Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Menjadi Jahat dengan Menonton ‘Bismillah Cinta’

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
10 Mei 2021
A A
korban bully badut terawan bismillah cinta sinetron dialog jahat mojok

bismillah cinta sinetron dialog jahat mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah menikah, rutinitas tiap malam saya adalah menemani istri nonton sinetron. Sebelum menikah, istri saya bukanlah tipikal anak muda kebanyakan yang gila drakor dan series. Meski begitu, dia betah menonton sinetron, di Indosiar lagi. Dan belakangan, saya harus menemani dia menonton Bismillah Cinta.

Suami yang baik pasti akan menemani istrinya, saya tahu. Masalahnya adalah, saya benci sinetron Indonesia dengan sepenuh hati. Bukan karena kualitas akting atau pengambilan gambar yang buruk, tapi karena dialog-dialog jahat yang dilontarkan. Sumpah, saya tidak bisa menerima sama sekali. Saya tahu itu hanya akting, tapi saya pikir ada batas yang jelas di segala hal, dan sinetron Indonesia rata-rata menabrak batas tersebut dengan percaya diri. Mereka tahu akan lolos dari KPI kok, soalnya yang kualitasnya buruk dan nggak mendidik nggak bakal diserang KPI.

Nah, Bismillah Cinta ndilalahe penuh dengan dialog jahat itu.

Ya bayangin aja, dari semua pemain, cuma tiga yang nggak punya sifat jahat. Padahal pemainnya aja ada tujuh atau delapan. Jadi dalam sinetron tersebut, kita mendengar dialog jahat berulang-ulang tanpa jeda. Saya yakin kamu bisa mengubah manusia baik-baik menjadi manusia brengsek hanya dengan memintanya menonton sinetron ini secara maraton.

Baiklah, itu berlebihan, saya tahu. Tapi, saya nggak berlebihan kalau bilang Bismillah Cinta itu melewati batas. Ya kali tiap adegan isinya maki-maki atau bikin rencana jahat. Ya saya tahu, sinetron ini tuh pake formula cerita sinetron Indonesia yang nggak berubah dan mungkin nggak akan berubah, yaitu dua insan dimabuk cinta yang didera masalah untuk menempa cinta mereka. Tapi, yo ra ngene banget lah.

Nah, itu yang saya maksud dengan batas, bahwa untuk sebuah sinetron yang gitu-gitu aja, maki-makian dan kata-kata jahatnya kebangetan. Saya bahkan punya pendapat ngasal: ini sinetron adalah tutorial untuk menjadi orang jahat dan mertua jahat.

Memang, saya nggak bisa minta sinetron kejar tayang punya mutu yang bagus. Rata-rata sih, jelek saja belum. Membandingkannya dengan serial yang sering saya tonton juga nggak apple to apple. Biaya produksi aja udah beda, SDM-nya apalagi. Kalau di sini kan, yang penting ratingnya tinggi. Kalau bisa bikin tayangan dengan rating tinggi tanpa effort gede, kenapa nggak?

Tapi, menurut saya kok terlalu jauh ya kalau demi bikin penonton tetap duduk manis, mereka harus dibikin gregetan karena ulah jahat yang tanpa jeda gitu.

Baca Juga:

Preman Pensiun 9 Sebaik-baiknya Sinetron Ramadan, Bikin Saya Nonton TV Lagi 

5 Drama Korea yang Isinya Karakter Jahat Semua, tapi Ceritanya Bikin Ketagihan

Udah gitu, seakan-akan tokoh dengan sifat baiknya punya nyali yang amat mini. Ya kali ada ustad diem aja nggak bertindak tegas sama istrinya yang maki-maki anak orang dengan lantang? Simpan dulu argumen anti-patriarkimu, iki ngomongne liyane sek.

Saya berkali-kali nemenin istri saya nonton, saya liat Abah—ayah tokoh protagonis—terkesan tidak punya nyali untuk memberi tahu istrinya untuk calm the fuck down. Maksude, mosok ya nggak bisa gitu ada ketegasan yang nggenah-nggenah tegas biar bikin ini sinetron agak masuk akal gitu?

Mungkin saya kejauhan mikirnya, tapi jujur saja, Bismillah Cinta ini terkesan kayak representasi kehidupan sosial yang sebenernya. Yang saya maksud adalah, orang yang punya sifat baik sering ciut sama kejahatan. Bukan karena nggak punya nyali, ya karena kalah jumlah aja.

Faktanya emang orang jahat itu jauh lebih banyak ketimbang orang baik. Kalau mau ngelantur nih, ini sinetron bisa bikin orang join the dark side ya karena kalau mau jadi orang baik, ujungnya rugi karena bakal tertindas selamanya.

Mungkin saja, sebenarnya sinetron selain Bismillah Cinta punya permasalahan yang sama, yaitu dialog atau adegan jahat yang tanpa jeda. Kebetulan saja saya nontonnya yang itu. Tapi, kalau benar semua sinetron punya masalah yang sama, saya jadi curiga bahwa sebenarnya sinetron seperti itu bukanlah untuk memenuhi kemauan pasar, tapi untuk membentuk selera pasar.

Alias, kita-kita ini dipaksa punya selera rendah sama mereka-mereka ini.

BACA JUGA Kesimpulan ‘Ikatan Cinta’: Semuanya Gara-gara Ikut Campur Urusan Orang Lain dan artikel Rizky Prasetya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Mei 2021 oleh

Tags: Antagonisbismillah cintaindosiarSinetron
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Menghitung Total Utang Harian Abdel dan Temon kepada Muklis abdel temon bukan superstar satpam muklis mojok.co

Menghitung Total Utang Harian Abdel dan Temon kepada Muklis

7 Oktober 2020
Apakah Sudah Saatnya Sinetron ‘Para Pencari Tuhan’ Dirampungkan Tahun Ini? #TakjilanTerminal03 terminal mojok.co

Apakah Sudah Saatnya Sinetron ‘Para Pencari Tuhan’ Dirampungkan Tahun Ini? #TakjilanTerminal03

14 April 2021
Kalau Pengin Lebih Laris, Nussa-Rara Harus Belajar dari Animasi Omar dan Hana Pengalaman Saya Menonton Sinetron Azab di Indosiar

Pengalaman Saya Menonton Sinetron Azab di Indosiar

26 Januari 2020
sinetron dunia terbalik tokohyang nyampah dudung ujang juni mojok.co

Sinetron Dunia Terbalik Sebaiknya Menghilangkan Tokoh-tokoh Nyampah Ini

26 Agustus 2020
nussa dan rara, Alasan Serial Animasi Nussa Nggak Cocok untuk Tayangan Anak-anak di Televisi Wajah Baru Pemberi Warna Baru di Sinetron Preman Pensiun 4 Preman Pensiun 4: Sinetron Penuh Edukasi untuk Insan Pertelevisian Indonesia Rekomendasi Sinetron untuk Hibur Anies Baswedan Atas Ditundanya Formula E

Rekomendasi Sinetron untuk Hibur Anies Baswedan Atas Ditundanya Formula E

12 Maret 2020
saran terbuka untuk my lecturer my husband season 2 mojok.co

Saran Terbuka untuk My Lecturer My Husband Season 2

25 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang Mojok.co

5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang

28 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.