Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mukena Adalah Budaya Indonesia, Bukan Syariat Islam

Lilih Siti Nurhasanah oleh Lilih Siti Nurhasanah
11 Januari 2021
A A
mukena adalah budaya indonesia bukan islam mojok

mukena adalah budaya indonesia bukan islam mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagian besar dari kita, menganggap bahwa shalat itu nggak afdol kalo pakai nggak pakai mukena. Bahkan menganggap perempuan yang shalat tanpa pakai mukena dianggap hal yang tidak wajar, bahkan lebih ekstremnya lagi dianggap tidak sesuai syari’at padahal sama saja memakai pakaian menutup aurat.

Ada sebuah cerita dulu, pas saya sedang menempuh pendidikan di sebuah sekolah SMA. Suatu ketika sedang shalat berjama’ah dimasjid sekolah. Ada seorang anak yang berpakaian syar’i dan bercadar. Kebetulan pas shalat posisinya dia depan saya, dan pas dia shalat dia cuman pakai baju yang dia pakai. Pastinya kelihatan mencolok sekali dong, dia berada di tengah-tengah orang yang pakai mukena.

Dan pas selesai shalat eh, tiba-tiba di belakang ada yang nyeletuk, ”eh kok dia shalatnya nggak pake mukena?” ,“nggak bakalan sah tuh shalatnya, kaya cewek alim tapi gak tau syariat”. Astagfirullah, bisa-bisanya mereka gibahin orang tanpa tau apa-apa. Mau saya tegur, tapi kok nggak terlalu kenal, kayaknya kakak kelas deh. Aku pun langsung ngobrol ke temen, ngerasa prihatin aja kok bisa-bisanya, ada orang yang beranggapan dan berpikiran sempit kaya gitu.

Sebenarnya, hal itu bukanlah sesuatu yang melanggar syari’at. Tapi yak, karena kebiasaan di negeri kita ini, walaupun sudah memakai pakaian syar’i tetap saja harus pakai mukena. Padahal di luar negeri, khususnya kalo kita lihat di negeri Timur Tengah, nggak ada tuh perempuan shalat yang pakai mukena. Yang terpenting adalah semua aurat tertutup ketika melaksanakan shalat. Mereka menggunakan baju yang rapi, panjang, dan tidak berbentuk, seperti jubah atau gamis panjang yang hanya menampakkan wajah dan telapak tangan saja.

Setahu saya, pernah denger dari guru agama bahwa mukena itu bukanlah budaya Islam ataupun syari’at islam, tapi mukena adalah budaya Indonesia. Sebab, dalam Islam, ketika shalat disyariatkan memakai pakaian yang menutup aurat bukan pakai mukena, iya toh?

Sebenarnya, ini hanyalah budaya yang sudah melekat sehingga menjadi kebiasaan dan tidak bisa ditinggalkan. Ibaratnya orang Indonesia selalu bilang belum makan kalo belum makan nasi. Walaupun ditanya “ tadi pagi sudah makan belum?” pasti jawabannya belum. Padahal udah habis roti dua bungkus. Emang jiwa jiwa orang Indonesia ini benar-benar juara satu kalo mengenai istiqomah dengan kebiasaan, nggak bisa diganggu gugat pokoknya.

Ehh tapi ya, di tulisan ini saya tidak menyalahkan atau menganggap remeh suatu kebiasaan. Toh, kebiasaan itu tidak ada madharatnyakan yaa. Nah, pasti kita bertanya-tanya, kenapa sih cuman orang Indonesia yang shalat pakai mukena? Sejak kapan jadi kebiasaan? Ternyata mukena ini memiliki kaitan sejarah yang erat dengan Wali Songo, para wali yang menyebarkan Islam di Indonesia, khususnya di pulau Jawa.

Konon, mukena merupakan hasil perpaduan budaya Jawa dengan ajaran Islam yang dikompromikan oleh Wali Songo ketika menyebarkan Islam di tanah Jawa. Dahulu, sebelum kedatangan Islam di tanah Jawa, kaum perempuan memakai pakaian hanya menggunakan kain panjang (jarik batik) tanpa dijahit dan kemben yang hanya dililit saja. Sehingga sebagian anggota tubuhnya kelihatan. Hal tersebut selaras dengan kegiatan perempuan jawa yang hidupnya bekerja di sawah untuk membantu suami mereka.

