang bagus, tapi rakyat tak bisa sekolah, itu sama saja dengan tak ada sekolah, kan? Ada Perguruan Tinggi yang bagus, tapi UKT-nya muahal buanget untuk ukuran rakyat biasa. Itu sama saja, kan? Akhirnya banyak rakyat yang nggak sanggup menjangkaunya. Jadi, pemerintah tidak cukup sekadar menyediakan bangunan fisiknya saja, tapi juga harus memastikan bahwa rakyat mampu menikmatinya.

Oleh karena itu, dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab V Pasal 12 Poin d dijelaskan, “Mendapat biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mempu membiayai pendidikannya.”

“Ah, pemerintah sudah memberikan beasiswa, kan?”

Hmmm, iya, sih. Akan tetapi yang perlu diingat, beasiswa baru bisa menyentuh sebagian kecil rakyat saja. Sangat banyak anak-anak kurang mampu yang kuliah dengan perjuangan mati-matian orang tuanya. Intinya, dosa besar pemerintah seolah masih teringankan oleh keringat orang tua yang mati-matian cari uang untuk menyekolahkan anaknnya.

Baca Juga:

Nyambi Jadi Ojol Adalah Realita Kerasnya Hidup Mahasiswa yang Tertekan oleh Mahalnya UKT

Mahasiswa Kelas Menengah: Tidak Miskin Menurut Data, Tetap Sengsara Menurut Realitas

Jadi Pak Nadiem, kalau dulu banyak ojol yang Bapak bantu, sekarang Bapak yang dibantu ojol, loh. Sebab, banyak dari ojol itu yang berjuang cari uang untuk menyekolahkan anaknya. Dan itu tak lain seolah untuk meringankan dosa Bapak sebagai bagian dari pemerintah yang bertanggung jawab dalam masalah pendidikan.

Apalagi kita tahu bahwa pandemi virus corona ini tak hanya menganggu kesehatan jasmani rakyat Indonesia, tapi juga menganggu kesehatan ekonomi rakyat Indonesia. Kita tahu bahwa ini adalah masa-masa sulit bagi banyak orang yang tidak punya privilege bekerja dari rumah.

Perjuangan tersebut bukan sekadar untuk mengisi perut hari ini, bukan sekadar untuk bayar cicilan kredit. Namun, keringat mereka juga untuk menyekolahkan anaknya, untuk bayarin UKT kuliah anaknya yang muahal buanget. Lantas, apa ini bukan masalah, Pak? Apalagi di tengah pandemi seperti ini.

Saya tak akan meminta Pak Menteri untuk menghibahkan gajinya. Toh itu tak akan cukup untuk meringankan beban UKT mahasiswa Indonesia. Di tengah pandemi ini, jika Bapak peduli para orang kurang mampu yang menyekolahkan anaknya di Perguruan Tinggi, tolong beri imbauan para rektor di Perguruan Tinggi untuk menurunkan UKT semester ganjil nanti. Ya kalau bisa sampai 50%, sih, kami bersyukur banget.

Namun, kalau Pak Menteri merasa tidak sanggup memberi imbauan, tolong sampaikan saja pada Ibu Menteri Keuangan supaya merancang subsidi untuk meringankan UKT mahasiswa di tengah pandemi. Ah, kalau Ibu Menteri ternyata juga merasa tidak bisa, tolong titip salam ke Pak Presiden untuk bikin kebijakan yang meringankan beban kami membayar UKT di semester ganjil nanti. Bapak pasti tahu kan kondisi ekonomi rakyat saat ini?

Namun kalau tak bisa lagi? Ah, sudahlah. Setidaknya saya sudah berusaha teriak, berdakwah, dan mengingatkan pemerintah bahwa di tengah pandemi ini, beban UKT kuliah penting untuk diringankan. Ya, itu pun kalau pemerintah peduli.

BACA JUGA Pak Jokowi, Selain UN, Skripsi Juga Harusnya Ditiadakan Tahun Ini atau tulisan Moh. Rivaldi Abdul lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 April 2020 oleh

Tags: pandemi coronaUKT
Moh Rivaldi Abdul

Moh Rivaldi Abdul

Alumni S1 PAI IAIN Sultan Amai Gorontalo.

ArtikelTerkait

Dosen yang Jarang Ngajar, Nggak Pernah Koreksi Tugas, Plus Pelit Nilai Sebenarnya Minta Diapain sih? youtube, UKT

Bayar UKT Mahal, tapi Dosen Nyuruh Mahasiswa Belajar dari YouTube, Logikanya di Mana sih?

26 Maret 2024
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa?

15 Mei 2020
Dilema Tukang Tembak Thermo Gun_ Kemakan Hoaks atau Tidak, Sama-sama Susah MOJOK.CO

Dilema Tukang Tembak Thermo Gun: Kemakan Hoaks atau Tidak, Sama-sama Susah

25 Juli 2020
Persahabatan Tom dan Jerry yang Sering Disalahartikan sebagai Pertikaian Abadi Menghitung Pendapatan Kucing Kampung di Tengah Pandemi Corona

Menghitung Pendapatan Kucing Kampung di Tengah Pandemi Corona

16 April 2020
Bayar UKT ITB Pakai Pinjol Itu Miris dan Jelas Tidak Bisa Dimaklumi, Niatnya Mencerdaskan Bangsa atau Menyengsarakan Rakyat nih?

Bayar UKT ITB Pakai Pinjol Itu Miris dan Jelas Tidak Bisa Dimaklumi, Niatnya Mencerdaskan Bangsa atau Menyengsarakan Rakyat nih?

27 Januari 2024

Menebak Alasan Orang yang Pakai Masker tapi Maskernya Dibuka

8 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.