Gunung di Korea Selatan, Dulu Jadi Lahan Istana dan Rumah Ibadah, Sekarang Jadi Tempat Melepas Lelah – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Luar Negeri

Gunung di Korea Selatan, Dulu Jadi Lahan Istana dan Rumah Ibadah, Sekarang Jadi Tempat Melepas Lelah

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
17 Juli 2021
0
A A
Gunung di Korea Selatan, Dulu Jadi Lahan Istana dan Rumah Ibadah, Sekarang Jadi Tempat Melepas Lelah terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu saya ikut kelas bahasa Korea gratis selama sepekan. Kelas bahasa Korea ini diadakan lewat grup Telegram dengan dua pengajar sukarela. Salah satu materi yang disampaikan adalah soal hobi. Dalam materi yang dipaparkan lewat Power Point dan rekaman audio, dijelaskan bahwa secara statistik, sebanyak 9 persen masyarakat di Korea Selatan punya hobi naik gunung.

Ketika membaca data statistiknya, saya langsung teringat beberapa acara televisi Korea Selatan yang juga melibatkan aktivitas mendaki gunung. Dalam RUN BTS, naik gunung sering kali dijadikan hukuman bagi kelompok yang kalah saat main gim. BTS juga pernah secara sukarela naik gunung di acara In The Soop dan Bon Voyage. Begitu juga Treasure yang pernah naik gunung demi belajar di kuil di Korea Selatan dalam acara Treasure Map.

Rupanya, gunung nggak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Korea Selatan. Korea Selatan adalah negara dengan banyak gunung dan dataran tinggi. Wilayah seluas 100.210 kilometer persegi tersebut punya morfologi tanah yang nggak rata. Sebanyak dua per tiga wilayahnya berupa wilayah pegunungan. Gunung sejak awal punya peran sentral di zaman kerajaan di Korea hingga saat ini. Bangunan-bangunan vital bagi pemerintahan dan ibadah, seperti istana dan kuil banyak yang berlokasi di dekat gunung, seperti istana Changdeokgung di dekat gunung Bugaksan, kuil Seokguram di lereng Gunung Tohamsan, dan kuil Haeinsa di lereng Gunung Gayasan. Lagu kebangsaan Korea Selatan, “Aegukga”, juga melibatkan gunung di dalah satu liriknya.

Awal mula kegemaran masyarakat Korea Selatan dalam mendaki gunung nggak bisa ditetapkan secara akurat. Seperti yang dikemukakan oleh Park Wonsik dalam artikel Upwards & Onward: From Challenges to Mode of Leisure, ada banyak pendapat yang saling berseberangan mengenai penetapan asal muasal aktivitas yang sangat digemari oleh masyarakat Korea Selatan ini. Terdapat anggapan bahwa kelompok pertama yang memopulerkan pendakian adalah para pemburu yang sering turun ke lembah untuk berburu dan naik ke gunung untuk memeriksa cuaca. Naik-turun gunung yang dilakukan oleh para penganut kepercayaan untuk melakukan ritual pun menjadi salah satu pendapat lain yang cukup populer. Mazhab lain meyakini bahwa para anggota Hwarang, yaitu kelompok pendekar muda di era Kerajaan Silla yang pertama kali menciptakan kebiasaan naik gunung guna berlatih dan menajamkan kemampuan bela diri yang mereka miliki. Ada pula yang berpendapat bahwa para biksu Buddha yang tinggal di gunung semasa zaman Tiga Kerajaan yang seharusnya disepakati menjadi leluhur yang menghadirkan kegiatan naik gunung sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Korea Selatan. Siapa pun pemrakarsanya, yang jelas mereka sudah berjasa dalam menciptakan gaya hidup yang menyehatkan buat masyarakat Korea.


Kemudian di masa Dinasti Joseon, semakin banyak masyarakat Korea yang naik gunung dengan berbagai alasan seperti kepentingan militer, pendidikan, dan politik. Para leluhur Korea di zaman itu meyakini bahwa mendaki gunung memiliki filosofi tersendiri, yaitu untuk mendisiplinkan pikiran. Sementara itu di zaman modern, gunung menjadi tempat bersantai dan berlibur. Masyarakat Korea Selatan, terutama kaum urban yang sehari-harinya berkutat dengan pekerjaan, menghabiskan hari dengan terkurung di dalam ruang kerja, dan perjalanan pulang ke rumah yang dikelilingi oleh gedung-gedung pencakat langit menganggap gunung sebagai tempat melepas penat. Kawasan gunung yang masih asri dapat sejenak menghilangkan beban pikiran dan tuntutan pekerjaan dari pikiran mereka. Mungkin karena inilah para idol juga ikutan naik gunung karena sehari-harinya pusing dikelilingi dinding ruang latihan atau ruang rekaman.

Nggak cuma penduduk usia kerja, para orang tua pun tak mau kalah untuk ikut mendaki gunung. Malah, rata-rata pendaki yang rutin naik gunung berusia 50 tahunan. Nggak adanya keluarga yang mengurus membuat mereka seorang dirilah yang harus memedulikan kesehatan. Olahraga dan bertemu dengan teman-teman yang sama-sama menggemari kegiatan naik gunung menjadi salah satu usaha mencegah penyakit-penyakit yang mungkin menghinggapi tubuh mereka yang kian merenta.

