Hujan bikin orang goblok yang selama ini tersembunyi jadi terlihat terang benderang
Ada yang pernah bilang seperti ini: media sosial nggak bikin orang goblok. Tapi, mengekspos orang-orang goblok yang selama ini tersembunyi.
Saya cukup setuju pada hal itu, karena, kadang, beberapa hal akan terlihat kulit aslinya jika kondisinya tepat. seperti musim hujan yang akan datang sebentar lagi, semoga.
Setelah kemarau cukup panjang, akhirnya hujan mulai tiba di berbagai daerah. Sekarang, setiap sore di daerah saya saja hampir pasti hujan. Dan saya rasa musim hujan seperti kali ini menjadi kabar baik bagi banyak orang terutama petani yang tanamannya sangat membutuhkan air.
Namun, kabar baik bagi satu orang, terkadang jadi kabar buruk untuk orang lain. Bagi pengguna jalan, musim hujan justru jadi momok. Beberapa masalah yang akan saya sebutkan di bawah, jadi makin terlihat saat musim hujan datang. Apa saja?
Daftar Isi
Jalanan berlubang
Di musim kemarau, kita mungkin nggak begitu bermasalah dengan jalan berlubang. Tetap bermasalah sih, wong jalan rusak. Cuman, kadar kejengkelan kita nggak setinggi saat musim hujan.
Begini. Jalan berlubang yang biasa dengan mudah kita hindari ini jadi susah dilihat saat tergenang air hujan. Bagi yang berkendara saat hujan, mereka nggak sempet melihat lubang. Wong ketutup air, plus fokus mereka terganggu saat hujan.
Saya pun sudah pernah mengalaminya. Jatuh, sih, enggak. Tapi, dua kali menerjang lubang karena tergenang, dua kali juga motor saya harus masuk bengkel dan menguras tabungan hampir 2 juta-an. Bukan main kalau udah kena masalah ini, ancamannya kalau nggak nyawa ya tabungan. Sama-sama serem!
Pengendara lain yang ngebut nggak ngotak pas hujan
Apa yang lebih goblok dan menyebalkan ketimbang pengendara ngebut? Betul, pengendara ngebut saat hujan.
Entah kenapa, saya rasa, sebagian pengendara secara tiba-tiba kehilangan otaknya ketika hujan. Lah wong sudah hujan bukannya berhenti untuk berteduh atau memakai jas hujan, mereka malah seperti dicambuk Tuhan untuk gas pol dan semakin dekat dengan sakaratul maut.
Bukan hanya berbahaya bagi mereka, tapi juga bagi kami pengendara lain. Jalanan sudah licin, harus fokus biar nggak kena jalan yang berlubang, ditambah harus ketar-ketir menghadapi pengendara yang kebut-kebutan saat hujan.
Goblok!
Spakbor motor yang pendek saat hujan jadi donatur dosa paling banyak untuk pemiliknya
Saya termasuk orang yang jarang sekali mengumpat. Namun, kalau sudah musim hujan dan sedang berkendara dengan motor di jalan raya, mungkin umpatan saya bisa langsung berlipat-lipat lebih banyak. Bukan tanpa alasan, sekarang banyak pengendara yang motornya dimodifikasi nggak jelas. Bukannya jadi bagus, malah mengurangi fungsi yang seharusnya.
Misalnya saja yang akan saya bahas kali ini adalah spakbor belakang motor. Saya nggak tahu, apakah di daerah kalian juga sama. Tapi, banyak sekali anak muda di sini terutama yang motornya keren seperti motor trail atau motor-motor matic yang lagi tren di anak muda, nggak jarang mereka sengaja mencopot spakbor belakang.
Mungkin biar terlihat lebih keren atau apa, tapi yang jelas itu benar-benar memungkinkan mereka menerima doa buruk dari kami pengendara motor yang berotak.
Kalau musim hujan, motor-motor goblok itu membuat air bahkan lumpur di jalanan akan mengenai pengendara lain yang berada di belakangnya. Ke muka saya juga pernah! Nggak cuma itu, pengendara goblok lain juga sepertinya nggak memikirkan, kalau mereka berjalan dengan kecepatan tinggi di tengah genangan air, cipratan air itu akan mengenai pengendara lain di sekitarnya.
Etikanya itu lho, nol!
Jujur saja, ketika ada genangan saat saya berkendara dan samping kanan-kiri ada pengendara motor lain, yang saya lakukan adalah sedikit memperlambat atau setidaknya membuat mereka nggak terkena cipratan air di jalan yang kotor karena saya. Etikanya seperi itu. Bukan malah tancap gas, yang samping kena, yang belakang apalagi.
Begitulah musim hujan dari sudut pandang pengguna jalan. Sekali lagi, ini bukan karena musim hujannya, tapi lebih ke masalah lain yang nggak cocok untuk tetap ada di saat hujan. Misalnya tadi jalan yang berlubang, saya kira ada “cara” lah, ya, agar nggak berbahaya buat pengguna jalan, serta untuk pengendara sekaligus pemilik motor-motor goblok yang saya rasa harus meletakkan kembali otaknya di tempat yang seharusnya.
Dan hujan, sebagaimana media sosial, mengekspos orang-orang goblok yang selama ini tersembunyi.
Penulis: Muhammad Mundir Hisyam
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Sejarah Ringroad Jogja yang Kini Sudah Berubah Nama