Baca Juga:

UIN Adalah Universitas Paling Nanggung: Menjadi Sumber Rasa Malu, Serba Salah, dan Tidak Pernah Dipahami

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Akan tetapi, ketika Islam dibawa dan disebarkan oleh Wali Songo, terjadilah benturan budaya dengan syari’at Islam. Dalam ajaran agama Islam, para perempuan sangat dihargai dan ditempatkan pada kedudukan yang tinggi. Perempuan dihormati dengan cara diberi pakaian yang menutup seluruh tubuh agar tidak menjadi tontonan yang membuatnya dipandang rendah.

Dari benturan-benturan tersebut, antara kebudayaan dan syari’at islam lahirlah kompromi-kompromi antara Wali Songo dengan kaum wanita pada masa itu. Mereka merasa keberatan dengan berpakain menurut syari’at apalagi ketika hendak di sawah. Menghilangkan kebiasaan yang sudah jadi budaya yang melekat memanglah tidak gampang. Kebayang nggak sih, para perempuan memakai gamis dan jilbab lebar terus turun ke sawah bertani di tengah terik panasnya matahari?

Oleh karena Islam adalah agama yang toleran dan tidak memaksakan kemudharatan. Dari hasil kompromi tersebut, didapat sebuah kesimpulan. Budaya pakaian yang telah lama dijalankan,belum bisa selamanya diubah. Para perempuan masih tetap dapat berpakaian seperti biasanya. Namun, ketika shalat harus mengenakan pakaian tambahan yang menutup seluruh tubuh. Dari sinilah awal sejarah mukena dimulai.

Perkembangan mukena yang terjadi saat ini berkat kreativitas di bidang tekstil atau fashion.model, warna dan corak mukena sangat bervariasi hingga membuat wanita nyaman ketika melaksanakan shalat.

Nah, oleh karena itu kita jangan gampang nge-judge orang lain. Bisa jadi yang dilakukan orang tersebut benar, sedangkan kita tidak tau ilmu atau kebenarannya. Lebih baik bertanya daripada ngegosip.

BACA JUGA Purwokerto, Kota Wisata Underrated yang Tak Kalah Ciamik.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Januari 2021 oleh

Tags: BudayaIndonesiaislammukena
Lilih Siti Nurhasanah

Lilih Siti Nurhasanah

Anak rumahan pencinta Harry Potter dan suka maraton drakor.

ArtikelTerkait

FTV Indonesia Bakal Lebih Seru kalau Berani Syuting di Kalimantan

FTV Indonesia Bakal Lebih Seru kalau Berani Syuting di Kalimantan

30 Juni 2022
Budaya di FBSB UNY: Sekadar Tambahan Nama atau Beneran Punya Makna?

Budaya di FBSB UNY: Sekadar Tambahan Nama atau Beneran Punya Makna?

9 April 2025
Kenapa Turis Indonesia Lebih Sibuk Berbelanja dan Berfoto Ria daripada Turis Eropa Terminal Mojok

Kenapa Turis Indonesia Lebih Sibuk Berbelanja dan Berfoto Ria daripada Turis Eropa?

2 Desember 2022
Diterpa Bencana dan Konflik Bertubi-tubi, Indonesia Tetap Berdiri Tegak Menantang, kok Bisa?

Diterpa Bencana dan Konflik Bertubi-tubi, Indonesia Tetap Berdiri Tegak Menantang, kok Bisa?

10 Juli 2023
Jangan-jangan Negara yang Sering Disindir Film India Itu Indonesia? terminal mojok.co

Jangan-jangan Negara yang Sering Disindir Film India Itu Indonesia?

25 Januari 2021
liga 2 judi bola shin tae-yong konstitusi indonesia Sepakbola: The Indonesian Way of Life amerika serikat Budaya Sepak Bola di Kampung Bajo: Bajo Club dan Sejarahnya yang Manis terminal mojok.co

Benahi Dulu Liga, Baru Kita Berharap pada Timnas

21 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.