Jalur pendakian di banyak gunung di Korea Selatan nggak pernah sepi dari pengunjung. Ratusan bahkan ribuan anak tangga dipijak setiap harinya untuk membawa sang pendaki sampai ke puncak. Gunung-gunung ini bahkan bisa dikatakan sama ramainya dengan stasiun kereta api bawah tanah di Korea Selatan tiap jam sibuk. Pemerintah Korea Selatan menyadari betul tingginya animo masyarakat dalam melakukan kegiatan mendaki gunung. Gunung-gunung di Korea Selatan telah terfasilitasi dengan anak tangga yang dilengkapi dengan pegangan serta pembatas untuk menjaga keselamatan para pendaki.

Selain jadi destinasi olahraga dan wisata, gunung juga menyimpan banyak kekayaan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Korea Selatan. Contohnya dalam drama, Go Bok-shil yang dulunya tinggal di gunung kerap mencari ginseng liar di gunung di dekat rumahnya. Di dunia nyata, masyarakat Korea juga sering naik gunung untuk mengumpulkan yaksu, atau air yang dipercaya sebagai media penyembuhan, dan namul, atau tanaman herbal yang tumbuh di gunung. Gunung dan bukit menyimpan banyak sumber daya yang membantu meningkatkan perekonomian rakyat, khususnya obat-obatan herbal bernilai tinggi, seperti ginseng dan mugwort.

Masyarakat yang mencari sumber daya di gunung umumnya nggak memerlukan peralatan lengkap. Kadang mereka naik gunung hanya beralaskan sandal jepit. Ini disebabkan oleh tinggi mayoritas bukit di Korea Selatan yang cukup rendah dan mudah untuk ditaklukkan karena hanya ada sebanyak 15 persen gunung di Korea Selatan yang memiliki tinggi lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut, sementara sebanyak 65 persen sisanya nggak lebih dari 500 meter.

Gunung telah berperan banyak dalam kehidupan masyarakat Korea Selatan, sejak dulu, kini, dan nanti. Terlebih saat pandemi Covid-19 berlangsung yang memaksa warga Korea Selatan nggak bisa berkelana jauh untuk liburan serta harus terus meningkatkan daya tahan tubuh, mendaki gunung menjadi salah satu alternatif olahraga dan penjernih pikiran.

BACA JUGA Apa Salahnya kalau ‘Butter’ BTS Diputar di Final Euro 2020? dan tulisan Noor Annisa Falachul Firdausi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: Gaya Hidup TerminalhobiKorea Selatannaik gunungrekreasi
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Lulusan Sosiologi. Sering disangka mahasiswa Bahasa Korea. Pernah menang random play dance dan meme K-Pop.

Artikel Lainnya

Yeom Bersaudara 'My Liberation Notes' dan Fenomena N-po Generation Terminal Mojok

Yeom Bersaudara ‘My Liberation Notes’ dan Fenomena N-po Generation di Korea Selatan

18 Mei 2022
Entry Grade Gundam: Jenis Gunpla Paling Cocok buat Pemula

Entry Grade Gundam: Jenis Gunpla Paling Cocok buat Pemula

12 Mei 2022
7 Tips Traveling ke Korea Selatan Terminal Mojok

7 Tips Traveling ke Korea Selatan

10 April 2022
3 Jenis Kartu Transportasi yang Perlu Kamu Ketahui untuk Bekal Jalan-jalan di Korea Selatan Terminal Mojok

3 Jenis Kartu Transportasi yang Perlu Kamu Ketahui untuk Bekal Jalan-jalan di Korea Selatan

29 Maret 2022
Mengenal Taereung, Pencetak Legenda Olahraga Korea Selatan

Mengenal Taereung, Pencetak Legenda Olahraga Korea Selatan

28 Maret 2022
8 Perbedaan Kebiasaan Sehari-hari Orang Korea dan Jepang Terminal Mojok

8 Perbedaan Kebiasaan Sehari-hari Orang Korea dan Jepang

27 Maret 2022
Pos Selanjutnya
Tas dari Wadah Shuttlecock Adalah Tas Terkeren yang Pernah Saya Miliki terminal mojok

Tas dari Wadah Shuttlecock Adalah Tas Terkeren yang Pernah Saya Miliki

Terpopuler Sepekan

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

14 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

6 Mei 2022
Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

11 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022

Dari MOJOK

  • KKN di Desa Penari Hingga Elon Musk yang Ditemui Jokowi
    by Ali Ma'ruf on 18 Mei 2022
  • Mengenang Kebesaran Raja-raja Jawa di Pajimatan
    by Syaeful Cahyadi on 18 Mei 2022
  • Kementerian PPPA Minta UGM Bantu Buat Aturan Turunan UU TPKS
    by Yvesta Ayu on 18 Mei 2022
  • Dubes Palestina: Perjuangan Melawan Israel Dilanjutkan Anak-anak Muda
    by Arif Hernawan on 17 Mei 2022
  • Piala Dunia, Ketakutan Romo Sindhu di Usianya yang ke-70
    by Yvesta Ayu on 17 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In