Televisi di rumah saya baru hadir setelah 6 tahun pernikahan. Itu pun gara-gara situasi yang sebenarnya sudah menjadi makanan sehari-hari orang Prancis. Iya, pain de mie (dibacanya pangdemi) alias roti yang biasa buat sarapan itu, hehehe. Ketiadaan TV ini sebenarnya bukan perkara kami nggak mampu beli, tapi lebih karena kami nggak suka nonton TV saja. Meskipun pada akhirnya semua berubah ketika kombinasi antara pandemi dan layanan TV streaming menyerang.
Bulan April 2020 kami resmi punya TV. Tentu saja dengan aturan yang mengikutinya karena waktu itu kami punya dua anak balita. TV hanya boleh dinyalakan saat libur dan akhir pekan, di pagi hari dan setelah tidur siang. Oleh karena itu, Jumat sore adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak kami karena itu artinya hari-hari dengan TV menyala sudah dimulai. Setidaknya hingga dua hari berikutnya.
Beberapa tontonan berlabel anak kami nikmati bersama, mulai dari “Peppa Pig”, “PJ Masks”, “Barbie”, “Little Pony”, maupun “PAW Patrol”. Berdasarkan pengamatan, saat ini “PAW Patrol” merupakan tontonan ramah anak terbaik versi saya. Film yang berasal dari Kanada dan semakin terkenal berkat disiarkan oleh Nickelodeon ini berkisah tentang seorang anak laki-laki bernama Ryder dan enam anak anjing di kota Adventure Bay.
Dari nama kotanya saja sudah jelas bahwa Ryder dan kawanan anak anjingnya hidup di wilayah yang penuh dengan petualangan. Tugas Ryder cs lebih seperti tim SAR, membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan. Nah, supaya lebih relate jika diajak ngobrol dan diskusi dengan anak-anak maupun keponakan-keponakan kalian, berikut saya coba uraikan beberapa karakter yang ada pada tayangan “PAW Patrol”.
#1 Ryder
Salah satu karakter dalam “PAW Patrol” adalah seorang anak laki-laki berumur 10 tahun yang juga menjadi pemimpin dalam tiap misi penyelamatan. Mengenakan jaket putih-merah dan celana panjang biru, Ryder siap patroli dengan kendaraan ATV. Saat muncul masalah, blio memberikan arahan, solusi, dan strategi yang brilian, nggak sekadar MPC2M alias mbuh piye carane, makasih ya, Mas/Mba. “Tidak ada pekerjaan yang terlalu sulit bagi kami,” begitu kira-kira moto hidup Mas Ryder.
#2 Chase
Chase ibarat wakil ketua di tim PAW Patrol. Dia membantu Ryder dalam mengkoordinir anak-anak anjing lainnya. Karakter tersebut sangat cocok untuk Chase karena dia adalah anak anjing gembala Jerman yang bertugas sebagai anjing polisi di Adventure Bay. Chase menggunakan kostum berwarna biru dengan tas punggung yang berisi peralatan penyelamatan. Tiap kali Ryder memanggil, Chase selalu menjawab, “Siap, Pak”, tapi tanpa emoji tangan menyembah seperti di grup WA anak-anak perkantoran.
#3 Marshall
Marshall adalah anjing dalmatian yang bekerja sebagai pemadam kebakaran. Sudah saya pastikan bahwa Marshal nggak ada hubungannya dengan Madame Cruella de Vil dari film “101 Dalmatians”. Marshal merupakan anjing yang lucu dan cukup ceroboh. Tiap kali Ryder memanggil dan para anak anjing bergegas menuju markas, selalu saja ada kecerobohan yang dilakukan oleh Marshall. Saya curiga dia dulu figuran di grup lawak Srimulat. Saat beraksi, kostum dan helm berwarna merah menjadi ciri khasnya.
#4 Skye
Sebelum kehadiran Everest, seekor anjing siberian husky yang bergabung di Season 2, Skye adalah satu-satunya anjing perempuan dalam PAW Patrol. Skye merupakan gabungan antara anjing cocker spaniel dan poodle yang anehnya bisa terbang layaknya burung. Keahlian itu dia manfaatkan untuk melakukan penyelamatan-penyelamatan udara dan tempat tinggi. Menyelamatkan kucing yang terjebak di atas pohon misalnya. “Selayaknya perempuan” pada umumnya, Skye menyukai warna pink dan dapat diketahui melalui kostum dan helikopternya yang semuanya bernuansa merah muda.
#5 Rocky
Rocky adalah anak anjing terrier khas Skotlandia yang ndak suka air. Tentu saja sudah dapat ditebak bahwa dia jarang sekali mandi. “Mandi hanya untuk anjing-anjing yang lemah”, mungkin gitu pikirnya. Di balik sifatnya yang nggak suka air, sebenarnya Rocky adalah anjing yang ramah lingkungan. Dia gemar memanfaatkan barang-barang bekas untuk didaur ulang menjadi barang baru. Selain itu, segala macam kerusakan akan segera diperbaiki oleh Rocky secara efisien layaknya tukang langganan keluarga kami, Pak Pardi dari Wonosari. Selama misi penyelamatan, Rocky selalu menggunakan kostum berwarna hijau yang identik dengan alam.
#6 Rubble
Rubble merupakan anjing bulldog yang gemar makan, terlihat dari bentukannya yang ginuk-ginuk. Rubble sangat cocok bekerjasama dengan Rocky karena sifatnya yang gemar memperbaiki sesuatu hal yang terkait pembangunan fisik. Dengan kostum kuningnya, Rubble ibarat kontraktor bangunan yang selalu sigap melakukan aksi penyelamatan dengan bantuan bulldozer, ekskavator, dan berbagai macam peralatan tukang lainnya. Selayaknya pekerja konstruksi, helm proyek berwarna kuning merupakan salah satu ciri khas penampilan mas Rubble.
#7 Zuma
Berbeda dengan Rocky yang nggak suka air, Zuma justru sangat menyukai air. Sebagai anjing jenis labrador, Zuma mempunyai keahlian dalam penyelamatan di perairan. Meskipun bernama Zuma, dia nggak ada hubungannya dengan oknum pegawai PNS di kelurahan yang suka bermain game Zuma saat jam kerja. Namun, Zuma memang agak sering nganggur karena misi penyelamatan yang dilakukan oleh Ryder lebih sering ada di darat daripada di laut. Jadinya Zuma lebih sering jaga markas sambil memantau keadaan lewat monitor. Selayaknya tim SAR laut, kostum Zuma berwarna oranye terang. Tentu saja bukan karena takut dibawa oleh Nyi Roro Kidul, tapi supaya bisa terlihat dari jauh, eak.
Sebenarnya masih banyak karakter yang ada di serial “PAW Patrol”, seperti Kapten Turbot, Walikota Goodway, anjing Everest, Petani Al, dan tokoh-tokoh lainnya. Tentu saja semuanya mengajarkan kebaikan dan tolong menolong. Selama menikmati “PAW Patrol”, belum pernah saya menemukan adegan kekerasan atau perkelahian. Tidak heran serial ini dinobatkan sebagai Best Pre-School Program or Series dari Canadian Screen Awards selama 3 tahun berturut-turut (2016-2018). Gimana, tertarik juga untuk menonton PAW Patrol?
BACA JUGA Alasan Mengapa Anak-anak Indonesia Butuh Tayangan Semacam Anime ‘Dr. Stone’ dan tulisan Bachtiar Mutaqin lainnya.