Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Musik

Musik Hardcore dan Memori Pedih di Perlintasan Kereta Api. Kencan Amburadul #14

Jevi Adhi Nugraha oleh Jevi Adhi Nugraha
14 Februari 2021
A A
flanella

musik hardcore patah hati memori kelam mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Seperti darah muda pada umumnya yang selalu ingin tampil gagah di depan wanita, saya juga senantiasa berusaha agar tidak tampak ungkris-ungkrisen di depan belahan jiwa. Meski lahir di pelosok desa yang jauh dari peradaban anak-anak edgy, sejak SMP saya sangat beruntung bisa berlangganan majalah dan tabloid hits pada masanya: HAI, Rolling Stones, Gadis, Hidayah, hingga Wisata Hati. Majalah dan buku nan high class itu saya dapatkan dari bude saya, seorang pencari barang-barang bekas yang begitu baik hati.

Melalui majalah yang mayoritas membahas perkara musik itu, saya cukup paham dengan informasi seputar gigs, event underground dan hardcore, indie clothing, dan istilah ciamik lainnya. Berkat pengetahuan super gaul itu, saya sering mengajak pacar nonton konser dan menghadiri pameran celana dan kaos-kaos premium seperti Indie Clothing Carnival di Jogja Expo Center (JEC). Ya, meskipun di sana cuma bolak-balik label harga kaos, setidaknya bisa satu frekuensi gitu sama anak-anak indie nan wangi.

Saya pernah menjual beberapa buah sirsak yang saya panjat sendiri di pekarangan rumah, demi menonton acara musik bareng tambatan hati. Buah yang konon masih sepupu durian itu saya jual ke salah satu pedagang kaki lima di kawasan bukit Pathuk, Gunungkidul. Meski hanya dihargai beberapa ribu saja, setidaknya hasil penjualan buah hijau penuh duri itu cukup untuk membeli bensin dua liter, dua tiket konser, dan beberapa tusuk siomay depan UIN Sunan Kalijaga.

Nyaris setiap ada event musik underground, saya selalu menjemput pacar yang waktu itu ngekos di sekitaran Bandara Adi Sucipto pakai motor andalan, Smash biru. Meski pacar saya waktu itu (baca: mantan) lebih menyukai genre musik Jazz ala-ala Maliq & D’Essentials, namun tidak keberatan jika harus berdiri paling belakang di event musik hardcore dan menyaksikan saya melakukan gerakan headbanging, stage diving, moshing, dan jenis pancal-pancalan maut lainnya.

Namun, di balik diamnya seorang wanita, kadang menyimpan sekelumit persoalan yang bisa meledak kapan saja, tidak mengenal ruang dan waktu. Persis peristiwa itu saya alami sepulang nonton gigs hardcore di JEC.

Setelah berbulan-bulan lamanya, akhirnya doi mengaku bahwa sebenarnya tidak nyaman ketika saya tinggal pancal-pancalan di arena gigs hardcore. Perasaan gundah gulana itu doi sampaikan di atas motor dengan isak tangis. Sambil menyetir motor, saya berusaha untuk menenangkan dan menanggapi keluh-kesah perempuan yang ada di belakang saya itu. Semakin saya tanggapi, suara tangis itu semakin keras, bercampur dengan suara knalpot blombongan di sekitar Rumah Sakit Hardjolukito yang kian beringas.

Perdebatan pelik pun tidak bisa dihindari, persoalan semakin melebar, dan saya nyaris kehilangan kendali. Saya tarik gas motor sekencang-kencangnya dan tidak sadar isak tangis kami berdua membuncah di bawah Jembatan Janti yang kian rapuh.

Tepat di perlintasan kereta api, pacar saya minta turun. Demi keselamatan bersama, saya turuti kemauannya. Sambil menangis, pacar saya berjalan menuju kosnya di kawasan Bandara Adi Sucipto. Tanpa pikir panjang, saya ikut turun dan berjalan kaki mengikuti di belakangnya sambil nuntun Smash biru 110 cc itu.

Baca Juga:

3 Ruas Jalan Jogja yang Sebaiknya Dihindari Warga yang Dilanda Patah Hati

Purwokerto, Tempat Ternyaman untuk Merayakan Patah Hati

Sepanjang perjalanan Jembatan Janti hingga Bandara Adi Sucipto, kami berdua diam tanpa sepatah kata. Sesampainya di kos, pacar saya tak kunjung bicara, langsung masuk kamar menutup pintu rapat-rapat. Tanpa adegan menarik napas panjang, saya langsung berputar arah, menghidupkan mesin motor, dan melanjutkan perjalanan cinta selanjutnya.

Tepat sekitar lima bulan yang lalu, perempuan yang minta turun di perlintasan kereta api itu telah melahirkan anak pertamanya. Hasil pernikahannya dengan pria tampan dan bersahaja, yang tentu bukan saya. Semoga menjadi anak yang bisa menjaga kehormatan ibunya dan sanggup menghadapi kehidupan yang jauh lebih keras dari musik hardcore ini.

*Kencan Amburadul adalah segmen khusus, kisah nyata, momen asmara paling amburadul yang dialami penulis Terminal Mojok dan dibagikan dalam edisi khusus Valentine 2021.

BACA JUGA Ditinggal Nikah Itu Biasa Saja, tapi Kesedihannya Perlu Dirayakan dan tulisan Jevi Adhi Nugraha lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Desember 2021 oleh

Tags: musik hardcorePatah Hati
Jevi Adhi Nugraha

Jevi Adhi Nugraha

Lulusan S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berdomisili di Gunungkidul.

ArtikelTerkait

dul jaelani tiara ahmad dhani MOJOK.CO

Lagu “Tiara”: Sebuah Romansa Tak Berbalas Dari Dul Jaelani Kepada Tiara Andini

13 Mei 2020
Purwokerto, Tempat Ternyaman untuk Merayakan Patah Hati

Purwokerto, Tempat Ternyaman untuk Merayakan Patah Hati

14 Agustus 2024
flanella

Panduan Menjadi Seorang Pelarian yang Baik

30 Mei 2021
memecahkan berarti membeli

“Memecahkan Berarti Membeli”, Ternyata Tidak Berlaku Untuk Hati Dan Perasaan

17 Juni 2019
kamu bahagia

Untuk Mantan yang Masih Saya Cintai: Saya Harap Kamu Bahagia

10 September 2019
10 Lagu Indonesia Tahun 2000-an yang Bikin Hati Hancur Berkeping-keping terminal mojok

10 Lagu Indonesia Tahun 2000-an yang Bikin Hati Hancur Berkeping-keping

13 November 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.