Ketika menjalani sebuah kehidupan, mayoritas manusia pasti begitu bangga dan antusias jika dianggap memiliki pengaruh dalam lingkungannya. Tidak perlu muluk-muluk, dianggap berpengaruh dalam kelas saat perkuliahan saja sudah cukup membuat seseorang merasakan sebuah apresiasi. Berpengaruh, artinya setiap perilaku, aktivitas, baik itu secara lisan maupun non lisan, memiliki dampak secara horizontal terhadap orang lain.
Pada saat kondisi seperti saat ini, meski dihantam badai pandemi yang tak berkesudahan, krisis moral para pejabat publik yang makin kronis, serta polemik sosial keagamaan yang sering dibenturkan dengan kepentingan, kita patutnya masih bersyukur karena ada kabar baik yang membersamai berbagai distorsi tersebut.
Baru-baru ini, Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan (The Royal Islamic Strategic Studies Centre/RISSC), lembaga riset independen yang terafiliasi dengan Institut Aal Al Bayt Kerajaan untuk Pemikiran Islam, bermarkas di Amman, Yordania, merilis 50 tokoh muslim yang berpengaruh di dunia untuk tahun 2021. Dan Pak Jokowi kembali masuk dalam jajaran 50 tokoh tersebut. Menariknya, peringkat Pak Jokowi naik satu tingkat dari tahun sebelumnya yaitu peringkat 12.
Ini merupakan kabar baik. Setidaknya, wajah Indonesia yang dibuat malu oleh kelakuan dua menterinya sedikit terobati. Sebagai seorang kepala negara yang saat ini punya banyak masalah yang harus segera diselesaikan, predikat ini cukup menjadi madu untuk memaniskan lidah beliau yang tiap hari tentu harus berkutat dengan laporan-laporan perkembangan kondisi yang ada dalam negeri.
Predikat berpengaruh ini setidaknya sedikit membuktikan bahwa kinerja, arah kebijakan, serta imbauan-imbauan populis beliau benar-benar memberikan multiplier effect kepada masyarakat, bukan hanya masyarakat di Indonesia, tapi juga masyarakat dunia.
Selain itu, ini juga membalas kritikan sebagian orang yang menganggap beliau tidak tegas. Nyatanya, sikap nice guy yang ditunjukan olehnya diam-diam menghanyutkan. Sikap seperti itu justru memberikan pengaruh secara signifikan kepada masyarakat Indonesia.
Lantaran kalemnya beliau, banyak influencer yang rela jadi relawannya, membela apa yang dilakukannya, dan membantu dalam menyuarakan serta menyosialisasikan berbagai macam kebijakan untuk meminimalisir pandemi Covid-19.
Pak Jokowi memang orang yang berpengaruh. Pengaruhannya bisa dilihat dari persetujuan beliau menaikan iuran BPJS yang tentu saja berpengaruh pada masyarakat di bidang kesehatan, mengesahkan UU Cipta Kerja yang kontroversial dan berpengaruh pada kawan-kawan buruh, serta memaksa penyelenggaraan Pilkada serentak dengan mengesampingkan kondisi sosial kesehatan saat ini yang masih berkutat pada kubangan pandemi Covid-19.
Saking berpengaruhnya, ekosistem flora dan fauna pun merasakannya. Lihat saja bagaimana kebijakan pariwisata beliau berpengaruh pada habitat komodo yang ada di NTT. Lihat juga bagaimana hutan Kalimantan dibabat oleh perusahaan tambang dan demi proyek Ibukota baru.
Jangan lupakan juga masyarakat adat. Perintah Pak Jokowi terkait lahan dan hutan sangat memengaruhi keberadaan dan kepentingan mereka dalam mempertahankan hidup. Pengaruh beliau bahkan bisa memisahkan ikatan emosional antara masyarakat adat dengan alam yang sudah mereka jaga.
Tidak sampai di situ saja. Pengaruh Jokowi bahkan mampu membuat Papua Barat bersuara lantang untuk memisahkan diri dari Indonesia. Benny Wenda dengan berani memproklamirkan bahwa Papua Barat sudah tidak lagi tunduk pada yurisdiksi Indonesia.
Secara politik, beliau juga punya pengaruh tersendiri. Pak Jokowi telah menunjukkan bagaimana beliau mampu mempengaruhi seorang Prabowo Subianto untuk bergabung dalam kabinetnya. Rekonsiliasi yang beliau tunjukan tentu saja dilihat oleh dunia. Ia juga berhasil mengangkat menteri-menteri yang akhirnya melakukan korupsi di sektor-sektor vital untuk masyarakat. Suap ekspor benur dan cashback 10 ribu dana bansos tentu sangat berefek pada masyarakat, terutama masyarakat kecil.
Maka dari itu, predikat menjadi salah satu dari 50 muslim yang berpengaruh di dunia pantas didapatkan olehnya. Persoalan itu berpengaruh positif dan negatif, biar penafsiran masing-masing yang menyimpulkan. Yang terpenting, beliau telah menunjukkan bagaimana pengaruhnya di setiap sektor di dalam maupun luar negeri.
Saya pribadi mengucapkan selamat atas prestasi Pak Jokowi. Beliau tentu sangat senang dan bangga atas dirinya sendiri. Di tengah kesulitan, pasti ada kesenangan. Meski dihadapkan banyak masalah, tapi anak dan menantu berhasil jadi kepala daerah. Saya membayangkan, dengan predikat ini beliau pasti semakin bersemangat menuntaskan persoalan di negeri ini.
Sumber gambar: Instagram @Jokowi
BACA JUGA Pengalaman Jadi Buzzer Produk Sukses di Twitter dan tulisan Muhammad Iqbal Haqiqi lainnya.