Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mengungkap Mitos Menyembuhkan Gondongan dengan Memakai Kalung Mengkudu

Elisa Erni oleh Elisa Erni
28 September 2020
A A
gondongan kalung mengkudu mojok

gondongan kalung mengkudu mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Penyakit gondongan atau dalam istilah kedokteran dikenal dengan parotitis atau mumps adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus yaitu paramyxovirus. Penyakit gondongan menyerang jaringan kelenjar dan saraf. Selain itu sering menyerang anak-anak usia lima hingga sepuluh tahun dengan gejala khas, yaitu rasa nyeri dan bengkak pada salah satu atau kedua kelenjar leher (parotis).

Virus penyebab gondongan dapat menyebar melalui kontak langsung melalui percikan ludah, muntahan, maupun urin. Virus masuk ke dalam tubuh melalui hidung atau mulut. Selanjutnya virus memperbanyak diri di saluran pernapasan bagian atas dan menyebar ke kelenjar getah bening lokal. Masa ini dikenal dengan masa inkubasi dan berlangsung selama 12-25 hari. Kemudian virus akan menyebar ke seluruh tubuh ke lokasi yang dituju salah satunya adalah kelenjar parotis.

Tidak semua orang yang terinfeksi virus ini mengalami keluhan. Sebanyak 30-40% penderita tidak menunjukkan gejala sakit, akan tetapi tetap saja menjadi sumber penularan. Gejala awal penyakit gondongan berupa demam, rasa lesu, nyeri otot terutama daerah leher, nyeri kepala, nafsu makan menurun, dan diikuti pembesaran cepat dari satu atau dua kelenjar leher (parotis). Sehingga leher terlihat membengkak pada salah satu sisi atau bahkan keduanya.

Penderita penyakit gondongan masih dapat menjadi sumber penularan hingga 10-14 hari setelah keluhan bengkak ditemukan. Sebaiknya selama periode tersebut, penderita dianjurkan untuk tidak terlalu kontak dengan orang lain atau melakukan aktivitas di keramaian. Untuk mencegah penularannya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan, mulai dari cuci tangan, mencuci bersih peralatan makan atau mainan, maupun benda lain yang sering disentuh.

Orang tua zaman dahulu dan sepertinya hingga sekarang, terutama yang tinggal di pedesaan, banyak yang mempercayai bahwa penyakit gondong dapat disembuhkan dengan memakai kalung buah mengkudu, atau bahasa latinnya biasa disebut Morinda citrifolia. Buah yang digunakan adalah yang sudah matang dan mengeluarkan bau tidak sedap. Biasanya dua atau tiga biji buah mengkudu dirangkai pada tali, kemudian dikalungkan pada penderita gondongan.

Metode ini nyatanya telah dipercaya oleh banyak orang karena dalam praktiknya kesembuhan yang didapat pada penderita bukanlah isapan jempol semata. Akan tetapi, di balik metode yang sudah turun temurun dipercaya masyarakat ini belum ada bukti secara ilmiah bahwa buah mengkudu yang dijadikan kalung dapat menyembuhkan penyakit gondong. Lantas, apakah hal ini adalah mitos? Jika demikian, mengapa penderita bisa sembuh setelah memakai kalung dalam jangka waktu tertentu? Simak penjelasannya berikut ini.

Gondongan adalah jenis penyakit yang dapat sembuh sendiri

Penyakit gondong merupakan jenis penyakit “self limiting disease” atau disebut juga dengan penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya. Oleh karena penyakit ini disebabkan oleh virus, sel-sel imunitas pada tubuh akan segera menyerang virus tersebut ketika mulai menginfeksi tubuh manusia. Sehingga, dengan memakai kalung buah mengkudu ataupun tidak penyakit gondong perlahan akan sembuh dengan sendirinya.

Buah mengkudu akan memberi efek pada tubuh ketika dikonsumsi secara langsung baik buah maupun ekstraknya

Mengkudu merupakan salah satu tumbuhan yang banyak dimanfaatkan dalam berbagai pengobatan, hal ini dikarenakan buah mengkudu dapat digunakan sebagai antibakteri, antitumor, analgesik, antiinflamasi, imunostimulan dan lain-lain. Pembengkakan kelenjar parotis sendiri tergolong dalam inflamasi jaringan tubuh, sehingga kalaupun bisa disembuhkan dengan buah mengkudu, harus digunakan secara oral yaitu dengan meminum ekstrak dari buah mengkudu itu sendiri, bukan dengan memakai buahnya sebagai kalung.

Baca Juga:

Pacaran di Kebun Raya Bogor Bikin Putus? Halah, Omong Kosong!

4 Mitos Hape Samsung yang Semua Orang Pasti Tahu, Apa Kamu Percaya Salah Satunya?

Fakta di balik mitos kalung buah mengkudu

Akan tetapi di balik mitos yang begitu laris di masyarakat terdapat maksud dan tujuan tertentu. Pada zaman dahulu orang-orang tua memakaikan kalung buah mengkudu yang matang agar anak yang menderita penyakit gondong tetap beristirahat di rumah. Hal ini dipicu dengan efek buah mengkudu matang yang berbau tidak sedap, sehingga mau tidak mau anak-anak akan tetap di rumah karena malu berkalungan buah mengkudu yang baunya sangat menyengat.

Alasan logis lainnya adalah agar penyakit gondong tersebut tidak menular ke teman-temannya, hal ini dikarenakan paramyxovirus sangat mudah menginfeksi hanya dengan lewat percikan air ludah.

Meskipun hanya sebuah mitos, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat zaman dahulu telah memikirkan tindakan preventif pada penyakit-penyakit yang belum ada obatnya, walaupun kadang menggunakan cara-cara yang kurang masuk akal.

BACA JUGA Teman Saya Mengira Oxygen Absorber Adalah Topping Bakpia Kukus dan artikel Elisa Erni lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 September 2020 oleh

Tags: gondonganmengkuduMitosPenyakit
Elisa Erni

Elisa Erni

Penulis puisi, esai, dan apapun.

ArtikelTerkait

menghilangkan jerawat air putih mitos mojok

Jerawat Hilang dengan Minum Air Putih yang Banyak? Ah, Mitos!

11 September 2020
Honda Mega Pro, Motor yang yang Identik dengan Bapack-bapack motor honda megapro

Honda MegaPro, Produk Gagal dengan Beragam Penyakit Turunan yang Bikin Nyesek Pemiliknya

10 Agustus 2023
Membuang Limbah Popok Bayi ke Sungai karena Alasan Mitos Itu Nggak Masuk Akal, Malah Kualat sama Alam

Membuang Limbah Popok Bayi ke Sungai karena Alasan Mitos Itu Nggak Masuk Akal, Malah Kualat sama Alam

12 September 2023
3 Mitos Jaga IGD yang Nggak Masuk Akal, tapi Beneran Terjadi

3 Mitos Jaga IGD yang Nggak Masuk Akal, tapi Beneran Terjadi

15 Februari 2022
Misteri Belut Putih Raksasa dan Cikurubuk di Waduk Darma Kuningan

Misteri Belut Putih Raksasa dan Cikurubuk di Waduk Darma Kuningan

31 Oktober 2022
kembang kantil mojok

Mitos Kembang Kantil, dari Tes Keperawanan hingga Enteng Jodoh

14 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.