Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Merdesa, Indonesia

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
6 Agustus 2019
A A
merdesa

merdesa

Share on FacebookShare on Twitter

Suatu ketika, saya pernah membuat postingan pada status Whatsapp. Hanya berisikan kata sederhana, “Merdesa, Indonesia”. Tidak perlu menunggu waktu lama, kemudian beberapa teman saya langsung menanggapi postingan tersebut. Saya sih heran dengan respon mereka, karena hampir semua menertawakan dan berpikir saya typo—salah ketik. Ada pula yang mengira saya sengaja salah mengetik.

“Haha, Bro. Itu salah ketik, woy!”

“Mas, ga dihapus aja statusnya? Harusnya kan merdeka Mas, bukan merdesa”.

Entah respon dari saya termasuk lancang atau tidak, yang jelas kala itu saya merasa tidak perlu menanggapi hal tersebut dengan kekesalan apalagi umpatan. Tinggal balas chat dari mereka berisikan tautan KBBI online mengenai pengertian dari kata merdesa. Kemudian mereka hanya membalas, “hehe, ternyata kata itu ada, ya”. Lebih banyak yang tidak membalas. Karena merasa bersalah, malu, atau bisa jadi tidak perlu ditanggapi kembali.

Memang, saya sudah terbiasa berhadapan dengan teman yang terlalu cepat dalam merespon. Bertanya boleh saja, tapi tentu berbeda dengan langsung menertawakan. Begini, saya memegang prinsip, apa yang tidak diketahui oleh saya pribadi bisa jadi diketahui oleh orang lain tentang beberapa hal, pun sebaliknya.

Itu kenapa, mencari tahu dan membaca rasanya menjadi bagian penting dalam keseharian. Jika salah apalagi sudah menertawakan orang lain lebih dulu sedangkan kita tidak tahu benar atau salahnya, yang ada malah berujung pada ditertawakan balik. Bahkan berpotensi mempermalukan diri sendiri. Namun, saya juga menyadari bahwa yang namanya prinsip itu tidak bisa dipaksakan pada setiap orang.

Sekali lagi—hanya sebagai penegasan—merdesa bukanlah salah ketik atau sengaja diplesetkan dari kata merdeka. Dalam KBBI, merdesa /mer•de•sa/merdésa/ memiliki arti layak, patut, sopan (berada). Walau beda satu huruf, tetap saja berbeda makna dengan kata merdeka, yang menurut KBBI berarti bebas (dari perhambaan, penjajahan); berdiri sendiri, tidak tergantung kepada orang.

Bagi saya pribadi, merdesa dapat diartikan sebagai hidup yang layak dan sejahtera—sebagaimana mestinya. Tentu, kata hidup dan layak dapat berarti luas, tidak melulu soal materi, tetapi juga ruang lingkup sosial, budaya, dan lain sebagainya termasuk dalam bermain media sosial. Meski tidak ada aturan baku seperti apa kelayakan yang dimaksud saat bermain internet.

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Sederhananya, sebagian dari kita—termasuk saya—terkadang belum merdesa secara sosial, khususnya dalam bermain internet juga media sosial. Mudahnya, arus informasi yang cepat bahkan masih sering disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Menyebar hoax dan ketakutan, misalnya. Parahnya lagi, kita gemar dan mudah sekali mengetik kata umpatan—biasanya banyak orang lebih senang menggunakan akun anonim karena tidak ketahuan secara gamblang.

Baru-baru ini, ada dua publik figur yang diketahui sebelumnya sudah lama tidak online Twitter, kini mereka kembali. Adalah Vincent Rompies dan Atta Halilintar. Kembalinya mereka ke dunia per-Twitter-an semakin menegaskan bahwa Twitter merupakan media sosial terbaik untuk kembali, meski sudah ditinggal cukup lama.

Namun sayang, sambutan untuk Vincent dan Atta yang baru-baru ini online Twitter sangat kontras—berbeda satu sama lain. Vincent dielu-elukan oleh banyak followersnya—bahkan mereka yang belum memfollow?—merasa gembira karena salah satu tokoh yang kocak dalam bercuit akhirnya kembali. Bahkan Vincent masih me-retweet mention yang masuk dengan gaya lama, dengan platform Echofon.

Sedangkan Atta, baru saja menanyakan apa yang seru, eh, sudah diblok oleh mereka yang mungkin belum follow sama sekali. Maksud saya, buat apa, sih? Itu kan, sama saja dengan terindikasi cyberbullying. Lalu, sudah semakin jelas bahwa Indonesia, rasanya belum merdesa soal penggunaan media sosial pun internet. Entah mungkin karena kaget dengan cepatnya perkembangan zaman atau memang budaya kita dalam bermain media sosial memang seperti itu.

Semakin dewasa, saya mulai berpikir dan memahami bahwa, merdesa itu merupakan bagian dari pilihan dalam hidup karena melibatkan usaha serta perjuangan tiap individu. Mau hidup berkecukupan dan layak? Ya kerja yang rajin. Jika sudah memiliki Walikota yang menerbitkan kebijakan untuk mengurai kemacetan dengan cara memutar lagu yang dinyanyikan sendiri, ya syukuri, dong. Eh.

Dengan segala kondisi Indonesia saat ini, baiknya sih tetap optimis dan produktif di bidang yang ditekuni masing-masing. Kalau mau satire sedikit ya boleh, dong. Kan termasuk hak untuk bersuara. Dan terakhir, saya berharap dalam banyak aspek kita semua dapat hidup layak sebagaimana mestinya.

Merdesa, Indonesia.

Terakhir diperbarui pada 9 Februari 2022 oleh

Tags: IndonesiaMedia SosialmerdekamerdesaresponsifWhatsapp
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Sarkasme terhadap Generasi Trending

Sarkasme terhadap Generasi Trending

1 November 2019
makanan pedas

Menanggapi Tulisan Kecap Manis yang Terdiskriminasi: Makanan Pedas Lebih Nikmat dengan Kemurnian Rasanya

4 Agustus 2019
musik wakatobi

Terstruktur Sistematis Dan Masif : Ketika Musik Wakatobi Berjaya di Negerinya Sendiri

28 Juni 2019
Sisi Gelap Eropa Menghapus Perasaan Inferior terhadap Bule, Ternyata Mereka Nggak Sesempurna Itu Mojok.co

Sisi Gelap Eropa Menghapus Perasaan Inferior terhadap Bule, Ternyata Mereka Nggak Sesempurna Itu

5 Februari 2024
menyimpan kenangan

Menyimpan Kenangan di Facebook, Buat Apa, Sih?

23 Agustus 2019
vaksinasi vaksin berbayar covid-19 Hoaks Vaksin Mengandung Virus Itu Wagunya Sampai Ubun-ubun terminal mojok.co

Kok Bisa Ada Negara yang Menggratiskan Vaksin? Contoh Indonesia, dong!

14 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.