Bagi sebagian orang, hobi yang pada usia dewasa dilakukan, ibarat menghidupkan kembali kenangan semasa kecil. Dalam persoalan ini, bagi saya, merakit sekaligus mengoleksi gunpla adalah salah satunya. Sebab, saat kecil, saya belum mampu untuk membeli mainan mahal ini. Mau minta ke orang tua pun nggak bisa karena harganya terlampau mahal.
Itulah kenapa, ketika sudah bekerja dan menghasilkan uang sendiri, jadi momen yang paling tepat untuk membalaskan dendam memori di masa anak-anak yang belum tuntas itu. Yakni, membeli gunpla model apa pun yang diinginkan, merakitnya, dan memandangnya sesuka hati.
Persoalannya, nggak sedikit orang yang mempertanyakan maksud dan tujuan dari hobi ini. Nggak peduli mau balas dendam atau apa pun alasannya, ketika melihat gunpla yang menurut mereka biasa saja, pernyataan template non-empati yang terucap mesti, “Lha, udah gede, ngapain ngoleksi robot-robotan begini? Bisa dipakai juga nggak. Cuma bisa dipajang sama diliatin doang. Mending investasi apa, kek.”
Eits. Tunggu dulu. Untuk menjawab pernyataan serampangan ini, diperlukan ketenangan, kedewasaan, dan nggak baper. Tinggal jelaskan bahwa merakit sekaligus mengoleksinya juga punya potensi sebagai investasi dan peluang bisnis.
Oke. Saya akan mulai mengurutkan dari hal yang sederhana, tapi sering kali disepelekan.
Pertama, dus gunpla adalah sesuatu yang punya nilai jual
Dengan segala dimensinya, mau yang kecil atau besar, sebagian orang menilai bahwa dus gunpla hanya penghias. Namun, tidak bagi para perakit atau kolektornya.
Dusnya adalah benda yang cukup fundamental. Peminatnya banyak. Mereka biasa bernegosiasi melalui forum yang tersebar di media sosial. Lantas, apa fungsi dus tersebut? Di antaranya, bisa untuk mengemas “robot-robotan” ini saat ingin dijual kembali biar nggak bodong-bodong amat. Tentu saja antara dus dan gunpla harus sesuai. Jadi, jika di kemudian hari ada kolektor yang berminat, bisa dijual kembali dengan harga yang sudah disepakati.
Kedua, kerangka bagian dari bodi gunpla bukanlah sampah
Jika bisa mengolahnya, lagi-lagi bisa menjadi barang yang punya nilai jual tinggi. Apalagi saat dipadupadankan dengan kreativitas. Tidak sedikit perakitnya, alih-alih membuang kerangka tersebut, justru dirakit sampai membentuk gunpla itu sendiri. Dan tentu saja hasilnya bisa dijual kepada peminat atau para kolektor. Jangan salah, meski hanya terbuat dari kerangka, harga minimalnya mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu, Bos!
Memang agak sulit. Namun, jika terus diasah, akan jadi investasi yang cukup menggiurkan, bukan?
Ketiga, jual-beli gunpla second, bagian bodi patah yang masih berharga, hingga diorama
Sama seperti benda atau mainan lainnya, gunpla second pun tetap bisa diperjualbelikan. Mau dalam kondisi utuh, lengkap dengan dusnya. Atau kondisinya tidak lagi 100 persen. Pasti ada peminatnya. Bahkan, selalu ada yang berminat. Soal harga, tentu akan menyesuaikan kondisi gunpla tersebut.
Selain itu, jangan salah, per bagian bodi pun masih laris jika dijual. Istilah yang biasa digunakan adalah dummy. Mau hanya bagian tangan, kepala, kaki, perlengkapan senjata, jika sudah tidak dibutuhkan, bisa dijual kepada peminat atau kolektor gunpla. Salah satu fungsinya, bisa dipakai untuk keperluan diorama (miniatur).
Saat perakit gunpla sudah bermain diorama, biasanya akan satu paket dengan mengikuti berbagai pameran atau kontes. Dalam acara tersebut, untuk pemilik diorama terbaik akan ada reward tertentu. Ya, minimal sertifikat atau gunpla. Namun, bukan itu poinnya.
Jika bisa memaksimalkan potensi tersebut, boleh jadi akan berlanjut kepada tawaran untuk pengerjaan diorama bagi para kolektor gunpla lainnya. Belum lagi soal pengambilan foto untuk diorama tersebut. Hasilnya, sangat mungkin untuk dikomersilkan.
Dari peluang dan potensi yang sudah dijabarkan, merakit sekaligus mengoleksi gunpla bukan lagi soal mainan yang hanya bisa dipajang, dipandang, dan sewaktu-waktu akan usang. Lebih dari itu, mengoleksi gunpla justru punya potensi untuk menghasilkan pundi-pundi. Juga sebagai investasi yang hasilnya bisa dinikmati di masa mendatang.