Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Bukannya Malas, Orang Indonesia Memang “Dipaksa” Nggak Suka Jalan Kaki

Kenia Intan oleh Kenia Intan
3 Desember 2024
A A
Bukannya Malas, Orang Indonesia Memang “Dipaksa” Nggak Suka Jalan Kaki Mojok.co

Bukannya Malas, Orang Indonesia Memang “Dipaksa” Nggak Suka Jalan Kaki (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di media sosial berseliweran hasil riset yang menunjukkan orang Indonesia malas jalan kaki. Menurut data penelitian Universitas Stanford, Indonesia menjadi negara dengan aktivitas berjalan kaki terendah. Penelitian itu melibatkan 717.000 orang dari 111 negara. 

Berdasar catatan tersebut, rata-rata orang Indonesia berjalan kaki hanya melangkah 3.513 langkah per hari. Catatan itu jauh dari rata-rata global yang mencapai 5.000 langkah. Angka ini menjadikan Indonesia berada di posisi paling bawah setelah Malaysia (3.963 langkah) dan Saudi Arabia (3.807). 

Ketika membaca hasil riset yang berseliweran di medsos itu, saya sontak menengok smartband yang saya gunakan. Benar saja, sehari-hari saya tidak sampai menyentuh 3.000 langkah. Satu-satunya capaian langkah saya melampau rata-rata global adalah ketika nonton konser. Di momen itu, catatan langkah kaki bisa mencapai belasan ribu. 

Trotoar bukan milik pejalan kaki

Menurut hasil riset itu, ada beberapa alasan yang membuat rata-rata berjalan kaki orang Indonesia bisa begitu rendah. Salah satunya, fasilitas trotoar yang kurang memadai dan buruknya infrastruktur transportasi umum. 

Saya sepenuhnya setuju dengan alasan itu. Saya pernah merantau di Jakarta. Mobilitas saya sehari-sehari memang terbantu oleh transportasi umum yang lumayan lengkap dan terintegrasi. Namun, mengakses transportasi umum itu tidaklah mudah. Ambil contoh saya ingin ke stasiun KRL dari kosan, saya tetap akan memilih menggunakan ojek daripada jalan kaki. 

Sebenarnya, bisa saja saya naik angkot atau jalan kaki menuju stasiun KRL itu. Namun, saya enggan melakukannya setiap kali melihat jalanan dan trotoar menuju stasiun KRL. Kadang saya bingung harus jalan di mana karena trotoar penuh dengan pedagang kaki lima dan motor terparkir. Saya tekankan, penuh di sini benar-benar penuh sehingga satu-satunya ruang bagi pejalan kaki hanyalah satu petak trotoar sempit. Itu pun harus berbagi dengan pejalan kaki lain. 

Ketika pindah ke Jogja, catatan rata-rata jalan kaki saya juga tidak mengalami peningkatan. Saya lebih sering menggunakan kendaraan pribadi untuk mobilitas sehari-hari. Alasannya sederhana saja, tempat-tempat yang saya tuju sulit dijangkau oleh transportasi umum. Sudah jadi rahasia umum, transportasi publik di berbagai daerah tidak lebih  memadai dan terintegrasi daripada Jakarta. Memang sih ada TransJogja yang sudah menjangkau jalan-jalan besar di Yogyakarta. Hanya saja, transportasi publik itu tidak memiliki bus atau kendaraan pengumpan yang memungkinkan mengjangkau area yang lebih pelosok. Intinya, menggunakan transportasi umum di Jogja bakal menguras energi dan waktu.

Jalan kaki tidak lebih aman daripada mengendarai kendaraan

Banyak orang menganggap, jalan kaki jauh lebih aman daripada mengendarai kendaraan. Saya jelas tidak setuju dengan pernyataan itu. Apalagi kondisi kebanyakan trotoar di Indonesia yang bobrok.

Baca Juga:

Derita Pejalan Kaki di Surabaya: Sudah Dipanggang Matahari, Masih Tak Punya Ruang untuk Menapak Kaki

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Sangat jarang ada trotoar yang mulus, kebanyakan berlubang dan tidak rata. Bahkan, kalian juga harus berhati-hati terhadap kendaraan yang melintas. Bukan tidak mungkin kalian diseruduk oleh motor ugal-ugalan yang berupaya menghindari jalan macet. 

Sudah capek, masih harus menghadapi catcalling

Mungkin pengalaman mendapat catcalling ini lebih dekat kepada perempuan  yang jalan kaki. Catcalling bisa terjadi di mana saja, bahkan di tengah situasi ramai dan siang terang benderang, perempuan pejalan kaki bisa mendapat perlakuan kurang menyenangkan ini. Benar-benar bikin nggak nyaman. 

Bayangkan saja, kalian harus berebut ruang di trotoar, menghadapi pengendara sepeda motor yang ugal-ugalan, masih harus menghadapi catcalling. Ya wajar saja sih kalau angka pejalan kaki di Indonesia begitu rendah. Saya sih ya mending menggunakan kendaraan pribadi atau jasa kendaraan online, nggak capek, lebih cepat, dan terkadang jauh lebih aman. 

Penulis: Kenia Intan
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Nasib Pejalan Kaki di Jogja Begitu Menyedihkan, Dipaksa Bertarung Melawan para Perampok Trotoar

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Desember 2024 oleh

Tags: Indonesiajalan kakipejalan kakitrotoar
Kenia Intan

Kenia Intan

ArtikelTerkait

Komentar Jelek Pejabat Bikin Hidup Orang Indonesia Tambah Suram Mojok.co

Komentar Jelek Pejabat Bikin Hidup Orang Indonesia Tambah Suram

25 Maret 2025
Aktor Indonesia yang Bikin Kamu Pengin Selingkuh dari Nicsap dan Reza Rahadian Part 1 terminal mojok

Aktor Indonesia yang Bikin Kamu Pengin Selingkuh dari Nicsap dan Reza Rahadian Part 1

11 November 2021
4 Perbedaan Wisuda di Jepang dan Indonesia Terminal Mojok

4 Perbedaan Wisuda di Jepang dan Indonesia

20 April 2022
Jersey Klub Lokal Indonesia Itu Murah kok, asal Kerja di London

Jersey Klub Lokal Indonesia Itu Murah kok, asal Kerja di London

25 Mei 2023
5 Tanda Lebaran Sudah Dekat di Cikarang Terminal Mojok

Cikarang, Kota yang Tidak Ramah Pejalan Kaki

9 Maret 2023
Betapa Pentingnya Megawati bagi Indonesia

Betapa Pentingnya Megawati bagi Indonesia

5 Juni 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.